Aku akan menjaganya, menjaga pesan mommy//
Bagaimana aku menerimanya??// Mama bisakah kau melihatku?// Tidak ada yang lain
selain dirimu, ku mohon kembalilah..
Acak-Acakan
Ukiss—EXO—Super Junior
Yaoi|Genderswict
Yaoi|Genderswict
Preview --
Ku arahkan
pandanganku pada seorang namja manis di belakangku. Kevin?
Kevin duduk di samping Kriss dan meletakkan bonekanya di pangkuan Kriss, tunggu? Mereka tinggal satu rumah?? Mereka?
Kevin duduk di samping Kriss dan meletakkan bonekanya di pangkuan Kriss, tunggu? Mereka tinggal satu rumah?? Mereka?
“ ah, Kai?
Jadi Kai anak bibi Teukie??”
“ Bibi??”
Tanyaku
pelan. Kevin mengangguk dan tersenyum.
--
>>>
Kyung Soo Pov<<<
“
Kyungsoo-ah palliwa makan malam sudah siap..”
Suara Eomaku
terdengar tidak merubah minatku untuk
makan. Huuufft aku patah hati lagi, aku melihat Kai bergandengan mesra dengan
yeoja-yeoja genit itu dan itu membuat hatiku sakit, dia sama sekali tidak
melihatku.
“
Kyungsoo..”
Aku melihat
appaku yang baru saja pulang dari kantor yah dapat ku lihat dari pakaiannya
yang masih raapi dengan kemeja putihnya.
“ aku
turun..”
Sahutku
sedikit meninggikan ucapanku menyahuti suara eoma. Appa menatapku yang berjalan
lunglai, dia menepuk pundakku dan memberiikanku sedikit senyumnya.
“ jangan
perlihatkan wajah bodohmu di hadapan istriku..”’
“ ne appa..”
mimpi apa
aku hingga aku terlahir menjadi anak dari seorang Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin?
Aku menghela nafas dan menunjukkan sebuah senyum ceria kearah appaku itu dan
dia mengangguk meninggalkan aku kekamarnya. Eoma memasak banyak untuk makan
malam dan tersenyum damai saat melihatku datang.
Suasana hatiku memang tidak mendukungku untuk membawa motor kekampus jadi ku putuskan untuk ikut dengan appa yang akan berangkat kekantor.
Suasana hatiku memang tidak mendukungku untuk membawa motor kekampus jadi ku putuskan untuk ikut dengan appa yang akan berangkat kekantor.
“ kau
seperti seorang yang bodoh ckckck..”
“ diam saja
appa, aku sedang meruntuki nasibku yang menjadi anakmu..”
Haha, appaku
terkekeh. Seperti biasa kami tidak pernah akur, dan jarang-jarang kami bisa
diam jika sedang bersama. Kata eoma aku memiliki sifat yang sama dengan namja
berwajah iblis itu beruntung saja wajahku menurun dari wajah cantik eoma jadi
ya bisa di bilang aku sedikit beruntung hehe. Ia melambai saat aku berdiri
menunggunya meninggalkan gerbang kampus dengan mobil kesayangannya itu, huh aku
sedikit iri dengan mobil itu appaku bilang itu mobil kesayangannya dan de el el
yang malas ku ingat kembali.
“
Kyuuuungsooo hyuung!!”
Teriakan
childish dari seseorang membuatku menoleh, aku menggeleng pada namja imut
dengan rambut kura-kura hitam itu. Dongho langsung memelukku erat membuatku
susah bernafas dengan paksa aku mendorong namja yang gemar memelukku itu hingga
dia nyengir menatapku.
“ hyung
hyung hyuuung..”
“ aiss,
mimpi apa semalam sepagi ini sudah diganggu tuyul sepertimu!”
“ aiss,
hyung jahat! Ah itu Taaaooo!! Pandaaaampppp ”
Aku membekap
mulutnya dengan tanganku, teriakan Dongho memang benar-benar menyusahkan. Ku
lihat Tao dan Lay hyung berjalan beriringan dengan Tao yang malas-malasan di
ikuti dengan duo kembar yang berbeda yang sedang berantem tidak jelas
dibelakang Tao.
“ seperti
biasa kau kesiangan Tao?”
Tanya
Dongho, Tao hanya menyunggingkan sebuah senyuman. Tidak lama aku melihat Kriss-ge dan Kevin berjalan menuju arah kami,
seperti biasa Kevin tampak sudah sehat dan ceria setelah beberpa hari yang lalu
ia pingsan di arena saat bertanding dengan Tao. Dan jangan lupakan namja di
samping Kevin yang sukses menyihir beberapa murid dengan charisma yang
dimilikinya.
‘DEGH!’
Darah di dalam tubuhku seakan berdesir dengan cepat ketika aku melihatnya, melihat namja yang ku cintai berjalan kearahku mesra dengan seorang yeoja.
‘DEGH!’
Darah di dalam tubuhku seakan berdesir dengan cepat ketika aku melihatnya, melihat namja yang ku cintai berjalan kearahku mesra dengan seorang yeoja.
“ Aiss..si
Kamjong itu!!”
Desisan
Dongho membuatku sadar, aku tidak mau Kai melihatku sebagai seorang yang rapuh.
Aku masih memasang wajah ceriaku pada semuanya.
“ pacar
baru??”
Tanya
Baekyun padanya, dia hanya mengangkat bahunya dan pergi meninggalkan kami.
“ heh, anak
itu! Aku tidak pernah berpikir dia adalah dongsaeng Taemin hyung dan anak dari
Leeteuk ajumma..”
Guman
Kiseop, semua mengangguk setuju, ya siapa yang menyangka kalau namja yang suka
bergonta ganti pasangan dan arogan itu anak dari Leeteuk ajumma? Seorang yang
terkenal dengan senyum dan hati malaikatnya? Dan Taemin hyung? Ya jika wajahnya
tidak mirip hampir 100% dengan namja manis itu semua akan menyangsikan
keberadaannya di keluarga leeteuk ajumma, masih mending Kim bersaudara yang
meski 100% berbeda wajah namun kelakuan mereka sama saja.
Dosenpun terlihat begitu semangat menerangkan materi-materi baru, aku selalu saja tidak focus. Ku edarkan pandanganku memandang seluruh isi kelas, bisa ku lihat bagaimana AJ sedang memberiikan deathglarenya pada saudara satu-satunya yang tengah cengingisan kearahnya di pojok depan. Beralih ku lihat Dongho dan Kiseopi hyung yang selalu rajin mendengarkan ceramah dari Dosen bernama lengkap Park Jung Min itu, keduanya benar-benar serasi. Aku masih ingat saat mendengar Kiseop hyung mengatakan suka pada namja di sampingnya itu, ia mengatakan di depan kelas dengan senyum yang manis menunjukan ketulusan dirinya dan aku tau betapa bodohnya chinguku yang bernama Dongho yang melemparinya barang-barang miliknya mengatakan jika Kiseop hyung sedang melucu. Hingga ahirnya Kiseop hyung tersenyum dan mengangguk, aku tidak tau bagaimana Kiseop hyung bisa menganggap perkataan Dongho sebagai penolakan atau penerimaan yang jelas keduanya tampak baik-baik saja. Mataku terarah pada sosok Sehun si namja pervert yang sedang memperhatikan hpnya, huff aku tau apa yang sedang ia lihat dan memang sudah menjadi rahasia umum jika namja itu penyuka video yadong, di samping Sehun aku melihat Tao yang entah mengapa sepertinya sedang melamun. Tidak biasanya ia melamun, seingatku di kelas ini dia dan Dongho adalah orang yang hiperaktif.
‘DEGH’ dadaku sakit. Mataku menatap sesosok namja yang kini tengah tersenyum kearah Kevin, Kai? Kai tersenyum lembut kearah Kevin? Aku tidak tau mengapa ini terjadi, dia tersenyum senang kearah namja manis bersurai coklat itu.
Dosenpun terlihat begitu semangat menerangkan materi-materi baru, aku selalu saja tidak focus. Ku edarkan pandanganku memandang seluruh isi kelas, bisa ku lihat bagaimana AJ sedang memberiikan deathglarenya pada saudara satu-satunya yang tengah cengingisan kearahnya di pojok depan. Beralih ku lihat Dongho dan Kiseopi hyung yang selalu rajin mendengarkan ceramah dari Dosen bernama lengkap Park Jung Min itu, keduanya benar-benar serasi. Aku masih ingat saat mendengar Kiseop hyung mengatakan suka pada namja di sampingnya itu, ia mengatakan di depan kelas dengan senyum yang manis menunjukan ketulusan dirinya dan aku tau betapa bodohnya chinguku yang bernama Dongho yang melemparinya barang-barang miliknya mengatakan jika Kiseop hyung sedang melucu. Hingga ahirnya Kiseop hyung tersenyum dan mengangguk, aku tidak tau bagaimana Kiseop hyung bisa menganggap perkataan Dongho sebagai penolakan atau penerimaan yang jelas keduanya tampak baik-baik saja. Mataku terarah pada sosok Sehun si namja pervert yang sedang memperhatikan hpnya, huff aku tau apa yang sedang ia lihat dan memang sudah menjadi rahasia umum jika namja itu penyuka video yadong, di samping Sehun aku melihat Tao yang entah mengapa sepertinya sedang melamun. Tidak biasanya ia melamun, seingatku di kelas ini dia dan Dongho adalah orang yang hiperaktif.
‘DEGH’ dadaku sakit. Mataku menatap sesosok namja yang kini tengah tersenyum kearah Kevin, Kai? Kai tersenyum lembut kearah Kevin? Aku tidak tau mengapa ini terjadi, dia tersenyum senang kearah namja manis bersurai coklat itu.
“ Kim Jong
In!! Kevin Woo!! Berhenti membuat keributan!”
Ku lihat
beberapa anak memperhatikan mereka, dan aku melihat Dongho melirikku..Kevin
mengangguk-angguk meminta maaf namun Kai? Kai hanya terkekeh kembali membuat
Kevin memekik, aku melihat Kai mengambil paksa buku bergambar panda yang dapat
ku pastikan itu milik Tao dari Kevin.
“ Kalian
berdua aku hukum! Cepat kalian pergi ke halaman dan bersihkan rumput hingga
bersih!”
“ mwo??”
Jungmin
songsaenim memberiikan deathglare kepada Kai, membuat Kai harus menurut pada
namja berusia hampir mirip dengan Leeteuk ajumma hanya berbeda tahun saja.
Sakit di dada saat aku melihat Kai menarik tangan Kevin keluar kelas.
“
songsaenim! Kevin tidak bersalah Kai yang-“
“ Kim Kyung
Jae, kau mengatakan sesuatu??”
Eli medesah
frustasi mendapatkan pandangan mematikan si dosen dengan sexy charisma itu, sepertinya
ia tidak terima jika Kevin ikut di hukum dan ingin melawan tapi akan lebih
berbahaya jika Eli tetap ngotot dari pendiriannya bisa jadi ia akan mendapat
hukuman juga dan tentu saja ceramah gratis dari Lay-ge.
Tao dan yang lainnya mengajakku kekantin, yah sekedar berkumpul atau makan siang bersama. Dan sekilas aku melihat kearah lapangan, di sana ada Kevin dan Kai yang masih bersih-bersih. Aku melihat Kai yang begitu berbeda untuk saat ini, dia terlihat senang dengan hukuman yang Jungmin songsae berikan. Entah itu firasatku saja atau memang itu yang terjadi.
Tao dan yang lainnya mengajakku kekantin, yah sekedar berkumpul atau makan siang bersama. Dan sekilas aku melihat kearah lapangan, di sana ada Kevin dan Kai yang masih bersih-bersih. Aku melihat Kai yang begitu berbeda untuk saat ini, dia terlihat senang dengan hukuman yang Jungmin songsae berikan. Entah itu firasatku saja atau memang itu yang terjadi.
“ katsihan
Kepin, haluts ikut dihukum..”
“ kau benar
Sehun-ah, malaikatku terlalu baik untuk tidak protes dengan songsae killer
itu!”
Sahut Eli
sambil merangkul Sehun.
“ Kai
dihukum lagi?? Aiss, anak itu benar-benar membuatku geram..”
Ku lihat
Taemin hyung memandang Kai gemas, hingga seseorang menepuk pundaknya perlahan
dan membuatnya tersenyum. Minho hyung paling tau cara bagaimana saudara Kai itu
tidak meluapkan emosinya. Aku melihat Tao memandang ke samping lapangan, saat
aku menoleh kearah pandangan Tao aku melihat seorang dengan rambut pirang
memandang Kevin dan Kai dengan tatapan sendu, Kriss-ge?. Ku perjelas pandanganku dan benar dia Kriss-ge, sedang apa ia di sana?
“ Tao?”
Ku panggil
Tao beberapa kali hingga yang lain ikut memperhatikan Tao, Kisop hyung
mengangguk dan tersenyum meletakkan tangannya di pundak namja mirip panda itu.
“ Tao-er,
kau sedang jatuh cinta eoh??”
Bisiknya,
dan bisikan itu tidak terlalu lemah sehingga kami bisa mendengarnya. Sepertinya
namja panda itu tidak sadar dengan apa yang Kiseop hyung katakan dia hanya mengangguk
tanpa mengalihkan perhatiannya. Tiba-tiba Baekhyun memegang pundak Tao histeris
membuat Tao kaget dan mengalihkan perhatiannya kea rah namja hiperaktif itu.
“ kau sedang
jatuh cinta dengan namja itu?? Jinca??”
“ eh,
apa???”
Semua
tersenyum-senyum menggoda Tao yang sepertinya masih belum sadar dengan ketidak
sadarannya itu. Aku hanya menggeleng mencoba mengalihkan pandangaku kearah Kai
dan Kevin lagi. Mereka tampak benar-benar tidak bisa bersama karna Kai selalu
menjahilinya hingga aku melihat Kriss-ge mendekati mereka dan menarik Kevin pergi.
Mungkinkah Kriss-ge cemburu pada Kevin?
>>>
Kevin <<<
Sangat
menyenangkan berada di korea, meski kemarin sempat masuk rumah sakit dan
mengingat mommy hari ini aku sudah masuk kuliah dan dinyatakan sehat. Semuanya
benar-benar baik chingu-chingu sekelasku datang ke RS saat aku tertidur dan
Kriss-ge menceritakan jika Tao
meminta maaf karna telah membuatku terbaring di RS. Ahhaha sebenarnya aku saja
yang kurang focus jadi harus terbanting saat pertandingan hehe.
Bibi Leeteuk juga mengunjungiku saat aku sakit bahkan ia pergi dengan suami dan anaknya yang ternyata chinguu sekelasku, Kai. Kami menceritakan banyak hal hingga tanpa sadar aku terbangun dari tidurku dan mendapati aku tertidur dikamarku sendiri. Aku melihat Kriss-ge tersenyum kearahku dan mengisaratkan agar aku cepat merapikan diriku untuk berangkat sekolah. Sejak kejadian aku menangis di Rumah sakit Kriss-ge berubah menjadi lebih hangat padaku bahkan dia tidak segan membantuku memakai sepatu karna aku masih kesulitan menggunakan tanganku yang masih sakit karna bantingan dari Tao. Semuanya sungguh perhatian padaku dari chingu sekelasku hingga chingu Kriss-ge. Dan yang membuatku sedikit aneh adalah ini pertama kalinya aku dihukum seumur hidupku dan ini gara gara si Kamjong jelek yang merebut buku milik Tao yang sedang ku salin saat Jungmin songsaenim menerangkan.
Bibi Leeteuk juga mengunjungiku saat aku sakit bahkan ia pergi dengan suami dan anaknya yang ternyata chinguu sekelasku, Kai. Kami menceritakan banyak hal hingga tanpa sadar aku terbangun dari tidurku dan mendapati aku tertidur dikamarku sendiri. Aku melihat Kriss-ge tersenyum kearahku dan mengisaratkan agar aku cepat merapikan diriku untuk berangkat sekolah. Sejak kejadian aku menangis di Rumah sakit Kriss-ge berubah menjadi lebih hangat padaku bahkan dia tidak segan membantuku memakai sepatu karna aku masih kesulitan menggunakan tanganku yang masih sakit karna bantingan dari Tao. Semuanya sungguh perhatian padaku dari chingu sekelasku hingga chingu Kriss-ge. Dan yang membuatku sedikit aneh adalah ini pertama kalinya aku dihukum seumur hidupku dan ini gara gara si Kamjong jelek yang merebut buku milik Tao yang sedang ku salin saat Jungmin songsaenim menerangkan.
“
Kevin-aah..”
“ hemm”
“ Kau tau
jika gege mu tercinta itu sedang
menatap kita dengan tatapan sendu?? Kalau boleh aku tau apa kalian
bertengkar??”
Aku
menghentikan aksi mencabuti rumputku dan menoleh kesudut pandangan Kai, ya aku
melihat Kriss-ge menatap kami dengan
pandangan sendu. Aku menggeleng lalu meneruskan pekerjaanku yang terganggu oleh
makluk berinisial Kai itu. Kai mendekatkan kepalanya di kepalaku..
“ aku yakin,
gege mu itu menyayangi dan
menghawatirkanmu dengan sangat hanya saja ia tidak menunjukkannya..”
Ku tatap
mata namja pembuat onar dikelas itu dengan tatapan tidak mengerti, apa
maksudnya?
“ aku dapat
melihat bagaimana ia ingin sekali membantumu dan memarahiku karna mengajakmu
kena hukuman, apa kalian tidak dekat??”
Pertanyaan
Kai membuatku terdiam. Ingatanku berjalan mundur mencari beberapa memori yang
selama ini terjadi di hidupku. Pertama kali aku melihat Kriss-ge adalah saat dimana pemakaman mommyku,
dia menangis meneriakan kata ‘Mommy’ terus menerus hingga seseorang yang ku
ketahui bernama Selly menenangkannya dan membawanya beranjak pulang. Saat itu
juga Daniel, seorang dokter yang selama ini menangani mommyku mengatakan bahwa
aku akan tinggal dip anti asuhan Santana di San Fransisco, tempat yang amat
jauh dari Canada. Aku tidak memiliki siapapun kecuali mommy dan saat itu mommy
sudah tenang di surga bersama dengan Tuhan yang akan menjaganya hingga aku
tidak perduli aku akan sendirian atau apapun karna aku senang tidak melihat
mommyku menangis menahan sakit atau menjerit kesakitan saat setelah transfuse
darah meski aku yakin aku akan merindukannya namun aku berusaha kuat. Daniel
membimbingku menuju mobil putih miliknya namun saat itu seorang namja paruh
baya mendekati kami mengatakan jika aku adalah anaknya karna aku anak dari
istrinya yang telah meninggal, dia membawaku kesebuah rumah besar bersama seorang
anak namja yang menatapku dengan expresi benci namun aku tau di mata anak itu
hanya ada rasa kesepian. Wu Yi Fan atau Kriss-ge jarang sekali berbicara padaku meski aku sudah berusaha
mendekatinya, bahkan aku memasakkan makanan yang mommy bilang menjadi masakan
andalannya jika daddy sedang marah namun ia masih saja memandangku dengan
expresi datar. 4 tahun aku bersamanya, aku tidak tau bagaimana aku harus
bersikap untuk meruntuhkan dinding hati seorang Wu Fan-ge hingga aku menebalkan mukaku menganggap semua tidak terjadi
apa-apa. Dia menganggapku sebagai dongsaeng tiri yang merebut mommy dari sisi
daddy dan dirinya, aku akui mungkin itu salahku. Namun daddy mengatakan itu
tidak ada hubungannya dengaku dan Kriss-ge
hanya iri karna aku dekat dengan mommy, aku mengerti dan memakluminya. Kemudian
aku mendekatinya perlahan hingga ia mau mengatakan beberapa kata saat aku
dibully teman-temanku, saat aku pulang dengan tubuh memar-memar dia memarahiku
dan mengobati lukaku. Meski masih terlihat wajah datar saat ia menatapku namun
aku bisa melihat matanya memancarkan kelembutan dan terlebih saat kami harus
kehilangan daddy setelah aku terlambat mendonorkan darahku, Kriss-ge memelukku dan mengatakan dia akan
menjagaku selamanya. Aku memang tidak begitu mengerti tentang Kriss-ge namun aku bisa merasakan ia
menyayangiku sebagai saudara kandungnya dia juga mengatakan minta maaf karna
pernah membenciku dan menganggapku sebagai musuh, aku tidak mengerti tapi ya
sudahlah aku menganggapnya sebagai hadiah keke.
“ auww!!”
Pekik ku
saat merasaakan kulitku tersayat, Kai hanya menggeleng melihat darah mengalir
dari jariku yang tidak sengaja terkena pisau yang ku pegang.
“ kau bodoh
melamun sambil memegang pisau..”
Komentar
Kamjong satu ini membuatku kesal, saat ingin menjilat jariku untuk mengehntikan
darah yang keluar lenganku ditarik seseorang. Kriss-ge!
“ kajja aku
antar ke UKS, tidak baik jika itu menimbulkan infeksi..”
Ucapan datar
itu membuatku melirik si kamjong bingung. Kai hanya mengangguk saat Kriss-ge menyuruhnya mengerjakan tugas kami
sendiri. Aku memperhatikan bagaimana dengan lembut Kriss-ge membalut lukaku ia
terlihat berbeda.
“ gwacana
Kevin??”
“ eoh?”
Dia terseyum
lalu mengacak rambutku dengan perlahan.
“ gege tidak marah padamu, tenang saja..”
Aku
menatapnya berbinar, tadi sempat terbesit bagaimana Kriss-ge akan memarahiku dan menjauhiku karna aku tidak menjadi anak yang
baik namun melihat ia tersenyum dan duduk disamping ku di UKS membuatku bahagia.
“ ge..”
“ hmm?”
“ aku akan
menjadi yang terbaik untukmu! Aku akan melakukan apapun agar kau tersenyum..”
“ nado..”
Dia mengacak
kasar rambutku.
“ ah, aku
harus menemani si Kai untuk menggantikanmu..kau tunggu disini saja, nanti aku
akan kesini lagi..”
Aku hanya
mengangguk, setelah mencium keningku Kriss-ge
meninggalkanku.
Suasana UKS memang sangat sepi membuatku sedikit nyaman dan memainkan phonselku, yang tiba-tiba bergetar menandakan ada pesan masuk.
Suasana UKS memang sangat sepi membuatku sedikit nyaman dan memainkan phonselku, yang tiba-tiba bergetar menandakan ada pesan masuk.
From :
Kamjongie
Aku berani bersumpah gege mu ini lebih mengerikan dari pada
Taemin hyung! Dia memarahiku abis-abisan! Kau tunggu saja saat aku bisa
membalasmu!
Mataku
berkedip sedikit tidak mengerti namun senyum tercetak di sudut bibirku.
To :
Kamjongie
Dia itu tampan!
haha syukurlah dia memarahimu keke, dan enak saja kau mau membalasku? Aku tidak bersalah!ppabo!
haha syukurlah dia memarahimu keke, dan enak saja kau mau membalasku? Aku tidak bersalah!ppabo!
Ingatanku
saat Kriss-ge memarahiku membuatku kapok untuk melakukan
kesalahan yang membuatnya mengeluarkan banyak kata. Daddy pernah bilang jika
Kriss-ge memarahiku dengan berbagai bahasa yang melebur hingga jika aku tidak
mengangguk atau menyahutinya aku akan mendapatkan ceramah yang panjang. Dia
tidak pernah memarahiku dengan expresi benar-benar marah, dia tidak pernah
mengeluarkan expresi yang menakutkan meskipun dulu sebelum ia menganggapku
sebagai dongsaengnya, dia hanya menatapku datar dengan mata yang berubah-ubah
fokusnya.
‘CKLEKK’
Suara pintu di buka membuatku membuka mataku dan mendapati seorang namja sedang terburu-buru mengambil sesuatu di kotak obat, ia memunggungiku.
‘CKLEKK’
Suara pintu di buka membuatku membuka mataku dan mendapati seorang namja sedang terburu-buru mengambil sesuatu di kotak obat, ia memunggungiku.
“ kau cari
apa??”
‘BRAK’ ia
menjatuhkan kotak obat itu dan menatapku kaget.
“ demi Tuhan
kau mengagetkanku Kevin! Huuuh..”
Dia mengusap
dadanya lalu memunguti obat-obatan yang terccecer di lantai dan membenarkan nya
kembali.
“ magh ku
sedikit kambuh tadi, jadi sebelum parah aku mencari obat penawarnya dulu
hehe..kau? Yaa! Bukannya kau dan Kai sedang dihukum??”
Aku
tersenyum saat melihatnya menunjukku dengan kaget, aku mengangkat tanganku yang
di perban. Namja itu atau biasa anak-anak memaggilnya Eli kembali kaget dan
mendekatiku, ia mengangkat tanganku yang di perban.
“ kau
kenapa?? Apa si Kai yang melukaimu??”
“ ah,
ani..hanya tadi tidak sengaja jariku terkena pisau dan tanpa aku tau ternyata
bukan hanya jariku tetapi telapak tanganku juga hehe..”
“ aiss,
dasar Jungmin songsae..”
Eli
menggerutu tidak jelas mengumpat dan sedikit terdengar beberapa makian untuk
Jungmin Songsaenim, dia terlihat lucu
dan mungkin terlihat tampan dengan expresi kesalnya itu. Tampan??? Aku
menggelengkan kepalaku kasar saat menyadari apa yang tadi aku pikirkan, wajahku
mulai memanas tidak jelas, OMO!
“ya! Kenapa
wajahmu memerah?? kau demam juga??”
“ ani,..”
“ ya Tuhan,
akan ku carikan obat penurun panas! Sabar ne!”
Dan dapat ku
lihat bagaimana dia panic mencari obat untukku.
“ hehe..Eli
kau lucu, aku baik-baik saja..”
“ tidak
wajahmu memerah! Ais..coba..”
Mataku
terbelalak saat merasakan keningnya menempel di Keningku, aku dapat melihat
matanya yang melihatku, bahkan aku bisa merasakan hembusan nafas hangat
miliknya. Lama kami terdiam dalam posisi seperti itu hingga aku merasakan
sesuatu yang basah menempel dibibirku.
‘ELI MENCIUMKU!’
Matanya terpejam seakan menikmati apa yang ia lakukan dan aku melihatnya dengan jelas bagaimana ia memejamkan matanya, kurasakan tangannya menyusup ke tengkukku dan menekannya kuat hingga bibir kami benar-benar menyatu dan aku tidak hanya merasakan bagaimana ia menghisap bibirku kedalam bibirnya. Tidak dapat ku percaya, dia menciumku dengan lembut dan lama hingga ku sadari aku kehabisan udara dan mendorongnya. Ku lihat ia kaget langsung menatapku.
‘ELI MENCIUMKU!’
Matanya terpejam seakan menikmati apa yang ia lakukan dan aku melihatnya dengan jelas bagaimana ia memejamkan matanya, kurasakan tangannya menyusup ke tengkukku dan menekannya kuat hingga bibir kami benar-benar menyatu dan aku tidak hanya merasakan bagaimana ia menghisap bibirku kedalam bibirnya. Tidak dapat ku percaya, dia menciumku dengan lembut dan lama hingga ku sadari aku kehabisan udara dan mendorongnya. Ku lihat ia kaget langsung menatapku.
“
Kevin..mian aku..”
Aku
mengerjapkan mataku sambil menatapnya, bingung dengan apa yang ku rasakan dan
berusaha meraupoksigen sebanyak-banyaknya.
“ aku lepas
kendali mian..”
Mungkin ia
merasa bersalah karna melihat tidak ada respon dariku, ia pergi. Ku pegangi
bibirku yang terasa begitu nyata dengan ingatan ciuman tadi.
“ ma-nis?”
Gumanku
pelan, ku tepuk-tepuk pipiku untuk meredakan setruman hangat yang menjalar
ditubuhku.
“ Aww!
Appoh..”
Keluhku saat
aku tidak sengaja menggunakan tangan kiriku untuk menepuk dadaku.
“ ckckck,
sepertinya baby Fishy akan segera menerima balasan ku lewat sidragon jelek
ini..”
“ MWO?”
Mataku
seakan ingin lepas dari peradabannya saat melihat Kai dan Kriss-ge berada di ambang pintu.
“ Kai, ge-“
“ kami
melihatnya lho!! Dan..cukup ku akui kalian sangat meeesraaa..”
“ MWO!?”
Lagi-lagi aku
di buat tidak percaya.
Kriss-ge tetap diam meskipun kami berada di rumah, ia sedang memasak.
Kriss-ge tetap diam meskipun kami berada di rumah, ia sedang memasak.
“ gege mianhe..”
Tidak ada
sahutan. Sungguh aku tidak percaya jika Kriss-ge melihat bagaimana Eli
menciumku, aku malu lebih malu karna aku berciuman dengan seorang namja. Sebuah
isakan keluar dari bibirku, aku malu dan tidak tau harus berbuat apa untuk
menjelaskannya pada Kriss-ge. Dia
pasti merasa marah dan jijik padaku karna aku dicium namja..
‘CUP’
Sebuah kecupan mendarat dipipiku, ku lihat Kriss-ge tersenyum sambil meletakkan makan malam untuk kami berdua. Dia mengusap lembut air mata yang ada dipipiku.
‘CUP’
Sebuah kecupan mendarat dipipiku, ku lihat Kriss-ge tersenyum sambil meletakkan makan malam untuk kami berdua. Dia mengusap lembut air mata yang ada dipipiku.
“
hikz..mian..”
Dia hanya
tersenyum dan mengusap rambutku lembut.
“ tidak ada
yang perlu di maafkan..”
“ tapi dia
menciumku! Dia membuatku merasakan sesuatu yang aneh..”
Kriss-ge menatapku, yang menunjuk dadaku.
“..disini
terasa aneh saat dia menciumku..ge
mianhe..”
“ heum, jadi
baby fishy dragon sedang jatuh cinta eoh? Gwacana..jangan perdulikan apa yang gege atau orang lain katakan tentang
kalian berdua, gege tau kau sudah
cukup dewasa untuk merasakan jatuh cinta..ingat! gege akan mendukungmu dan melindungimu, jika si namja pigeon itu
menyakitimu katakan saja padaku maka namja itu akan menerima balasan yang
setimpal..”
“ ge! Aku
tidak-“
Kriss-ge hanya tertawa melihat wajah
blushingku.
“ hahaha dan
lihatlah wajah blushingmu Kevin Wu! Hahaha..”
Aku menoleh
pada sumber suara yang meledekku dan menemukan si Kamjong sedang tertawa senang
meledek wajah blushingku. Sejak kapan namja berkulit Tan itu ada di apartemen
kami? Dan aku melihat seorang yang mirip dengannya, apa itu Taemin hyung? Kami
belum pernah bertemu karna ku dengar dia baru saja menyelesaikan lombanya di
jepang. Taemin hyung tersenyum mengangguk padaku dan Kriss-ge.
“ Kamjong!
Berhenti meledek orang!”
“ ya! Hyung
itu mengasikkan! Lihat wajah baby Fishy dragon’s itu! Terlihat sangat lucu!”
Dia
mendengus kesal kearah Kai, lalu menatap kami dengan senyumnya.
“ maafkan
Kai, dia memang kurang sopan santun..”
Kriss-ge tersenyum saat melihat Taemin hyung
memarahi Kai karna mengganggu kami , hingga suasana seperti keluarga tercipta.
Meski aku lebih tua dari Kai tapi mereka selalu memanjakanku dan membelaku saat
aku di bully oleh Kai.
“ ah, Kevin!
Kau serius dengan namja pigeon itu???”
‘Bluss’
Kurasakan pipiku kembali memanas, memang Kai tidak bisa di atur!
Kurasakan pipiku kembali memanas, memang Kai tidak bisa di atur!
“ aku tidak
sedang menggodamu, jadi tenang saja. Aku hanya ingin mengatakan jika kau memang
menyukai namja itu kau harus bertahan dengan sesuatu yang tidak pasti..”
Ucapan Kai
tiba-tiba serius.
Kriss-ge dan Taemin hyung menatap Kai yang sepertinya menjadi main di malam ini. Ah iya mereka menginap karna hari sudah terlalu malam dan malam sedang diguyur hujan jadi mau tidak mau kami menawari mereka untuk menginap.
Kriss-ge dan Taemin hyung menatap Kai yang sepertinya menjadi main di malam ini. Ah iya mereka menginap karna hari sudah terlalu malam dan malam sedang diguyur hujan jadi mau tidak mau kami menawari mereka untuk menginap.
“ yang aku
dengar dari yeoja-yeoja yang pernah menembaknya dan ditolaknya, dia sudah
memiliki seseorang yang ia sukai..bahkan jauh sebelum kau kesini..mungkin hanya
sebuah alasan untuk menghindar tapi saat mendengar dari Suho hyung yang
merupakan namjachingu Lay-ge bahwa
benar Eli sangat mencintai seseorang yang hanya Eli saja yang tau siapa dia aku
yakin dia tidak main-main..”
Wajah
blushingku berubah menjadi wajah biasa dan mencoba mencerna kata-kata dari Kai.
>>>
AJ <<<
Aku tertawa
melihat wajah blushing Eli, lihatlah! Aoa yang sedang ia lakukan, meringkuk
dalam selimut tebal sambil mencaciku.
“
akan ku bunuh kau Aj!!!!”
“
hei, aku kan hanya memulainya dengan menempelkan keningmu bukan bibirmu!”
“
YAAA!! Gara-gara itu aku menciumnya!!! Bagaimana jika ia marah padaku??
Bagaiimana jika ia menatapku jijik dan menjauhiku?? Bagaimana jika ia tiba-tiba
hilang dari pandanganku?? Bagaimana jika- jika..AGH!!! aku bisa gilaaaa!!”
Dia
berteriak sambil menenggelamkan tubuhnya.
Lay-ge muncul dari balik pintu dan menatapku bingung seakan bertanya –apa-yang-terjadi-pada –saudara-kembarmu-. Aku hanya membalasnya dengan angkatan bahu hingga ia masuk kedalam kamar kami, ah harus ku akui umurnya memang sudah tua lebih tua dariku atau Eli namun lihatlah bahkan wajahnya masih seperti berumur sama seperti Tao dongsaengnya. Mungkin factor keturunan kali yang membuat mereka hampir mirip.
Lay-ge muncul dari balik pintu dan menatapku bingung seakan bertanya –apa-yang-terjadi-pada –saudara-kembarmu-. Aku hanya membalasnya dengan angkatan bahu hingga ia masuk kedalam kamar kami, ah harus ku akui umurnya memang sudah tua lebih tua dariku atau Eli namun lihatlah bahkan wajahnya masih seperti berumur sama seperti Tao dongsaengnya. Mungkin factor keturunan kali yang membuat mereka hampir mirip.
“
Eli-er..”
“
nanti aku akan turun! Biarkan aku sendiri merutuki kebodohanku!”
Ucap
Eli.
Ku anggukkan kepalaku pada Lay-ge dan mengikutinya. Meski aku tidak begitu dekat dengan dua namja china yang tinggal dirumahku namun aku bisa merasakan kehangatan mereka saat berbicara dengan Eli, saat mereka memarahi Eli atau bermanja pada Eli. Aku bisa merasakan perasaan senang Eli, yah kami memang terlahir special.
Ku anggukkan kepalaku pada Lay-ge dan mengikutinya. Meski aku tidak begitu dekat dengan dua namja china yang tinggal dirumahku namun aku bisa merasakan kehangatan mereka saat berbicara dengan Eli, saat mereka memarahi Eli atau bermanja pada Eli. Aku bisa merasakan perasaan senang Eli, yah kami memang terlahir special.
“
dimana hyungmu? Seopie?”
“
dia sedang merenung eoma..”
Ucapku
sedikit menahan senyumku.
Aku tahu perasaan campur baur yang mendiami dada Eli, dan dari semuanya dapat kusimpulkan semua tentang Kevin. Namja yang menjadi mahasiswa baru di kelas kami yang sejak awal kedatangannya membuat dada si pigeon saudaraku berdesir hangat, ku akui dia memang namja manis dan sangat mengasikkan tapi tidak untukku karna Hoon lah segalanya haha.
Tao mengambil makanannya dengan enggan membuat eoma menatapnya bingung, ya memang tidak pernah aku melihat namja panda itu tidak berselera makan seperti sekarang ini meski aku sudah lama tinggal bersama dengannya.
Aku tahu perasaan campur baur yang mendiami dada Eli, dan dari semuanya dapat kusimpulkan semua tentang Kevin. Namja yang menjadi mahasiswa baru di kelas kami yang sejak awal kedatangannya membuat dada si pigeon saudaraku berdesir hangat, ku akui dia memang namja manis dan sangat mengasikkan tapi tidak untukku karna Hoon lah segalanya haha.
Tao mengambil makanannya dengan enggan membuat eoma menatapnya bingung, ya memang tidak pernah aku melihat namja panda itu tidak berselera makan seperti sekarang ini meski aku sudah lama tinggal bersama dengannya.
“
Tao-er..gwacana??”
“
he-eum..”
Dia
hanya mengangguk mendapati pertanyaan dari Appa, Lay-ge menatap dongsaengnya itu
dengan tatapan tidak percaya. Ah aku tau dia memang susah ditebak karna entah
bagaimanapun susah untuk menebak karakteristik seseorang.
“
oh, ya eoma ingin reunian dengan chingu-chingu eoma dan appa besok, bagaimana
kalau kalian ajak chingu atau pacar-pacar kalian kesini ..”
“
aku boleh mengajak Hoon??”
Tanyaku
semangat, Appa mengangguk.
“
tentu saja..lagi pula Shindong pasti akan ikut..”
“
kalau Suho?”
“
Tentu! Karna mungkin ini akan menjadi reunian yang baik, karna sepertinya Siwon
akan hadir juga..ahh aku harap kali ini Siwon dan Kibum berbaikan..”
Harus
ku akui jika eomaku ini adalah orang yang paling suka ikut campur urusan orang
lain, hah aku tau kisah keluarga Suho hyung yang boleh dibilang berantakan. Aku
pernah mendengar bahwa eomanya membawa Suho yang masih dalam kandungan pergi
meninggalkan hyung dan suaminya karna suatu hal dan yah itu dari sisi eomaku
yang cerewet ini.
Aku tersenyum menjemput Hoon, namja yang sudah satu tahun menjadi namjachinguku. Namja? Ya aku menyukainya yang sama sepertiku namja memang aneh namun itulah yang terjadi dan aku tidak mengerti mengapa aku jatuh cinta pada seorang namja seperti Hoon. Tidak banyak yang dapat dibanggakan dari Hoon, sebagai uke dia tidak terlalu cantik atau manis dan aku mengakui jika Lay-ge atau Tao lebih manis daari Hoon. Sebagai seorang pelajar dia bukan orang yang pintar atau bodoh, dia hanya namja sederhana yang benar-benar mengikat hatiku hingga tidak ada lagi yang bisa melepaska belenggunya.
Aku tersenyum menjemput Hoon, namja yang sudah satu tahun menjadi namjachinguku. Namja? Ya aku menyukainya yang sama sepertiku namja memang aneh namun itulah yang terjadi dan aku tidak mengerti mengapa aku jatuh cinta pada seorang namja seperti Hoon. Tidak banyak yang dapat dibanggakan dari Hoon, sebagai uke dia tidak terlalu cantik atau manis dan aku mengakui jika Lay-ge atau Tao lebih manis daari Hoon. Sebagai seorang pelajar dia bukan orang yang pintar atau bodoh, dia hanya namja sederhana yang benar-benar mengikat hatiku hingga tidak ada lagi yang bisa melepaska belenggunya.
“
kenapa menatapku seperti itu??”
“
aniya, hanya rindu hehe”
Hoon
menggeleng pelan sambil berjalan disampingku, aku melihat Eli menatap bangku
seseorang dengan tatapan gelisah aku menyunggingkan senyumku saat tau dia
sedang menunggu Kevin dan khawatir jika namja itu menghilang seperti seseorang
yang ia temui di Canada dulu.
Ku lihat Tao yang kini kembali menjadi namja hiperaktif bersama dengan Dongho dan yang lainnya membuat suasana kelas ramai. Dan, saat semua sedang menunggu Dosen datang terdengar suara pekikan kesal dari seseorang dan langkah kaki menuju keambang pintu.
Ku lihat Tao yang kini kembali menjadi namja hiperaktif bersama dengan Dongho dan yang lainnya membuat suasana kelas ramai. Dan, saat semua sedang menunggu Dosen datang terdengar suara pekikan kesal dari seseorang dan langkah kaki menuju keambang pintu.
“
Dasar Kamjong Jeleeeek!!!!! Sini kau!!”
“
kejar aku baby fishy dragon’s!! hahaha..”
Aku
kenal suara kesal itu, aku melirik kearah Eli yang sepertinya kaget. Dan
suasana menjadi hening, saat seseorang menubruk pintu dengan sedikit keras
membuat kelas hening benar-benar hening dengan pandangan semua mata tertuju
pada seseorang yang sedang meringis kesakitan karna rambutnya di tarik ke
belakang.
“
ne! ne! aku menyerah..kev..”
“
huh! Jika kau mengatakannya lagi akan ku pastikan kau mendapat ganjaran yang
setimpal! Arra!?”
“
ne, aww appoh! Kau menyakitiku..”
“
hem! Bisakah kalian tidak di pintu dan memulai pelajaran?”
Suara
dari Young songsae membuat kedua namja itu terbirit masuk kedalam kelas. Aku
tidak pernah tau jika Kai bisa berbuat seperti tadi? Dan ah, appoh.. aku
melirik kearah dimana Eli duduk, benar! Dia menatap Kevin dengan tatapan sedih.
AJ –Ya..appoh..
Aku
tidak membalas telepathi nya hanya memegang dadaku, aku tau dia merasa kecewa
melihat orang yang ia sukai bercanda dengan orang lain terlebih setelah
kekalutannya semalam.
“
wae?”
Hoon
melirikku, aku menggelengkan kepala untuk menjawabnya.
Materi Young songsae yang menurutku menyenangkan itu berlalu tanpa aku bisa menikmatinya, ya ini semua karna rasa sakit yang Eli rasakan sehingga aku ikut merasakannya.
Materi Young songsae yang menurutku menyenangkan itu berlalu tanpa aku bisa menikmatinya, ya ini semua karna rasa sakit yang Eli rasakan sehingga aku ikut merasakannya.
“
Kevin kau mau main ke rumahku? Sekalian ada reunian teman-teman eoma dan
appaku..”
“
eum..”
Ku
dengar sedikit pembicaraan Tao, yang berada dua baris dibelakang tempat
dudukku.
“
Yaa! Kai kau akan ikutkan nanti malam??”
Suara
Dongho membuat telingaku sedikit sakit, entah apa yang anak itu makan suaranya
hampir seperti Baekhyun atau Chanyeol.
“
euum tentu! Asal-“
‘GREBB’
Mata kami di manjakan oleh sebuah pelukan manis yang Kai lakukan pada namja yang sempat ku dengar sedang mencari alasan untuk ijin hyungnya bersama Tao, dan tepat saja bibir Kai hampir mencium telinga Kevin. Dan lagi ku rasakan sakit di dadaku, Eli.
Mata kami di manjakan oleh sebuah pelukan manis yang Kai lakukan pada namja yang sempat ku dengar sedang mencari alasan untuk ijin hyungnya bersama Tao, dan tepat saja bibir Kai hampir mencium telinga Kevin. Dan lagi ku rasakan sakit di dadaku, Eli.
“
–Kevin harus ikut, kalau tidak aku malas..”
“
YAA!”
Kevin
berusaha melepas pelukan Kai dan menatapnya kesal namun setelah Kai menempelkan
bibirnya di telinga Kevin namja itu berubah menjadi diam dan lihatlah wajah
manis nya yang sedang blushing, ah pantas saja Eli tergila-gila dengan namja
itu. Tapi, changkaman!
Mataku tertuju pada seseorang yang sedang mengalihkan perhatiannya ke taman, Kyungsoo. Aku yakin seyakin-yakinnya jika perasaannnya itu kini tidak lebih baik dari Eli. Meski kami tidak begitu akrab namun aku cukup tau jika namja itu menyukai Kai.
Mataku tertuju pada seseorang yang sedang mengalihkan perhatiannya ke taman, Kyungsoo. Aku yakin seyakin-yakinnya jika perasaannnya itu kini tidak lebih baik dari Eli. Meski kami tidak begitu akrab namun aku cukup tau jika namja itu menyukai Kai.
>>>
Suho <<<
Tidak
ada yang ingin ku katakan saat melihat mommyku tersenyum, dia sangat cantik
seperti putrid salju. Dia pulang kekorea tadi siang untuk menghadiri reunian bersama
teman-temannya dan tentu saja aku akan ikut, aku tidak akan membiarkan Layku
tergoda namja atau yeoja lain aeyga dari chingu appa dan eomanya.
“
kajja mom!”
“
kau semangat sekali, apa karna gara-gara ingin menemui Lay? Perlu mommy
lamarkan sekalian??”
“
Ya!! Mom!! Aku masih belum ingin menikah! Dan lagi, Lay belum mau untuk di ajak
serius..”
Yeoja
cantik itu hanya tersenyum mencium keningku. Hah begitulah kelakuan dari yeoja
yang berumur belasan tahun di atasku itu, selalu membuatku kesal karna
menciumku seperti aku ini anak yeoja nya huuh! Well aku namja dan aku cukup
tangguh untuk menjaga Layku dan mommy.
Ku parkirkan mobilku disamping sebuah mobil berini sial sepertinya KR 15 SW, aku ingat dengan pasti siapa pemilik mobil mewah tersebut. Yah siapa lagi kalau bukan Kriss wu? Namja yang sudah hampir dua bulan mendiami kelas kami. Dan banyak mobil di rumah besar milik keluarga Kim, hem..aku tidak tau banyak tentang keluarga Kim kecuali dari Lay dan dari mommy yang mengatakan mereka chingu lamanya.
Ku parkirkan mobilku disamping sebuah mobil berini sial sepertinya KR 15 SW, aku ingat dengan pasti siapa pemilik mobil mewah tersebut. Yah siapa lagi kalau bukan Kriss wu? Namja yang sudah hampir dua bulan mendiami kelas kami. Dan banyak mobil di rumah besar milik keluarga Kim, hem..aku tidak tau banyak tentang keluarga Kim kecuali dari Lay dan dari mommy yang mengatakan mereka chingu lamanya.
“
Kibum-ah!! “
“
ah, anyyeong eoni..”
“
kapan kau kembali?? Ck, kau tambah cantik..”
Sapa
seorang yeoja yang keluar dari sebuah audi kuning, hah! Cukup mengherankan jika
mengatakan dia eoma dari Kiseop, karna yang kulihat Kiseop tidak memiliki hobi
aneh termasuk menggunakan hal-hal yang mencolok seperti eomanya. Kiseop muncul
bersama dengan Dongho dari mobil berwarna silver sederhana dan tersenyum kearah
ku dan mommy.
“
Suho? Ah, annyeong..”
Suara
lembut namjaku membuat perhatianku teralihkan, ku lihat Lay memakai pakaian
casual yang biasa seperti yang ku gunakan. Aku dan dia tersenyum melihat kami
memakai pakaian yang berwarna senada padahal kami tidak janjian dan itu sukses
membuat eoma kiseop dan Dongho meledek kami.
“
yang lain sudah di dalam, kajja masuk..”
Rumah
megah keluarga Kim sangat ramai dengan parade mobil dan tawa, entah dari para
appanim atau dari eomanim semua tertawa menceritakan segala sesuatu yang pernah
terjadi diantara mereka.
Ku langkahkan kakiku keluar, sebenarnya aku ingin bergabung dengan orang tua itu namun aku takut jika rasa keingin tahuanku muncul dan akan membuat mommy bersedih. Ya aku ingin menanyakan siapa daddyku..namun aku terlalu pengecut untuk mengatakan itu, aku tidak ingin mommy mendengarku menanyakan tentang siapa daddyku, apakah aku anak haram atau apa? Aku takut menyakitinya atau tidak sengaja membuka luka lama dalam dirinya. Tidak pernah sekalipun aku menanyakan siapa daddy kandungku pada mom, karna dulu saat aku kecil halmoni pernah memintaku untuk tidak menanyakan tentang daddyku pada mom karna akan membuatnya menangis.
Ku langkahkan kakiku keluar, sebenarnya aku ingin bergabung dengan orang tua itu namun aku takut jika rasa keingin tahuanku muncul dan akan membuat mommy bersedih. Ya aku ingin menanyakan siapa daddyku..namun aku terlalu pengecut untuk mengatakan itu, aku tidak ingin mommy mendengarku menanyakan tentang siapa daddyku, apakah aku anak haram atau apa? Aku takut menyakitinya atau tidak sengaja membuka luka lama dalam dirinya. Tidak pernah sekalipun aku menanyakan siapa daddy kandungku pada mom, karna dulu saat aku kecil halmoni pernah memintaku untuk tidak menanyakan tentang daddyku pada mom karna akan membuatnya menangis.
“
tidak masuk hyung?”
“
ah, Kyungsoo..ani, Lay sedang sibuk dengan tamu jadi aku memilih disini. Wae?”
Kyungsoo
menggeleng dan duduk disampingku. Lama kami terdiam, aku merogoh phonselku
ternyata pesan dari lay
From : Unicorn-Lay
Chagy, bantu dia bangkit. Aj mengatakan
jika ia melihat Kai memperlakukan Kevin dengan mesra. Dan kau tau apa yang
sedang aku lakukan? Membujuk Eli untuk tidak down gara-gara itu. Kyungsoo
menyukai Kai dan Eli menyukai Kevin kau bisa membayangkannya sendiri bagaimana
perasaan mereka berdua..
-Sulay-
Ku
masukkan phonselku dan kembali memandang air yang ada dikolam.
“
kau tau,bagaimana dulu aku ingin mencekik si Sehun saat dia dekat-dekat dengan
Lay?”
“
mwo?”
Kyungsoo
menengadahkan wajahnya.
“
aku benar-benar putus asa waktu itu, bahkan aku sampai berhenti kesekolah karna
enggan melihat kedekatan mereka berdua..humm rasanya menyakitkan,hingga aku
berharap bumi bisa menelanku saat itu juga..”
Ku
lirik Kyungsoo yang sepertinya ingat dengan kejadian dimana aku patah hati
beberapa kali sebelum Lay benar-benar membalas cintaku.
“
bahkan meski kami telah pacaran aku belum bisa mengambil hatinya, dia melihat
orang lain..dia melihat Aj..”
“
A-J?”
Mendapatkan
respon dari namja bertubuh pendek ini membuatku tersenyum yah meskipun harus
membuka kenangan lama di mana aku harus menceritakan kisah cinta Lay dan Aj, ku
pikir tidak apa. Helaan nafas terdengar begitu lembut, ku nikmati jus yang
sempat ku bawa tadi.
“
ya, Aj..dia menyukai sepupu dari Tao yang notabene adalah dongsaeng tirinya dan
dalam hukum itu sah-sah saja karna tidak ada hubungan darah diantara
keduanya..aku harus berjuang menahan rasa kecewa dan sakitku saat dia memandang
orang lain meski ia di sampingku..putus asa dan terluka sudah ku rasakan hingga
tetes darahku..hingga seseorang mengatakan padaku jika ia di berikan kesempatan
jatuh cinta pada seseorang, ia tidak akan pernah menyerah hingga maut
memisahkan dirinya dari ragannya..”
“
hyung..”
Aku
mengangguk.
Ku yakin namja itu mengingat apa yang aku katakan tadi karna kini ia tersenyum sambil mengusap air matanya dan menatapku dengan penuh terima kasih.
Ku yakin namja itu mengingat apa yang aku katakan tadi karna kini ia tersenyum sambil mengusap air matanya dan menatapku dengan penuh terima kasih.
“
aku ppabo hyung..padahal aku yang mengatakan hal seperti itu tapi kenapa aku
menyerah dan bersedih? Hikz..”
“
gwacana, sekarang kajja kejar cintamu..”
Dia
mengangguk dan menerima uluran tanganku.
Suasana ramai yang tadi ku tinggalkan dan entah mengapa aku merasakan ada yang aneh dengan suasana para appa dan eomma di ruang tengah, aku melihat Lay dan Tao mematung didepan tangga, aku yakin jika mereka baru membujuk Eli untuk keluar. Lay yang melihatku membelalakkan matanya kaget, aku bingung mengarahkan pandanganku sama seperti pandangan orang-orang.
Suasana ramai yang tadi ku tinggalkan dan entah mengapa aku merasakan ada yang aneh dengan suasana para appa dan eomma di ruang tengah, aku melihat Lay dan Tao mematung didepan tangga, aku yakin jika mereka baru membujuk Eli untuk keluar. Lay yang melihatku membelalakkan matanya kaget, aku bingung mengarahkan pandanganku sama seperti pandangan orang-orang.
“
Dengarkan aku Kim Ki Bum!!!”
“
mwo??? Aiss lepaskan aku Choi Siwon-ssi! Ini bukan saatnya untuk berdebat!”
Ku
lihat eoma Kai mencoba mendekati mommy, wae? Mommy terlihat sangat marah dan
takut.
“
aku tidak ingin berdebat! Aku hanya-hanya ingin minta maaf..”
“
ck, minta maaf?? Untuk apa? Aiss lepaskan tanganku bodoh!”
Aku
bisa melihat bagaimana surai cantik mommyku menutupi sebagian wajahnya namun
aku bisa merasakan mommyku menangis, ia menangis di dalam hati. Beruntung hanya
tinggal segelintir orang yang masih disana dan semua aku yakin tau apa yang
terjadi pada mommyku.
“
Ya! Choi Siwon! Berhenti membuat dongsaengku menangis! Sudah cukup kau
membuatnya menjadi yeoja paling kejam sekarang kau ingin membuat dongsaengku
seperti apa eoh?”
Ucapan
mama Xiumin membuatku bingung, ia menyentakkan tangan mommy dan memeluk mommy.
“
Chullie noona! Ini urusanku dengannya kau jangan ikut campur!”
Bentak
namja bernama Siwon itu, ah aku pernah melihatnya sesekali saat melihat Minho
hyung mengencani Taemin. Apa hubungannya dia dengan mommy?. Lagi-lagi aku hanya
terpaku melihat bagaimana para orang tua itu berdebat, mereka bahkan tidak
melihat bagaimana kami anak-anak mereka masih terpaku di tempat.
‘PLAKK’ bunyi sebuah tamparan keras mengiasi ruangan bernuansa krem keluarga Kim. Eoma Xiumin menampar keras namja yang masih berusaha meraih tangan mommy.
‘PLAKK’ bunyi sebuah tamparan keras mengiasi ruangan bernuansa krem keluarga Kim. Eoma Xiumin menampar keras namja yang masih berusaha meraih tangan mommy.
“
Siwon-ah, kajja kita bicarakan baik-baik..”
“
TEUK NOONA! Ini bukan saatnya untuk itu!!!!”
‘BUGH’
Sebuah hantaman bogem mentah mendarat di perut namja itu, Kai menatap marah pada namja yang mungkin seumuran dengan appanya.
Sebuah hantaman bogem mentah mendarat di perut namja itu, Kai menatap marah pada namja yang mungkin seumuran dengan appanya.
“
jangan pernah sekali-kali kau membentak eomaku! Kalau kau merasa bukan masalah
yang pantas kami dengar kenapa kau ada disini dan mengacaukan pertemuan mereka?
Kau pikir kami di sini datang untuk mendengarkan teriakanmu? –“
“
Kai..”
Taemin
hyung menarik dongsaengnya itu keluar, mungkin ia takut jika Kai membuat ulah.
Namja itu bangun, dan menatap mommy.
Namja itu bangun, dan menatap mommy.
“ aku..
aku minta maaf membuatmu menjadi eoma yang jahat..tapi itu semua demi
kebaikanmu…”
“
MWO??!! Jadi!”
Kali
ini Appa Kai yang meledak, jika appa Kim bersaudara dan Xiumin tidak ada
disampingnya mungkin namja itu sudah menghajar namja yang masih menatap mommyku.
“
Aborsi adalah jalan terbaik untukmu saat itu, aku – aku tidak mungkin
meninggalkan istriku yang sedang hamil-“
“
Mwo??kau yang memaksa dongsaengku menggugurkan janinnya??!! Sungguh kau Choi
SIWON! Akan ku bunuh kau!!”
‘Aborsi?’
“
hyung aku tidak punya jalan lain! Aku mencintai Kibum dan tidak ingin ia
meninggalkanku dan saat itu aku tidak bisa berfikir lain, istriku sudah hamil
tua dan tidak mungkin aku meninggalkannya…”
“
CUKUP!! Aku tidak ingin dengar!!”
Teriak
mommy.
“
jika anak itu lahir mungkin akan seperti Xiumin..mianhe..”
Mommy
menatapku sekilas, dapat ku lihat kesedihan dimatanya. Dia menggeleng kemudian
pergi meninggalkanku yang terpaku. Yang ku dengar tadi seperti mimpi, bahkan
jikapun aku bermimpi aku tidak ingin memimpikan ini, aku ingin memimpikan Lay
atau liburan bersama mommy..bukan ini..
Aborsi, kata yang begitu menyakitkan..jadi..
Aborsi, kata yang begitu menyakitkan..jadi..
“
Kyungsoo pinjam kunci motormu..”
“
mwo??”
Aku
tidak mendegar perkataan Kyungsoo yang mungkin menatapku bingung. Setelah
mendapat kunci motor Kyungsoo aku berjalan lunglai menjauh dari orang-orang
disana..
“
SuHo!”
Tak
ku perdulikan suara panggilan Lay atau anak-anak yang lain yang ku tau aku
bnar-benar kacau. Ku cakram keras gas motor Kyungsoo dan melaju bersama angin.
Inilah yang membuat halmoni melarangku bertanya tentang daddy? Inilah yang
membuat mommy menutup semua kisah percintaannya, karna aku? Karna ia tidak
ingin aku lahir?
‘TIIIIIIINNNNNNNN!!BRAAAKKKGH’
Kurasakan bumi seakan berputar dengan sempurna, mommyku mehan sakit selama bertahun-tahun. Sebuah klise perjalananku terangkai kembali saat dimana aku dan mommy liburan, saat aku menggoda Lay dan tiba-tiba semua gelap..
‘TIIIIIIINNNNNNNN!!BRAAAKKKGH’
Kurasakan bumi seakan berputar dengan sempurna, mommyku mehan sakit selama bertahun-tahun. Sebuah klise perjalananku terangkai kembali saat dimana aku dan mommy liburan, saat aku menggoda Lay dan tiba-tiba semua gelap..
>>
Eli <<<
Sepertinya
acara sudah selesai. Sudah sepi, eum jam berapa ini?? Masih jam 9..tumben sudah
sepi. Kulangkahkan kakiku menuju belakon kamarku dan AJ barangkali semua
berpindah tempat pesta di halaman, tidak ada..aku hanya melihat seseorang
dengan pakaian putih simple tengah duduk di taman sebelah pintu keluar.
“
Kevin???”
Ku
yakinkan pandanganku dan benar, namja itu Kevin. Apa yang ia lakukan disana?
Apa yang terjadi?kenapa rumahku sepi begini? Tidak ku perdulikan eomaku dan beberapa orang yang masih didalam ruangan itu, kulangkahkan kakiku cepat-cepat ke tempat Kevin berada.
Apa yang terjadi?kenapa rumahku sepi begini? Tidak ku perdulikan eomaku dan beberapa orang yang masih didalam ruangan itu, kulangkahkan kakiku cepat-cepat ke tempat Kevin berada.
“
Kevin?? Sedang apa kau disini? Acara
sudah selesai??”
Kevin
hanya mengangguk.
“
dimana yang lain??”
“
mengejar Suho hyung..sebenarnya tadi aku juga mau ikut tapi mereka
meninggalkanku begitu saja..”
“
ada apa?”
Dia
hanya menggeleng.
Lama kami terdiam, aku takut memulai pembicaraan dan ingatanku soal ciuman itu membuatku memilih tetap diam menunggunya bicara. Ku lirik jam tanganku sudah hampir 1 jam aku menemaninya di luar dan suhu ini terlalu dingin, ku lihat Kevin masih setia menunggu.
Lama kami terdiam, aku takut memulai pembicaraan dan ingatanku soal ciuman itu membuatku memilih tetap diam menunggunya bicara. Ku lirik jam tanganku sudah hampir 1 jam aku menemaninya di luar dan suhu ini terlalu dingin, ku lihat Kevin masih setia menunggu.
“
dimana rumahmu? Aku akan mengantarkanmu..aku rasa masih ada bus untuk
transportasi..”
“
ne??”
Dia
memiringkan kepalanya imut,ah jika ia terus seperti itu bagaimana aku tidak
jatuh dalam genggamannya? Ku rutuki tubuhku yang sedikit menggigil ini, ku akui
tadi memang aku sedikit demam efek kemarin malam aku bergadang di balkon.
“
eum, aku tidak begitu hafal..ah ini..aku tinggal di apartemen ini..kau bisa
menunjukkan padaku jalannya dan aku akan pulang sendiri..”
Dia
mengulurkan phonsel nya, dapat ku lihat sebuah foto gedung tinggi. Aku
mengangguk mengenali gedung mewah yang ada di phonselnya.
“
kajja akan ku antar..eum tidak apa kan jika jalan kaki??? Kau lihat sendiri
kan? Mobilku dipakai..”
“
ttta-pi kau??”
Ku
pasang senyum tulus di wajahku yang tampan ini untuk meyakinkannya jika aku
tidak apa, ahirnya dia tersenyum dan mengangguk. Di perjalanan kami hanya
terdiam, aku tidak tau apa yang sedang ia pikirkan tapi sepertinya dia sedang
khawatir karna terlihat dari wajahnya yang tidak kunjung menampilkan senyumnya.
Ku gelengkan kepalaku untuk menghindari jalannya otakku yang sudah mulai ingin
membicarakannya hingga tanpa sadar dia berhenti dari jalannya dan menatapku.
“
keke..kau kedinginan..ini..”
Kevin
melepas syall nya dan mengalungkannya pada leherku. Dapat ku rasakan bagaimana
harum susu vanilla, aku bisa mabuk jika begini. Ku coba untuk melepaskan syall
lembut berwarna putih yang kini melingkar dengan rapi di leherku, namun
tanganku terjaga saat sebuah sentuhan halus menahan tanganku. Kevin tersenyum
dan menggeleng.
“
gwacana, aku tidak mau Eli sakit karna mengantarku..”
“
tapi kau-“
Dia
menundukkan kepalanya dan membalik tubuhnya berjalan meninggalkanku.
“
kalau Eli tidak mau buang saja..aku tidak membutuhkannya..”
“
kau marah? Mian..”
Ku
susul dirinya yang sedikit sudah jauh dariku.
“
hemm..baiklah kalau kau memaksaku..ku pikir tidak ada salahnya memakai syall
berbentuk seperti ikan ini..Cuma jangan salahkan aku jika kau yang sakit,
arra!?”
Kevin
berbalik dan tersenyum.
Langkah kami terasa sangat ringan, dia mulai tersenyum dengan sendirinya menceritakan apa yang ia inginkan di dunia ini. Dan aku tau keinginanya adalah sangat sederhana, ia ingin hyungnya bahagia. Kami berjalan pelan dan aneh tidak ku rasakan lelah padahal biasanya aku paling tidak tahan dengan yang namanya jalan kaki apa mungkin karna aku bersama Kevin?
Langkah kami terasa sangat ringan, dia mulai tersenyum dengan sendirinya menceritakan apa yang ia inginkan di dunia ini. Dan aku tau keinginanya adalah sangat sederhana, ia ingin hyungnya bahagia. Kami berjalan pelan dan aneh tidak ku rasakan lelah padahal biasanya aku paling tidak tahan dengan yang namanya jalan kaki apa mungkin karna aku bersama Kevin?
“…
pasti sangat sulit untuk Suho hyung menerima kenyataan..”
Ucapnya
pelan.
Ku anggukan kepalaku mengerti apa yang sedang ia bicarakan, ya meski aku tidak begitu focus tapi aku merasakan dari dadaku. Aku dapat merasakan bagaimana Aj sedang khawatir dia berusaha untuk tidak membiarkan perasaan khawatirnya yang berlebih dan membaginya denganku mungkin karna ia tidak mau aku terganggu.
Ku anggukan kepalaku mengerti apa yang sedang ia bicarakan, ya meski aku tidak begitu focus tapi aku merasakan dari dadaku. Aku dapat merasakan bagaimana Aj sedang khawatir dia berusaha untuk tidak membiarkan perasaan khawatirnya yang berlebih dan membaginya denganku mungkin karna ia tidak mau aku terganggu.
“
Suho adalah orang yang paling tenang diantara kami..meski kami berbeda umur
tapi kami sering main bersama jadi aku tau Suho pasti akan bisa melewati ini..”
“
aku harap begitu..karna rasanya akan sangat menyakitkan..”
“
Tenang, dia tidak akan sendirian melewati keadaan ini. Masih ada Lay-ge, masih ada Tao, aku dan yang
lain..tidak perduli dengan apa yang terjadi sebelum ia lahir, dia adalah teman
kami. Dia hyung kami dan yang terpenting dia adalah Suho..”
Kevin
tersenyum sambil menganggukkan kepala, ia menangis mendengarku.
“
hikzz..aku senang melihatnya hiikzz..aku senang memiliki chingu seperti
kalian..hikkz.”
‘Chingu??’
Sedikit
tidak rela ia menyebutku chingu, aku ingin yang lain!.
Ku rasa aku salah mengantarnya, ini jauh dari perkiraanku! Dia tidak mungkin tinggal diapartemen kelasa dunia ini dan tidakkah aku salah mengenali namja berambut coklat ini?
Ku rasa aku salah mengantarnya, ini jauh dari perkiraanku! Dia tidak mungkin tinggal diapartemen kelasa dunia ini dan tidakkah aku salah mengenali namja berambut coklat ini?
“
Kev-“
Kevin
membalikkan tubuhnya dan menatapku bingung.
“
Annyeongie Kevinie..kau pulang terlambat??”
Seseorang
menyapa Kevin.
Kevin tersenyum membalas sapaan namja yang ku lihat ia seperti security apartemen ini. Ternyata aku tidak mengantarnya di tempat yang salah, buktinya ada orang yang mengenalinya. Ku ikuti langkah Kevin yang berjanji akan mengantarku pulang dan memintaku untuk mengikuti kedalam kawasan apartemen mewah itu. Ku rasakan tubuhku melayang saat melihat ia tersenyum, mungkin saking bahagianya hingga aku tidak mendengar suara merdunya. Dan ku rasa semua gelap.
Kevin tersenyum membalas sapaan namja yang ku lihat ia seperti security apartemen ini. Ternyata aku tidak mengantarnya di tempat yang salah, buktinya ada orang yang mengenalinya. Ku ikuti langkah Kevin yang berjanji akan mengantarku pulang dan memintaku untuk mengikuti kedalam kawasan apartemen mewah itu. Ku rasakan tubuhku melayang saat melihat ia tersenyum, mungkin saking bahagianya hingga aku tidak mendengar suara merdunya. Dan ku rasa semua gelap.
“
ELI!!!”
Suara
merdu Kevin lamat-lamat ku dengar meski sangat pelan ku dengar namun bisa ku
rasakan tubuhku benar-benar melayang.
“
eum..? ne..tapi Suho hyung tidak apakan? Gege
juga jaga diri..eum..eum..nee..gomawo..nado..”
Suara
Kevin terdengar merdu di telingaku, apa aku sedang bermimpi? Aku bermimpi
mendengar suara lembut milik seorang yang baru-baru ini ku kenal, seseorang
yang entah mengapa membuatku tidak bisa mengalihkan pandanganku pada orang
lain. Dengan perlahan ku buka mataku yang entah mengapa begitu berat, dan ku
lihat seorang namja yang tersenyum dengan liquid bening menempel di sudut
matanya.
“
Eli! Gwacana?? Mana yang sakit?? Apa kurang hangat??? Akan aku carikan selimut,
kau mau berapa? Satu? Dua?? Berapa??”
“
aiss, kau cerewet sekali..”
Leguhku
pelan, ku lihat ia kemudian diam dan menunduk. ‘ apa aku menyakitinya?’
Ku edarkan pandanganku keseluruh ruangan dan dapat kurasakan jika ini sangat asing, sebuah ruangan bernuansa biru laut dengan lampu putih yang menerangi.
Ku edarkan pandanganku keseluruh ruangan dan dapat kurasakan jika ini sangat asing, sebuah ruangan bernuansa biru laut dengan lampu putih yang menerangi.
“
aku dimana?”
“
semalam kau pingsan, aku bingung mau menghubungi siapa. Tao, Lay-ge tidak bisa dihubungi dan juga aku mendapat
kabar jika Suho hyung kecelakaan..jadi ..”
“
Suho kecelakaan??”
Ku
coba bangkit dari tidurku tapi kepalaku benar-benar pusing. Kevin membantuku
untuk berbaring lagi.
“
berbaringlah dulu, masih terlalu pagi untuk kau bangun..”
Dengan
perlahaan ia membenarkan selimutku dan mengompres kepalaku dengan air dingin.
Sungguh, jika aku dalam keadaan sehat dan tidak seperti ini aku pasti tidak
bisa menahan malu di hadapannya, terlalu lembut, cantik dan sungguh ku akui
tubuhku panas..
“
Eli, kau kenapa? Wajahmu tambah memerah, padahal semuanya sudah ku lakukan
seperti yang gegeku katakan..”
“
gwacana..jadi kau semalaman menjagaku? Ini sudah jam berapa?”
Ku
lihat jam dinding yang bertengger manis di dinding kamar ini, jam 3 pagi, ku
lihat wajahnya yang terlihat lelah masih mencoba mengompres kepalaku.
“
ck, sudah sini tidur! Nanti kau bisa seperti Tao jika kau memaksa tidak
tidur..”
Ku
beranikan menarik tangannya dan ‘HUBB’ dia jatuh tepat di sampingku. Matanya
mengerjap beberapa kali dan menurutku sangat imut.
Setelah menggeser tubuhku, ahirnya Kevin bisa tidur dengan nyaman.
Setelah menggeser tubuhku, ahirnya Kevin bisa tidur dengan nyaman.
>><<<
Cahaya
pagi menghiasi hamparan daratan seoul. Kriss merenggangkan tubuhnya untuk
sekedar melihat keadaan, ia melihat Lay masih terjaga didepan ruang ICU yang
memisahkan mereka dengan seseorang yang sejak semalam membuat tegang mereka.
“
Lay-ge, ini..”
Lay
menggeleng saat mendapati Aj menyodorkan sebuah minuman kaleng untuknya.
“
setidaknya kau mencontohkan hal baik untuk dongsaengmu..”
Ucapan
dingin Aj membuat Lay mengenyitkan keningnya. Aj memang jarang sekali berbicara
padanya dan hanya akan berbicara jika hal itu adalah hal yang dikiranya
penting. Lay mengikuti arah pandangan yang Aj tunjukan, tepat disamping Kriss
seorang namja tertidur dengan wajah yang terlihat lelah.
“
dia tidak mau makan jika kau belum makan, setidaknya jika kau ingin mati jangan
paksa dongsaengmu mengikutimu..”
“
Jaeseopie, jangan memperkeruh keadaan!”
Hoon
menarik kekasihnya meninggalkan lorong rumah sakit setelah sebelumnya pamitan
dengan orang yang ada disana. Chen melirik jam nya dan pamit setelah mengajak
Xiumin untuk bersamanya. Baekhyun dan Chanyeol sudah pulang semalam setelah
eoma Baekhyun menelfon mencemaskan anak semata wayangnya. Kiseop sudah pulang
sejak subuh bersama Dongho, kini tinggal ada lima orang dilorong rumah sakit
yang sedang menunggui hasil operasi.
Seorang dokter keluar dari ruang ICU yang langsung dihadang oleh 5 namja, dokter bertag name Lee Donghae itu tersenyum perlahan namun masih terdapat kekhawatiran diwajah tampan dari appa Kiseop itu. Kriss dan Kai mendekati Donghae,
Seorang dokter keluar dari ruang ICU yang langsung dihadang oleh 5 namja, dokter bertag name Lee Donghae itu tersenyum perlahan namun masih terdapat kekhawatiran diwajah tampan dari appa Kiseop itu. Kriss dan Kai mendekati Donghae,
“
Dia masih kritis, benturan di kepalanya sangat keras sehingga pembulu darah
diotaknya pecah. Berdoalah bahwa chingu kalian akan bertahan, setelah ini
kalian bisa menungguinya di ruang inapnya namun tidak bisa berkontraksi
langsung karna akan ada pembatas untuk pengunjung..sebaiknya kalian pulang saja
terlebih dahulu..”
Donghae
menepuk pundak Lay perlahan, dan meninggalkan mereka. Namja itu mencoba membuat
namja menurut anaknya adalah chingu sekelas di beberapa mata kuliah dan ia juga
anak Kibum. Donghae berjalan mencoba menekan sebuah nomor namun tidak ada
jawaban.
To :
Bummie
From : Donghae-oppa
From : Donghae-oppa
Datanglah ke rumah sakit tempat dimana
oppa bekerja, anakmu membutuhkanmu..
Hyukie menunggumu di rumah jika kau tidak tau tempatku bekerja..cepatlah sebelum semua terlambat.
Hyukie menunggumu di rumah jika kau tidak tau tempatku bekerja..cepatlah sebelum semua terlambat.
Lay
menatap namja yang berada dalam ruangan yang berlapiskan kaca dengan
selang-selang untuk menyambungkan nyawanya, air matanya tidak lagi mengalir
namun ia tidak bisa menyembunyikan rasa sakit yang ada dihatinya saat melihat
namja yang sangat ia cintai terbaring tak berdaya.
“
– kalian pulanglah..aku masih ingin disini..”
“
aku akan menemanimu ge!”
Lay
menggeleng mendapati ucapan Kyungsoo yang memegang pundaknya. Pandangan Lay
tidak teralihkan meski kyungsoo mencengkramnya erat untuk memberiikan dukungan.
“
Kai, antarkan Kyungsoo ne? dan Kyungie, aku akan berusaha mengganti motormu
setelah Suho siuman..”
“ ge!jangan pikirkan motorku! Aku tidak
masalah..aiss, baiklah aku pulang dulu..nanti setelah pulang kuliah aku akan
kemari lagi..”
Ucap
Kyungsoo yang berjalan keluar ruangan.
Kai masih saja terdiam ditempatnya, ia menatapi sosok Lay yang berbeda. Lay yang amat rapuh saat melihat seorang yang ia cintai tidak berdaya. Lay menoleh dan tersenyum kearah Kai.
Kai masih saja terdiam ditempatnya, ia menatapi sosok Lay yang berbeda. Lay yang amat rapuh saat melihat seorang yang ia cintai tidak berdaya. Lay menoleh dan tersenyum kearah Kai.
“
paliwa, Ku mohon antarkan Kyungsoo dan bicara pada Kriss diluar untuk membawa Tao
pulang, aku akan baik-baik saja..”
“
huuf baiklah, jika ada apa-apa panggil aku atau yang lainnya..”
Setelah
Kai menutup pintu terdengar isakan lirih menghiasi ruangan, Kai tersenyum dan
menggeleng kearah kriss yang menatap bingung dengan isakan yang ia dengar
diluar.
“
antarkan dia pulang hyung, kita biarkan Lay-ge
menemani Suho hyung sendiri. Mereka butuh sendiri..”
“
baiklah aku juga perlu menghawatirkan Kevin, dia ku tinggal begitu saja dan
sekarang dia bersama Eli di rumah. Bisa bantu untuk memindahkan dia?”
Kai
mengangguk dan memindahkan tubuh Tao keatas punggung Kriss.
Kriss menguap sesekali saat menyetir, ia benar-benar lelah setelah semalaman berjaga dan sepertinya dia menemukan tempat yang biasanya Kevin tunjukan. Sebuah warung makan pinggir jalan yang menjual aneka makanan hangat. Dengan senyum ia memarkirkan mobilnya didepan warung tenda tersebut.
Kriss menguap sesekali saat menyetir, ia benar-benar lelah setelah semalaman berjaga dan sepertinya dia menemukan tempat yang biasanya Kevin tunjukan. Sebuah warung makan pinggir jalan yang menjual aneka makanan hangat. Dengan senyum ia memarkirkan mobilnya didepan warung tenda tersebut.
“
berikan aku dua..”
Saat
menunggu pesanannya matang Kriss melihat Tao yang sepertinya sudah bangun
sedang memandang bingung kesegala arah dimobilnya, Kriss tersenyum teringat
bukan hanya dia yang butuh makanan.
“
2 lagi dengan bungkus berbeda..”
Tao
mengerjap bingung karna berada ditempat asing.
“
seharusnya aku ada di RS bersama Lay-ge
dan kenapa aku disini? Apa aku diculik??”
‘CKLEK’
suara pintu mobil dibuka menghentikan lamunan Tao, mata panda Tao menatap tidak
percaya dengan apa yang ia lihat.
“
kau sudah bangun? Ah ini, makanlah aku tau kau lapar..”
“
eh?”
Kriss
tidak menghiraukan kebingungan Tao dan hanya melirik Tao yang duduk disampingnya
dengan kaca spion. Tidak sadar sebuah senyuman tersungging dibibirnya saat
melihat tingkah Tao yang kebingungan atau sedang salah tingkah.
Kyungsoo hanya terdiam membatu saat di perjalanan pulang, Kai benar-benar membuatnya mati kutu. Sedangkan Kai, Kai sendiri tidak tau apa yang sedang ia pikirkan saat bersama Kyungsoo dnegan jarak sedekat sekarang.
Kyungsoo hanya terdiam membatu saat di perjalanan pulang, Kai benar-benar membuatnya mati kutu. Sedangkan Kai, Kai sendiri tidak tau apa yang sedang ia pikirkan saat bersama Kyungsoo dnegan jarak sedekat sekarang.
“ jam
7, kita ada kuliah jam 9..mau sekalian berangkat??”
“
eh? Mungkin setelah mandi dan sarapan..”
“
ooh..”
Suasana
rumah Kyungsoo terlihat begitu damai dimana Kyuhyun sedang menyiram tanaman
kesayangan milik Sungmin. Melihat sebuah mobil memasuki halaman rumahnya
Kyuhyun memasang wajah yang sedikit dibuat datar, ia tau siapa yang berada di
dalam mobil tersebut. Kyungsoo keluar dari mobil dan membungkuk. Kai yang
melihat Kyuhyun tersenyum,
“
kau tidak ingin menceritakan kemana kau membawa anakku Kim Jong In??”
“
Appa! Aku sudah bilang kemarin aku di rumah sakit-“
Kai
mengangguk dan turun dari mobilnya menatap Kyuhyun dengan tatapan malas. Ia dan
Kyuhyun sering bertengkar saat Kyuhyun berkunjung kerumahnya dan menganggap
Kyuhyun adalah hyungnya dan juga musuhnya. Kyungsoo yang tidak tau apa-apa
hanya meleguh takut dan berlari kerumahnya mencoba mencari eomanya yang sudah
pasti bisa meredakan amarah dari Cho Kyuhyun.
“
eoma!! Palliwa! Appa sedang marah-marah!!”
“
Mwo?? Siapa yang dimarahi Kyuhyun??”
Tanpa
mendengar pertanyaan Sungmin, Kyungsoo menarik tangan eomanya itu keluar. Dan
betapa kagetnya saat melihat Kyuhyun dan Kai sedang tertawa sambil berangkulan.
“
ah, chagy..wae? ah iya- JongIn akan sarapan bersama disini..”
“
senangnya..kajja JongIn..”
Kyungsoo
benar-benar tidak mengerti dengan keadaan dirumahnya.
Sungmin tersenyum tau apa yang sedang anknya pikirkan, ia mengajak Kyungsoo masuk dan menyuruhnya mandi.
Tao terus memandangi Kriss yang sedang sibuk menyetir, namun ia tidak sadar jika Krisspun sering melirik kearah Tao. Kriss tersenyum simpul saat melihat bagaimana pipi Tao merona, ia tidak begitu tau namun yang ia lihat pipi Tao merona setelah beberapa lama memandanginya. Rumah keluarga Kim terasa sangan lengang, Aj yang baru saja tiba turun dari mobilnya dan mengangguk pada Kriss dan langsung masuk kedalam rumahnya.
Sungmin tersenyum tau apa yang sedang anknya pikirkan, ia mengajak Kyungsoo masuk dan menyuruhnya mandi.
Tao terus memandangi Kriss yang sedang sibuk menyetir, namun ia tidak sadar jika Krisspun sering melirik kearah Tao. Kriss tersenyum simpul saat melihat bagaimana pipi Tao merona, ia tidak begitu tau namun yang ia lihat pipi Tao merona setelah beberapa lama memandanginya. Rumah keluarga Kim terasa sangan lengang, Aj yang baru saja tiba turun dari mobilnya dan mengangguk pada Kriss dan langsung masuk kedalam rumahnya.
“
mau mampir??”
“
aniya, dongsaengku pasti sedang menungguku..”
“
ah, mianhe..gomawo..”
Kriss
hanya mengangguk dan pamit meninggalkan Tao.
Apartemen Kriss terlihat masih sangat sepi, setelah memencet beberapa kali tidak mendapatkan jawaban Kriss membuka mengetikkan password dan pintu terbuka secara otomatis. Tidak ada tanda jika Kevin sudah bangun atau sudah meninggalkan rumah karna ruangan sama sekali tidak berubah. Ia tersenyum meletakkan makanan yang ia beli beranjak kekamar Kevin, namun tidak menemukan namja manis itu disana. Otaknya berpikir sedikit keras berjalan menuju kamar tamu, dan benar dugaannya dongsaengnya masih tertidur lelap dengan memeluk seorang namja yang masih menenakan kompesan di keningnya. Dengan jail ia memfoto mereka dan berjalan kembali kearah makanan yang ia bawa.
Eli terbangun saat merasakan sesak didadanya, matanya mengerjap beberapa kali saat mendapati seseorang sedang meringkuk memeluk perutnya.
Apartemen Kriss terlihat masih sangat sepi, setelah memencet beberapa kali tidak mendapatkan jawaban Kriss membuka mengetikkan password dan pintu terbuka secara otomatis. Tidak ada tanda jika Kevin sudah bangun atau sudah meninggalkan rumah karna ruangan sama sekali tidak berubah. Ia tersenyum meletakkan makanan yang ia beli beranjak kekamar Kevin, namun tidak menemukan namja manis itu disana. Otaknya berpikir sedikit keras berjalan menuju kamar tamu, dan benar dugaannya dongsaengnya masih tertidur lelap dengan memeluk seorang namja yang masih menenakan kompesan di keningnya. Dengan jail ia memfoto mereka dan berjalan kembali kearah makanan yang ia bawa.
Eli terbangun saat merasakan sesak didadanya, matanya mengerjap beberapa kali saat mendapati seseorang sedang meringkuk memeluk perutnya.
“
Kevin??”
Masih
tidak percaya dengan yang ia lihat Eli memandangi Kevin yang masih tertidur
menghadapnya dan kini sedikit merenggangkan pelukannya. Perlahan Eli mendekatkan
wajahnya kearah Kevin dan mencium bibir pink dihadapannya.
“
eughh..”
Legukan
Kevin membuat Eli kaget dan terburu-buru menjauhkan wajahnya, dan memejamkan
matanya.
“
hoaammpp, jam berapa??”
Kevin
meraba-raba phonsel putih yang ada di sampingnya. Matanya mencoba melihat jam
yang menunjukkan pukul 07.15 KST, ia menguap kecil lalu bangkit dari tidurnya
ia menoleh ke Eli dan meraba kening Eli. Kevin tidak tau gemuruh apa yang
sedang Eli rasakan saat tangannya menyentuh kening dan leher Eli.
“
huuftt mendingan..eh pesan? gege?”
From :
Kevin ge’s
To : Baby fishy Dragon’s
To : Baby fishy Dragon’s
Heem.. gege sudah membelikan sarapan untuk kalian berdua, ajak dia sarapan
dan setelah itu antar dia pulang, gege
lelah..ah setelah mengantarnya pulang mampirlah ke took bunga untuk mengambil
pesananku..nanti siang aku akan mengajakmu pergi ketempat daddy dan mommy
pertama kali bertemu..
Tidur nyenyak eoh?? Memanfaatkan
keadaan, baby fishy dragon gege
pintar eoh? Ternyata agresif juga, Hum cukup tau aja..
Kevin
membulatkan matanya saat mengklik foto yang Kriss kirimkan. Foto dimana ia dan
Eli sedang tidur dengan pose Kevin mendekap erat Eli.
“ GEGE!!!!”
Di
kamarnya Kriss yang mendengar teriakan Kevin terkekeh perlahan dan mencoba
masuk kea lam mimpinya lagi.
Xiumin menatap yeoja cantik yang sedang menyiapkan makanan dengan pandangan menyelidik.
Xiumin menatap yeoja cantik yang sedang menyiapkan makanan dengan pandangan menyelidik.
“
Xiumin, ada apa memandangi mama seperti itu??”
Tanya seorang namja berparas tampan sambil
mnyeruput coffenya. Xiumin hanya menggeleng tidak perduli pada namja yang ia
panggil papa itu, namja bermarga Tan itu hanya memfokuskan pandangannya pada
yeoja cantik yang masih setia mengacuhkan pandangannya.
“
maaa..”
“
Tan Hangeng, kenapa makin lama Xiumin sepertimu sih??”
Ucap
yeoja cantik itu sambil memandang dua namja yang berbeda umur itu. Hangeng
hanya tersenyum dan meletakkan Koran yang sedang ia baca.
“
bukannya Xiumin sama sepertimu saat kau sedang merajuk chulli-ah?”
Chullie
menatap namja yang berstatus sebagai suaminya itu kesal, berganti dengan
menatap anak semata wayangnya yang masih setia dengan tatapan tidak perduli
dengan pertengkaran mereka berdua. Ahirnya Chullie menghela nafas dan duduk di
samping Hangeng dan menghadan Xiumin.
“
benar..Jongmyun adalah anak yang keparat itu ingin Kibum gugurkan..”
“
jinca??”
Xiumin
menatap wajah mamanya dengan pandangan tidak percaya.
“
ne. tapi bukan Kibum jika ia tidak bertahan..dia tetap bertahan dan memilih
melarikan diri agar Kanginie tidak menanyainya siapa appa dari janin yang Kibum
kandung , ia tidak ingin Kangin menghajar orang yang mungkin masih sangat ia
cintai itu. Dia menghindar dari terror Siwon yang terus menerus memintanya
untuk menggugurkan janinnya, kau tau bagaimana emosiku memuncak? Siwon bahkan
mengajaknya menemui dokter handal untuk menggugurkan janin tidak bersalah itu.
Hingga Kibum tidak tahan karna setiap hari Siwon datang menemuinya untuk
mengajaknya aborsi, Kibum mengikuti kemauannya untuk pergi keseorang dokter.
Dokter itu adalah Wu Yi Xhang, dia adalah suami dari eoni angkatku..Woo
Minhyun, aku meminta Wu Xhang untuk berpura-pura menggugurkan janin milik Kibum
dan betapa aku ingin membunuh namja bernama Choi Siwon itu saat dia mencium
Kibum dan berterimakasih karna telah menggugurkan buah cinta mereka..seberapa
besarnya cinta Kibum pada Siwon, ia akan lebih mencintai darah dagingnya sendiri.
Ia menggeleng dengan tangis yang menghiasi pipinya dan memelukku di rumah, ia
menangis merasa ia benar-benar bodoh percaya dengan janji manis Choi Siwon..”
“
kasihan Suho..”
Hangeng
mengusap pelan punggung Chullie yang kini mulai bergetar.
“
ma, apa kau tau dimana imo?”
“
papa sudah mencarinya keseluruh penjuru kota semalam, tapi tidak ada
tanda-tanda dirinya menampakkan wajahnya..wae? apa Joonmyun mencarinya?”
Xiumin
menggeleng.
“
Lay mengatakan jika mungkin Suho tidak memiliki
waktu lama..”
“
MWO??!! KIM MIN SEOK! Apayang terjadi pada sepupumu???!”
Xiumin
yang sudah mendengar ucapan tegas dari yeoja yang kini menatapnya dengan mata
elang yang ingin menerkam seluruh tubuhnya itu menggeleng dan menangis.
“
apa mama tidak membaca pesanku semalam?? Aku menunggu mama atau papa untuk
datang ke RS tempat dimana Suho dilarikan? Aiss, bodohnya aku memberi kalian
pesan. beruntung Suho memiliki namjachingu seperti Lay yang selalu siap
kapanpun disampingnya..cih, aku sebagai sepupunya merasa tidak berguna!”
‘BRAKK’
Hangeng membiarkan Xiumin yang emosi meninggalkan rumah mereka, dan kini merengkuh Chullie yang memandangi phonselnya. Perlahan Chullie membuka phonsel flip yang sejak semalam ia matikan karna Siwon terus menghubunginya, dan betapa terkejutnya saat melihat berapa panggilan dari Xiumin yang ia abaikan bahkan ia reject. Chulli membuka pesan dari Xiumin.
Hangeng membiarkan Xiumin yang emosi meninggalkan rumah mereka, dan kini merengkuh Chullie yang memandangi phonselnya. Perlahan Chullie membuka phonsel flip yang sejak semalam ia matikan karna Siwon terus menghubunginya, dan betapa terkejutnya saat melihat berapa panggilan dari Xiumin yang ia abaikan bahkan ia reject. Chulli membuka pesan dari Xiumin.
01.00
KST
From :
Baby Xiumin
To : Mama & Papa
To : Mama & Papa
Kalian tidak datang?? Apa kalian masih
mempermasalahkan hal yang telah terjadi??
Chullie
terisak membaca pesan singkat yang begitu dingin dari Xiumin.
00.45
KST
From :
Baby Xiumin
To : Mama & Papa
To : Mama & Papa
Siapa yang harus ku hubungi??? Suho
butuh penanganan segera!!
10.45
KST
From :
Baby Xiumin
To : Mama & Papa
To : Mama & Papa
Maaa!! Paaa!! Cepat datang kerumah sakit
seoul!! Dan katakan pada IMO kalau Suho membutuhkan penanganan segera!!
Palliwa!! Sebelum semuanya terlambat..
10.05
From :
Baby Xiumin
To : Mama & Papa
To : Mama & Papa
Suho kecelakaan, kami menemukannya dalam
keadaan Kritis. Palliwa ke RS seoul, tidak ada orang dewasa disini!
Hangeng
mengeratkan pelukannya pada Chullie mencoba menghangatkan istrinya itu.
Kiseop memakan sarapannya dengan perlahan sambil menunggu seorang yeoja yang masih mengoceh di belakangnya.
Kiseop memakan sarapannya dengan perlahan sambil menunggu seorang yeoja yang masih mengoceh di belakangnya.
“
pokoknya kau harus menyelamatkan Suho! Demi Kibum..”
Begitulah
yang selalu ia katakan sejak beberapa waktu lalu bertelefon ria bersama
seseorang yang sangat ia yakini sebagai appanya.
Kiseop melirik seorang namja imut yang sedang menikmati hidangan dari eomanya dengan senangnya.
Kiseop melirik seorang namja imut yang sedang menikmati hidangan dari eomanya dengan senangnya.
“
pelan-pelan..”
“
ne, eum hyung..setelah kuliah kita ketempat Suho hyung ne?”
Kiseop
mengangguk.
Hyukie yang telah menyudahi acara kencannya dengan suaminya duduk di sebelah Dongho dan menggoda Dongho.
Hyukie yang telah menyudahi acara kencannya dengan suaminya duduk di sebelah Dongho dan menggoda Dongho.
“
chagy kalian nanti mau kencan eoh?”
“
aniya ajumma, hanya menjenguk Suho hyung wae?”
“
bagaimana kalau Kissipie mengajakmu kencan dulu..?”
Dongho
menghentikan makannya dan menatap sekilas kearah Kiseop yang sedang
mendeathglare orang tuanya itu. Dongho kemudian menggeleng dan meneruskan
kembali acara makannya, Kiseop seakan tidak percaya. Bahkan sebelum mengajak
sudah tertolak.
“
Kissipie hyung bukan orang yang akan mengajakku berkencan, dia orang yang
selalu membawaku tanpa mengajakku..hehe”
“
nah! Itu benar eoma, jadi jangan pernah menggoda baby donghoku!”
Hyukie
terkekeh dan tersenyum kearah Dongho.
“ ciee,
baby Donghoku..ckckck anak muda jaman sekarang.. jadi kalian telah resmi ni?”
“
maksud ajumma??”
Kiseop
benar-benar menahan geram karna Hyukie masih senang menggoda Dongho yang masih
sangat polos. Hanya beberapa kata yang membuat Kiseop senang saat mendengar apa
yang DOngho katakan selebihnya adalah jawaban amat polos yang terlontar dari
bibir mungil milik Dongho.
“
pacaran..sebagai kekasih,,,hemm?”
“
kami tidak pacaran..”
Ucapan
Dongho benar-benar menghilangkan mood Kiseop untuk makan, memang selama ini dia
dan Dongho tidak pacaran dan tidak memiliki hub apapun. Dongho melirik kearah
meja Kiseop dan mendapati Kiseop hanya memandangi makanan yang ada dipiringnya.
‘ Apa aku salah menjawab?’ batin Dongho. Ia melihatt mood Kiseop benar-benar jelek.
‘ Apa aku salah menjawab?’ batin Dongho. Ia melihatt mood Kiseop benar-benar jelek.
“
tidak pacaran ya..?”
Hyukie
melirik anaknya hati-hati.
“ kami
memang tidak berpacaran..tapi kata Hyung kami akan menikah..ya tidak hyung??”
“
Ya..eh???!”
Ekspresi
Kiseop berubah menjadi kaget saat mendengar dengan santai Dongho mengatakan
mereka akan menikah, sedangkan tadi ia mengatakan tidak berpacaran dan sukses
membuat Kiseop enggan makan. Hyukie menatap sweetdrob kearah keduanya.
“
ah, Hyung..nanti kau akan mengajakku menjenguk Suho hyungkan? Aku ingin
memwabawakan beberapa pakaian..”
Ucap
Dongho yang mengalihkan perhatian tanpa ijin dari yang lain. Kiseop yang
sebenarnya masih ingin minta penjelasan hanya mengangguk dan tersenyum
mendengar oermintaan Dongho. Ia tau bagaimana tampang inonsent Dongho saat
mengalihkan pertanyaan.
Hyukie memandang Dongho yang kini menghentikan makannya dan menampilkan wajah sendu.
Hyukie memandang Dongho yang kini menghentikan makannya dan menampilkan wajah sendu.
“
Suho hyung benar-benar beruntung memiliki Lay-ge..”
Kevin
memarkirkan mobilnya di depan rumah. Ia turun ingin membantu Eli namun Eli
hanya menggeleng dan tersenyum.
“
eomaa..”
Teriak
Eli.
Semua yang berada di ruang makan menoleh. Kevin mengangguk dan mengekor Eli yang berjalan riang menuju keluarganya. Yesung menggeleng menatap anak tertuanya itu lalu mengarahkan pandangannya pada namja manis yang masih mengekor di belakang Eli. Aj dan Tao tersenyum pada Kevin dan mengajak keduanya duduk.
Semua yang berada di ruang makan menoleh. Kevin mengangguk dan mengekor Eli yang berjalan riang menuju keluarganya. Yesung menggeleng menatap anak tertuanya itu lalu mengarahkan pandangannya pada namja manis yang masih mengekor di belakang Eli. Aj dan Tao tersenyum pada Kevin dan mengajak keduanya duduk.
“
ah, aniya..aku harus pulang, aku kesini hanya ingin minta maaf karna membiarkan
Eli tidur di rumahku, dan membuatnya demam karna mengantarku..mianhe..”
Wookie
mendudukkan Kevin di kursi yang biasanya Lay duduki disamping Tao.
“
kau sarapan dulu bersama kami, baru kami maafkan..”
Ucap
Wookie, yang dibuat seserius mungkin.
Kevin hanya menurut permintaan Wookie, ia melihat kearah Tao yang mengangguk hingga ahirnya ia ikut larut dalam keluarga Wookie. Eli tersenyum memandangi Kevin yang sibuk menanyakan kabar Suho pada Tao, bagaimana ekspresi yang Kevin buat tergambar jelas di mata Eli. Aj hanya menggeleng,
Kevin hanya menurut permintaan Wookie, ia melihat kearah Tao yang mengangguk hingga ahirnya ia ikut larut dalam keluarga Wookie. Eli tersenyum memandangi Kevin yang sibuk menanyakan kabar Suho pada Tao, bagaimana ekspresi yang Kevin buat tergambar jelas di mata Eli. Aj hanya menggeleng,
Kau ingin appamu menjadikanmu sarapan?
Eli-ya?- Aj
Eli
mengarahkan pandangannya kearah Aj tidak terima.
Appa melihatmu menatapi namja di samping
Tao tanpa berkedip,jadi semoga saja kau tidak berahir menjadi pelengkap sup
kura-kuranya.. –Aj
“
Wookie, mianhe aku tidak bisa mengantarmu ke RS. Yoochun menyuruhku ke Jeju..”
“
gwacana, aku bisa minta antar Seopie, ah tidak aku akan naik taksi saja..”
“
aku akan mengantarmu eoma..”
Ucap
Eli pelan, Wookie menatap Eli dan menggeleng.
“
kau tetap di rumah dan istirahat. Tao-er nanti kau bersama Aj ne?”
Tao
mengangguk.
“
ajumma, aku bisa mengantarmu sekalian aku ingin pulang juga. Gege ku sudah menunggu..”
“
jinca?? Ah baiklah aku akan bersiap-siap..”
Wookie
langsung berjalan menuju kamarnya.
Kevin duduk-duduk diteras depan rumah keluarga Kim sambil tersenyum mengamati mobil berwarna Hitam dengan gambar nyala api merah untuk mengurangi bosan karna menunggu Wookie yang masih sibuk berdandan. Tao yang sudah siap pergi dan sedang menunggu Aj menatap bingung kearah mobil yang sedang Kevin pandangi.
Kevin duduk-duduk diteras depan rumah keluarga Kim sambil tersenyum mengamati mobil berwarna Hitam dengan gambar nyala api merah untuk mengurangi bosan karna menunggu Wookie yang masih sibuk berdandan. Tao yang sudah siap pergi dan sedang menunggu Aj menatap bingung kearah mobil yang sedang Kevin pandangi.
Aku tidak mungkin salah lihat,
sepertinya memang mobil ini tidak limited edition..
Batin
Tao.
“
mobilmu bagus, kau memodif sendiri?”
“ani,
ini bukan milikku. Aku tidak menemukan kunci mobilku jadi aku pinjam kunci
milik kriss-ge..hehe”
Tao
menatap Kevin tidak percaya.
Kini keduanya duduk diam membiarkan suasana pagi menyelimuti, Tao sibuk dengan pikirannya tentang bagaimana Kriss bisa kenal dengan namja manis yang sedang duduk di sampingnya. Tao meraba dadanya yang sedikit sakit. Ia tidak begitu mengerti mengapa ia bisa merasakan hal yang begitu membingungkan tentang hal berbau namja berambut coklat yang baru beberapa bulan ia temui. Tao melirik phonsel Kevin yang bergetar, terlihat dengan jelas foto Kriss di phonsel putih milik Kevin. Kedua matanya sedikit memanas namun berusaha ditahan dengan menarik lengan jaket Kevin.
Kini keduanya duduk diam membiarkan suasana pagi menyelimuti, Tao sibuk dengan pikirannya tentang bagaimana Kriss bisa kenal dengan namja manis yang sedang duduk di sampingnya. Tao meraba dadanya yang sedikit sakit. Ia tidak begitu mengerti mengapa ia bisa merasakan hal yang begitu membingungkan tentang hal berbau namja berambut coklat yang baru beberapa bulan ia temui. Tao melirik phonsel Kevin yang bergetar, terlihat dengan jelas foto Kriss di phonsel putih milik Kevin. Kedua matanya sedikit memanas namun berusaha ditahan dengan menarik lengan jaket Kevin.
“
phonselmu bergetar..”
“
eh??”
Tao
mengarahkan pandangan nya kearah HP Kevin yang sedang bergetar disampingnya.
Kevin tersenyum mengangguk menerima telp yang masuk.
“
Kevin imnida..”
“ tidak ada basa-basi, kalian
berkencan?? Ingat kita janjian jam 10..”
Suara
di seberang line telephone terdengar begitu lirih di telinga Tao, namun cukup
untuk namja panda itu tersenyum miris. Tao menundukkan kepalanya dan menatap
tanah seakan tanah yang ia pijaki lebih indah. Kevin mendengus kesal,
“
aku marah dengan gege!”
“ aiss, baiklah mianhe Kevin-ah..”
“ gege jahat!”
“ ne, Wo Ai Ni Kevin-Wu kau puas?”
“ gege jelek!”
‘PIP’
Kevin mematikan phonselnya dan tersenyum senang dapat memperdayai hyung
satu-satunya itu. Kevin menatap Tao yang masih sibuk menelusuri keganjilan
tanah yang dipijakinya.
Dua namja manis itu masih saja sibuk dengan dirinya sendiri menunggu orang-orang yang mereka tunggu dengan sabar.
Dua namja manis itu masih saja sibuk dengan dirinya sendiri menunggu orang-orang yang mereka tunggu dengan sabar.
“
Tao..”
“
hemm”
“
pernah merasakan perasaan tidak jelas saat bertemu atau berdekatan dengan orang
lain?”
Tao
kaget, ia langsung menatap Kevin yang kini tengah mengarahkan pandangannya
kearah langit. Kevin tidak melihat bagaimana reaksi Tao karna sibuk
membayangkan saat dirinya bersama seseorang yang berhasil membuat dirinya tidak
dapat memikirkan apapun kecuali orang itu.
“
molla, kau??”
“
nado..tapi ahir-ahir ini saat aku bertemu orang itu dadaku terasa sakit,
senang, eumm pokoknya aneh..”
“
kau sedang menyukai seseorang? Nugu??”
Kevin
tetap diam.
“ sepertinya
begitu..hehe..”
“
apa dengan Kri-“
“
Kevin-ah, mianhe ajumma lama..”
Suara
Wookie memotong ucapan Tao, Kevin berdiri dan tersenyum kearah yeoja munngil
yang berjalan kearahnya.
Tao menatap sedih kearah perginya mobil hitam yang hilang di pertingungan gerbang milik keluarga Kim. Entah apa yang ia rasakan hingga air matanya mengalir membasahi wajahnya. Aj yang melihatnya hanya menggeleng tidak ingin ikut campur dengan masalah pribadi Tao.
Tao menatap sedih kearah perginya mobil hitam yang hilang di pertingungan gerbang milik keluarga Kim. Entah apa yang ia rasakan hingga air matanya mengalir membasahi wajahnya. Aj yang melihatnya hanya menggeleng tidak ingin ikut campur dengan masalah pribadi Tao.
Lay
terus memandangi Suho yang berbaring lemah di dalam sebuah ruangan yang hanya
bisa ia lihat dari kaca transparent.
“
Suho-ah..bertahanlah..jebal..”
Gumannya
lirih.
>>>
Lay <<<<
Suho, dia
terlihat begitu menderita dengan selang-selang yang menempel di hampir setiap
tubuhnya. Dia Nampak jelek dengan wajah pucat kusamnya..
Air mataku terus mengalir, tidak ingin berhenti. Aku tidak menyukai ini, ia Nampak begitu rapuh dan yang bia aku lakukan hanya menangis sambil memandanginya yang tidak berdaya. Aku tidak pernah tau jika melihatnya seperti itu akan membuat dadaku terasa sakit jauh lebih sakit dari pada saat mengetahui namja yang ku sukai berpacaran dengan orang lain. Sebelum ini aku hanya menganggap namja yang berstatus namjachinguku itu adalah chingu, bukan orang yang aku cintai atau orang yang aku suka. Bahkan di saat aku bersamanya aku memikirkan orang lain yang aku tahu pasti melukai hatinya dan aku sengaja melakukan itu karna aku tidak tau perasaanku sendiri untuknya. Aku menabur garam di atas luka hidupnya, aku tidak tau bagaimana ia dengan keluarganya, aku tidak tau perasaannya, aku tidak tau apa-apa tentangnya. Aku menyesal..
Air mataku terus mengalir, tidak ingin berhenti. Aku tidak menyukai ini, ia Nampak begitu rapuh dan yang bia aku lakukan hanya menangis sambil memandanginya yang tidak berdaya. Aku tidak pernah tau jika melihatnya seperti itu akan membuat dadaku terasa sakit jauh lebih sakit dari pada saat mengetahui namja yang ku sukai berpacaran dengan orang lain. Sebelum ini aku hanya menganggap namja yang berstatus namjachinguku itu adalah chingu, bukan orang yang aku cintai atau orang yang aku suka. Bahkan di saat aku bersamanya aku memikirkan orang lain yang aku tahu pasti melukai hatinya dan aku sengaja melakukan itu karna aku tidak tau perasaanku sendiri untuknya. Aku menabur garam di atas luka hidupnya, aku tidak tau bagaimana ia dengan keluarganya, aku tidak tau perasaannya, aku tidak tau apa-apa tentangnya. Aku menyesal..
“ Lay-ah..”
Ku arahkan
pandanganku kearah suara yang menyapaku, seorang yeoja dan namja tersenyum
mendekatiku. Teuk ajumma dan Kangin ajussi.
“ gomawo
karna kau menjaga keponakanku dengan baik..”
Ucapan
Kangin ajussi membuatku ingin menangis dan menjerit, mereka salah!
“ gomawo
karna kau peduli pada Jongmyun kami..hikzz Jongmyun beruntung mendapatkan orang
special sepertimu..”
Tambah Teuk
ajumma yang kini tersenyum lembut sambil menyeka air mata dipipiku. Mereka
salah! Aku sama sekali tidak pernah memperdulikan Suho, aku tidak pernah
perduli pada namja itu dan aku tau bukan Suho yang beruntung mendapatkanku
namun aku yang beruntung dia memilihku. Aku semakin terisak mengingat semua
yang Suho lakukan untukku. Saat aku kecelakaan dan membutuhkan donor dia memberiikan
salah satu ginjalnya untukku padahal saat itu aku baru saja menolaknya dan
memakinya untuk menjauhiku. Suho begitu mengerti diriku sampai detail, semua
tentangku ia tau hingga aku tidak mengerti kenapa ia menyelidiki tentangku.
“ Kau
bergantilah, aku membawakanmu pakaian.. Kata Kai ini milik mu..”
“ ta-“
Kangin
ajussi mengangguk pertanda ia tidak ingin di bantah.
“ Kami akan
menjaganya..mandilah, Teukie sudah membawakan makanan untuk kau sarapan..”
Perlahan ku
langkahkan kakiku menuju kamar mandi. Ku guyur tubuhku tanpa melepas pakaian
yang ku kenakan, sama sekali tidak ingin melakukan gerakan lain meski hanya
untuk memberisihkan tubuhku dari noda darah Suho yang tidak sengaja menempel
saat aku membawanya.
Setelah merasa cukup ku keringkan tubuhku dengan handuk dan berjalan menuju cermin tempat baju gantiku ku letakkan, beruntung aku menggunakan ruangan VIP jadi kamar mandinya tidaklah sempit. Ku buka bungkusan coklat yang Teukie ajumma berikan. Sedikit bingung saat mendengar Kai mengatakan ini milikku, padahal ia dan aku tidak dekat. Atau mungkin milik Tao?
Mata ku terbuka lebar saat melihat pantulan tubuhku di cermin, dapat ku lihat kaos yang ku gunakan. Sebuah kaos biru dengan desain sederhana yang bertuliskan huruf hangul dan mandarin.
‘ Zhang Yi Xing! Wo Ai Ni!!’ begitu tulisan mandarin yang bisa ku baca, aku tidak bisa berkata apapun aku mulai membaca tulisan hangul, perlu wakttu yang cukup lama karna aku belum begitu fasih membaca tulisan Hangul dan lagi ini sangat sulit karna di buat graffiti.
‘ Lay adalah kekasih Suho! Dan hanya di ciptakan untuk Suho, bukan yang lain dan juga sebaliknya Suho adalah kekasih Lay! Dan hanya diciptakan untuk Lay!’
Hatiku merasa sangat sakit, membaca ini. Kenapa aku baru menyadari jika cinta Suho benar-benar tulus, kenapa disaat ia berada di tepi jurang hidupnya baru aku menyadarinya. Aku masih mengingat dengan jelas saat Suho mengejarku dengan senyum lembut miliknya.
Setelah merasa cukup ku keringkan tubuhku dengan handuk dan berjalan menuju cermin tempat baju gantiku ku letakkan, beruntung aku menggunakan ruangan VIP jadi kamar mandinya tidaklah sempit. Ku buka bungkusan coklat yang Teukie ajumma berikan. Sedikit bingung saat mendengar Kai mengatakan ini milikku, padahal ia dan aku tidak dekat. Atau mungkin milik Tao?
Mata ku terbuka lebar saat melihat pantulan tubuhku di cermin, dapat ku lihat kaos yang ku gunakan. Sebuah kaos biru dengan desain sederhana yang bertuliskan huruf hangul dan mandarin.
‘ Zhang Yi Xing! Wo Ai Ni!!’ begitu tulisan mandarin yang bisa ku baca, aku tidak bisa berkata apapun aku mulai membaca tulisan hangul, perlu wakttu yang cukup lama karna aku belum begitu fasih membaca tulisan Hangul dan lagi ini sangat sulit karna di buat graffiti.
‘ Lay adalah kekasih Suho! Dan hanya di ciptakan untuk Suho, bukan yang lain dan juga sebaliknya Suho adalah kekasih Lay! Dan hanya diciptakan untuk Lay!’
Hatiku merasa sangat sakit, membaca ini. Kenapa aku baru menyadari jika cinta Suho benar-benar tulus, kenapa disaat ia berada di tepi jurang hidupnya baru aku menyadarinya. Aku masih mengingat dengan jelas saat Suho mengejarku dengan senyum lembut miliknya.
Flashback
“ Lay-ah!! Changkaman!”
“ ais, apa lagi sih? Aku sibuk!”
Bukan Suho jika ia menyerah untuk
mengikuti namja manis yang berjalan menjauhinya. Dengan sekuat tenaga ia
mengejar Lay dan berhenti di hadapan Lay dengan senyum yang masih mengembang di
sudut bibirnya. Lay menatapnya dengan tatapan mengintimidasi merasa benar-benar
terganggu oleh Suho.
“ aku membuatnya semalaman, aku ingin
kita memakainya saat kencan pertama..”
Ucap Suho lembut sambil menyodorkan
sebuah bungkusan berwarna coklat kearah Lay, sedangkan namja manis di
hadapannya hanya menatap enggan dengan pandangan –apa-ini?-
Suho tidak menggubris pandangan Lay dan masih tersenyum meraih tangan Lay untuk menerima pemberiannya.
Suho tidak menggubris pandangan Lay dan masih tersenyum meraih tangan Lay untuk menerima pemberiannya.
“ – sebuah kaos yang aku buat untuk
kita berdua, kau kan sudah menerimaku ja-“
Ucapan Suho tercekat saat Lay
menerima bungkusan coklat itu dan membuangnya ketempat sampah. Lay tidak
memperdulikan pandangan kecewa yang terpancar jelas di wajah Suho.
“ lalu? Kau ingin aku memakai pakaian
yang sama sepertimu? Aku menerimamu karna aku kasihan, kau mengertikan? K-A-S-I-H-A-N,
apa aku perlu menuliskan besar-besar pada madding agar kau bisa melihatnya? Aku
hanya tidak ingin dianggap orang yang sombong dank au perlu tau, kau hanya
PELARIANKU karna namja yang ku cintai menjadi milik orang lain , apa kau sudah
mengerti??? Kim Jong Myun?? Dan itu-“
Lay menunjuk tempat sampah tempat ia
membuang bungkusan milik Suho.
“ pantas ada disana..”
Tidak perduli bagaimana raut wajah
Suho, Lay berlalu mengejar seseorang yang tidak sengaja melihatnya sedang
bersama Suho.
Sedangkan Suho? Ia tersenyum menyimpan sakit hatinya dan berjalan meninggalkan tempat ia mematung.
Sedangkan Suho? Ia tersenyum menyimpan sakit hatinya dan berjalan meninggalkan tempat ia mematung.
Flasback END
Aku menangis
membekap erat kaus yang sempat ku lepas itu. Aku menyesal sungguh menyesal..
“ mianhe
Suho-ya..mian..”
Ucapku
lirih.
Setelah bisa menahan air mataku agar tidak lagi terjatuh aku keluar dari kamar mandi dan mendapati Teukie Ajumma sedang menenangkan seseorang yang aku tau dia adalah Chulli ajumma, mamanya Xiumin. Keduanya melepas pelukan dan tersenyum kearahku.
Setelah bisa menahan air mataku agar tidak lagi terjatuh aku keluar dari kamar mandi dan mendapati Teukie Ajumma sedang menenangkan seseorang yang aku tau dia adalah Chulli ajumma, mamanya Xiumin. Keduanya melepas pelukan dan tersenyum kearahku.
“
Lay-er..gomawo-gomawo..mianhe..jeongmal mianhe..”
Chullie
ajumma memelukku erat. Entahlah apa yang membuat mama Xiumin ini memelukku
erat, seingatku terahir bertemu dengannya ia menatapku sinis seakan ingin
memakanku hidup-hidup. Xiumin pernah bercerita jika mamanya ini tidak
menyukaiku karna membuat Suho hidup dengan satu ginjal dan itu karna Suho
mendonorkan miliknya untuk menolongku..
Tidak lama kemudian Dokter Donghae atau appa Kiseop keluar dari ruangan kaca yang memisahkan kami dengan Suho, ia tersenyum.
Tidak lama kemudian Dokter Donghae atau appa Kiseop keluar dari ruangan kaca yang memisahkan kami dengan Suho, ia tersenyum.
“ Lay-ah,
masuklah..Jongmyun menyebutmu dalam tidurnya..ia sadar..”
“ Jinca??!!”
Ucapku dan
dua yeoja paruh baya itu besamaan. Donghae ajussi mengangguk dan menepuk
kepalaku lembut.
“ ia
mendengar doamu..”
“
gomawo..gomawo..”
Aku menangis
melorot kelantai hingga Chullie dan Teukie ajumma memelukku erat, mereka
menangis sambil mengucapkan terima kasih padaku. Saat sadar aku boleh menjenguk
Suho ku aku langsung berdiri dan masuk kedalam ruang kaca tersebut. Suara mesin
pendeteksi detak jantung terus mengusikku hingga aku bisa merasakan deru nafas
perlahan milik Suho. Ku genggam perlahan tangan Suho, seakan tidak berani untuk
menyentuhnya takut jika aku semakin menyakitinya.
“
Lay…sssshhh…Lay…ssssshh..”
“ aku
disini, aku disini chagy..”
Ku sahuti
ucapannya yang terus memanggil namaku, ku cium tangannya perlahan mencoba
menyalurkan kekuatanku lewat ciuman itu.
Beberapa jam setelah aku didalam tiba-tiba aku merasakan jari-jari tangan Suho bergerak membalas tautan tanganku, ku lihat matanya mencoba mengerjap. Air mataku jatuh saking aku senangnya melihat ia melihat kearahku yang kini tengah berusaha memencet tombol untuk dokter dan menghapus air mataku. Suho menatapku lemah, aku melihat bagaimana mata teduh itu terlihat begitu sedih dan sakit.
Beberapa jam setelah aku didalam tiba-tiba aku merasakan jari-jari tangan Suho bergerak membalas tautan tanganku, ku lihat matanya mencoba mengerjap. Air mataku jatuh saking aku senangnya melihat ia melihat kearahku yang kini tengah berusaha memencet tombol untuk dokter dan menghapus air mataku. Suho menatapku lemah, aku melihat bagaimana mata teduh itu terlihat begitu sedih dan sakit.
“ Lay..”
“ aku
disini..jeongmal gomawo..gomawoo..”
Suho tidak
melepas tautan tangan kami saat Dokter menyuruhku keluar kaarna ingin
memeriksanya, dengan terpaksa Donghae ajussi membiarkanku tetap tinggal bersama
Suho. Setelah memeriksa Suho Dokter itu keluar dan ku lihat ia berbicara pada
Teukie dan Chullie ajumma.
Suho menatapku dalam, mungkin ia telah melihat sesuatu yang ku pakai. Ia tersenyum..
Suho menatapku dalam, mungkin ia telah melihat sesuatu yang ku pakai. Ia tersenyum..
“
harusnya..ssshh.. kau..sssshh ..tidak…ssssh..memakai…ssssshh..itu..”
“ mianhe,
aku tidak akan mengulanginya lagi..Suho-ah mianhe..”
Ia masih
bisa tersenyum dalam tubuh lemahnya. Air mata yang sedari tadi ku tahan kini
terjatuh di tangannya, dengan lembut ia mengusap air mata yang membanjiriku
dengan tangan lemahnya.
“
su—dah—ulji-ma “
Aku pun
mengangguk dan mencoba menahan tangisku, mencoba untuk tegar dihadapannya.
“
Lay—ak—ku—bu—kanlah—orang—yang—di-ingin—kan, a—kku—ing-in—menye—rah.
Ti—dak—ada—yang—meng—ing-in-kan-kku—lahir--,--akk—ku—ti—dak—di-i-ngin-kan—sia—ppapun—“
“ APA yang
kau bicarkan eoh??! Jangan katakan hal-hal seperti itu! Istirahatlah!”
Pekikku.
Air mataku mengalir lagi, membuat aliran di kedua pipiku. Apa yang Suho katakan? Bukan itu yang aku mau, aku tau ia kecewa namun ia tidak sediri.
Ingatanku melayang saat sebelum Suho kecelakaan, saat dimana seseorang mengatakan pada Kibum eoma bahwa apa yang ia lakukan dengan menyuruh Kibum ajumma menggugurkan bayinya membuat hatiku sakit. Aku yakin yang Siwon ajussi maksud adalah janin saat Suho masih dalam kandungan karna ia membawa-bawa jika janin itu masih hidup dia akan tumbuh seusia Xiumin dan semua yang ada disana termasuk Suho pasti akan langsung tau jika yang Siwon ajussi maksud itu Suho.
Air mataku mengalir lagi, membuat aliran di kedua pipiku. Apa yang Suho katakan? Bukan itu yang aku mau, aku tau ia kecewa namun ia tidak sediri.
Ingatanku melayang saat sebelum Suho kecelakaan, saat dimana seseorang mengatakan pada Kibum eoma bahwa apa yang ia lakukan dengan menyuruh Kibum ajumma menggugurkan bayinya membuat hatiku sakit. Aku yakin yang Siwon ajussi maksud adalah janin saat Suho masih dalam kandungan karna ia membawa-bawa jika janin itu masih hidup dia akan tumbuh seusia Xiumin dan semua yang ada disana termasuk Suho pasti akan langsung tau jika yang Siwon ajussi maksud itu Suho.
“
Lay—ting—gal-kan—aa—kku,--mi-mian—selama—in-ni—se—lalu—menem—pel—pa-da—mu—ak-ku—yang
–ti-dak—tahu—dir-ri—meng-ing-in—kan-mu—se-ka—rang—ak-ku—ti—dak—me—mili-ki—ke-bera-nian—un—tuk—men-de—kati-mu!—go-ma—wo—kar-na—telah—sa-bar—menu-nunggu-ku—je-rah—a-kku—tak—pa-ppan-tas—un-tuk-mu—mi-an..”
“ Kau bicara
apa eoh?! Aku tidak bisa mendengarmu! Cepat sembuh dan katakan dengan jelas apa
yang ingin kau katakan!”
Ucapku, aku
beranjak pergi sebelumnya aku menatapnya sekilas. Ia menangis, Suhoku
menangis..
Ku tutup pintu kamar kaca itu dan segera berlari mengabaikan pertanyaan dari Teukie dan Chullie ajumma. Aku mendengarnya, aku mendengar dengan jelas ia mengatakan menyerah pada hidupnya, menyerah padaku. Apa aku terlalu kejam padanya dulu? Apa dia lelah dengan sifat kekanakanku??
Ku tutup pintu kamar kaca itu dan segera berlari mengabaikan pertanyaan dari Teukie dan Chullie ajumma. Aku mendengarnya, aku mendengar dengan jelas ia mengatakan menyerah pada hidupnya, menyerah padaku. Apa aku terlalu kejam padanya dulu? Apa dia lelah dengan sifat kekanakanku??
>>>
KRISS<<<
Kevin
benar-benar masih kanak-kanak, hanya tubuhnya yang meninggi tapi otak dan
pikirannya masih sama dengan anak kecil berusia sepuluh tahunan.
Saat ini aku sedang mengajak dongsaeng kecilku itu untuk berkunjung ketempat dimana pertama kali mommy dan daddy bertemu. Sebuah bukit indah di sebuah pegunungan seoul. Kevin terlihat sangat menikmati liburan yang ku berikan padanya dan antusias mengitari tempat ini. Mataku mengedar keseluruh penjuru arah, memandangi luasnya hamparan pegunungan dan lembah yang berada jauh dibawah kaki gunung ini. Tebing-tebing terjal disekitaran yang membuat suasana indah dengan berbagai bunga yang menghiasi pandangan mata. Saat sedang menikmati pemandangan langit dan seluruhnya terdengar isakan seseorang, Kevin yang sejak tadi bermain dengan boneka piggeonnya menatapku bingung dan hanya bisa ku jawab gelengan kepala. Aku ingin tertawa saat Kevin langsung memeluk lenganku dan mengarahkan telunjukku pada seorang yeoja yang duduk di ujung tebing. Ku beranikan diri untuk mendekatinya, pemandangan familiar yang kurasa pernah ku lihat.
Saat ini aku sedang mengajak dongsaeng kecilku itu untuk berkunjung ketempat dimana pertama kali mommy dan daddy bertemu. Sebuah bukit indah di sebuah pegunungan seoul. Kevin terlihat sangat menikmati liburan yang ku berikan padanya dan antusias mengitari tempat ini. Mataku mengedar keseluruh penjuru arah, memandangi luasnya hamparan pegunungan dan lembah yang berada jauh dibawah kaki gunung ini. Tebing-tebing terjal disekitaran yang membuat suasana indah dengan berbagai bunga yang menghiasi pandangan mata. Saat sedang menikmati pemandangan langit dan seluruhnya terdengar isakan seseorang, Kevin yang sejak tadi bermain dengan boneka piggeonnya menatapku bingung dan hanya bisa ku jawab gelengan kepala. Aku ingin tertawa saat Kevin langsung memeluk lenganku dan mengarahkan telunjukku pada seorang yeoja yang duduk di ujung tebing. Ku beranikan diri untuk mendekatinya, pemandangan familiar yang kurasa pernah ku lihat.
“ Chogyo..”
Ucap Kevin,
yeoja itu mengangkat kepalanya. Benar! Aku pernah melihat yeoja paruh baya
berusia kurang lebih 30 tahunan itu, di pesta kemarin dan dia-
“ Mommy Suho
hyung!??”
Pekik Kevin,
ia melepas pelukannya dan menarik tanganku untuk membawa boneka miliknya. Yeoja
itu berusaha mengusap air matanya dan tersenyum.
“ Annyeong..ka
hiks- kalian teman Jongmyun?”
“ ne! Kevin
imnida, dan itu gege Ku- Kriss
imnida..”
Yeoja itu
bangkit dan membalas anggukan dariku dan Kevin.
Kevin mengajak eoma Suho ke tempat kami berpiknik, ia juga menyiapkan makanan dan memberiikan jaketnya kepada yeoja yang masih mengenakan gaun yang kurasa gaun yang semalam ia pakai.
Kevin mengajak eoma Suho ke tempat kami berpiknik, ia juga menyiapkan makanan dan memberiikan jaketnya kepada yeoja yang masih mengenakan gaun yang kurasa gaun yang semalam ia pakai.
“ kalian
sangat baik, gomawo..”
“ sama-sama,
meskipun baru mengenal Suho-hyung beberapa bulan tapi aku sangat menyayanginya
hehe dia orang yang baik..”
“ ne-gomawo
atas pujiannya, dia memang anak yang baik..”
Kevin
sepertinya tidak menyadari keadaan dan terus saja mengoceh tentang Suho, entah
tau dari mana dia tentang Suho yang jelas terkesan dia sangat tau Suho. Kibum
ajumma hanya tersenyum dan tertawa pelan menanggapi ucapan Kevin, terlihat
bagaimana ia kaget dengan anaknya dan terlihat juga ia bangga. Hingga wajah
ceria Kevin berubah menjadi wajah murung dan sedih.
“..hikzz..Suho-hyung
seandainya ia sudah bangun..ia akan bahagia melihat ajumma tertawa..”
“ ahahaha-
anakku itu memang tidak punya kebiasaan bangun tepat waktu, karna dia tidak
suka di ganggu saat tidur..”
Ucap Kibum
Ajumma, sepertinya ia tidak mengerti apa yang Kevin bicarakan.
“ Ajumma!!
Aku tidak mau Suho hyung terus-terusan koma!! Aku tidak mau melihat Lay Hyung
menderita! A-“
“
changkaman! Apa maksudmu dengan tidak mau Jongmyun terus-terusan koma??”
Ucap Kibum
ajumma, ia menatap Kevin dalam.
Benar yang aku pikirkan jika yeoja ini tidak tau jika anaknya sedang meregang nyawa sekarang. Kini ia menatapku yang masih setia membopong boneka pigeon milik Kevin.
Benar yang aku pikirkan jika yeoja ini tidak tau jika anaknya sedang meregang nyawa sekarang. Kini ia menatapku yang masih setia membopong boneka pigeon milik Kevin.
“ semalam
saat setelah ajumma meninggalkan ruang reunian ia meminjam motor Baekhyun, ia
pergi dengan kecepatan tinggi membuat kami tidak bisa mengikutinya. Hingga
larut kami terus mencarinya dan menemukannya tergeletak penuh darah dengan
motor yang meledak tidak jauh dari tubuhnya yang terkapar..”
“ mworago??”
“ ia
kehilangan banyak darah, kami semua menghubungi semua orang tua. Termasuk
ajumma, tapi tidak ada yang menggubris kami hingga hanya Lay yang bisa mengambil
keputusan..Dokter Donghae yang secepatnya datang setelah mendapat telephone
dari Kiseop segera memintanya untuk menggantikan orang dewasa agar penanganan
terhadap Suho sah..”
“
Jongmyun..”
Ku lihat ia
terduduk sambil menangis.
Entah apa yang ia rasakan namun ku lihat ia sangat bersalah, dan takut? Ya di wajanya tercetak jelas ketakutan disana. Kevin yang tadi terisak kini sudah selesai bersiap-siap ia bertindak cepat dan membimbing Kibum ajumma menuju mobilku.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa sampai di rumah sakit Seul, Kibum ajumma langsung berlari menghampiri Dokter Donghae yang keluar dari sebuah ruangan pasien. Ia mengatakan jika Suho sudah sadar dan telah dipindahkan diruang inap. Aku tidak melihat Lay, mungkin ia sedang pulang.
Setelah beberapa berramah tamah aku mengajak Kevin pulang mencoba memberiikan Suho dan mommynya kesempatan berbicara. Kevin terlihat diam sambil memeluk boneka miliknya, yang entah dari mana ia mendapatkan boneka aneh itu.
Entah apa yang ia rasakan namun ku lihat ia sangat bersalah, dan takut? Ya di wajanya tercetak jelas ketakutan disana. Kevin yang tadi terisak kini sudah selesai bersiap-siap ia bertindak cepat dan membimbing Kibum ajumma menuju mobilku.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa sampai di rumah sakit Seul, Kibum ajumma langsung berlari menghampiri Dokter Donghae yang keluar dari sebuah ruangan pasien. Ia mengatakan jika Suho sudah sadar dan telah dipindahkan diruang inap. Aku tidak melihat Lay, mungkin ia sedang pulang.
Setelah beberapa berramah tamah aku mengajak Kevin pulang mencoba memberiikan Suho dan mommynya kesempatan berbicara. Kevin terlihat diam sambil memeluk boneka miliknya, yang entah dari mana ia mendapatkan boneka aneh itu.
“ ge-“
“ hemm”
“ ani..”
Kevin
menggelengkan kepalanya dan mendahuluiku memasuki kamar. Sepertinya dongsaengku
itu memiliki masalah, dan ingin bicara padaku hanya saja mungkin ia tidak tau
bagaimana harus mengatakannya padaku.
Kuliah Sore memang membuatku menjadi pemalas, sudah beberapa hari ini aku menjadi pemalas karna jadwal dosenku berganti dan di kampus Lay hanya menjadi patung dingin yang benar-benar menyedihkan. Ia menceritakan semua yang terjadi padaku, sedikit banyak aku bingung ingin seperti apa menanggapinya, bukannya aku orang baru dalam hidupnya? Bukannya Luhan lebih cocok untuk menceritakan semua masalah yang terjadi padanya dan Suho? Alasan kalau aku tidak tau apa-apa menjadikan aku tempat ia berkeluh kesah.
‘CKLEKK’
Ku arahkan kepalaku menengok ke pintu apartemen yang terbuka dengan sedikit kasar. Mungkin Kai datang, biasanya jika ia datang pintu itu selalu menjadi pelampiasannya. Tidak! Aku melihat Kevin berlari memasuki apartemen,
Kuliah Sore memang membuatku menjadi pemalas, sudah beberapa hari ini aku menjadi pemalas karna jadwal dosenku berganti dan di kampus Lay hanya menjadi patung dingin yang benar-benar menyedihkan. Ia menceritakan semua yang terjadi padaku, sedikit banyak aku bingung ingin seperti apa menanggapinya, bukannya aku orang baru dalam hidupnya? Bukannya Luhan lebih cocok untuk menceritakan semua masalah yang terjadi padanya dan Suho? Alasan kalau aku tidak tau apa-apa menjadikan aku tempat ia berkeluh kesah.
‘CKLEKK’
Ku arahkan kepalaku menengok ke pintu apartemen yang terbuka dengan sedikit kasar. Mungkin Kai datang, biasanya jika ia datang pintu itu selalu menjadi pelampiasannya. Tidak! Aku melihat Kevin berlari memasuki apartemen,
“ tidak
mengucap salam eoh??”
‘DEGH!’
Dia menatapku, dia menatapku dengan air mata yang membanjiri pipi dan matanya. Sekilas, meski sekilas aku bisa melihat ia sedang sedih. Apa yang terjadi??
Dia menatapku, dia menatapku dengan air mata yang membanjiri pipi dan matanya. Sekilas, meski sekilas aku bisa melihat ia sedang sedih. Apa yang terjadi??
“ Kev-“
‘BLAMM’
Panggilanku hanya menjadi angin lalu untuk namja manis itu. Dia tidak menghiraukanku dan menutup pintu kamarnya keras-keras.
Waktu menunjukkan jam 11 malam dan Kevin belum juga muncul untuk memakan makan malamnya meski sudah beberapa kali aku memanggilnnya namun tidak ada sahutan. Saat aku melihat kekamarnya ia sudah tertidur memeluk boneka miliknya dan dapat ku lihat bagaimana bekas aliran air mata di pipinya.
Panggilanku hanya menjadi angin lalu untuk namja manis itu. Dia tidak menghiraukanku dan menutup pintu kamarnya keras-keras.
Waktu menunjukkan jam 11 malam dan Kevin belum juga muncul untuk memakan makan malamnya meski sudah beberapa kali aku memanggilnnya namun tidak ada sahutan. Saat aku melihat kekamarnya ia sudah tertidur memeluk boneka miliknya dan dapat ku lihat bagaimana bekas aliran air mata di pipinya.
“ apa yang
terjadi eoh? Kau bisa sakit lagi..”
Aku ingat
terahir kali ia menangis adalah saat Suho dan mommynya bertemu, dan setelah
pulang kerumah badannya langsung panas. Ku arahkan tanganku mencoba meraba
keningnya dan aku tersenyum dia tidak demam.
Kuliah pagi membuatku meninggalkan Kevin yang masih terdiam dikamarnya dengan sarapan yang aku siapkan di meja makan. Sedikit aku khawatir pada Kevin namun aku menyangkalnya dengan bersikap biasa. Lay duduk disampingku dengan wajah yang sepertinya namja ini masih dalam proses marahan pada Suho.
Kuliah pagi membuatku meninggalkan Kevin yang masih terdiam dikamarnya dengan sarapan yang aku siapkan di meja makan. Sedikit aku khawatir pada Kevin namun aku menyangkalnya dengan bersikap biasa. Lay duduk disampingku dengan wajah yang sepertinya namja ini masih dalam proses marahan pada Suho.
“ tidak
ingin menjenguk Suho? Sekarang dia sudah berbicara lancar..”
“ ne, aku
tau..”
Sedikit aku
menyunggingkan senyum di bibirku, aku tau meskipun Lay mengatakan marah pada
Suho yang menyuruhnya pergi Lay tetap memperhatikannya.
“ tidak baik
jika tetap seperti itu..”
“ tidak ada
pilihan lain Kriss..”
Ku anggukkan
kepalaku mencoba mengerti perasaan Lay.
Dia mengatakan menyesal karna tidak menyadari jika ia mencintai Suho, dan penyesalannya bertambah saat Suho sadar dan mengatakan menyerah untuk bersama dengannya. Ia tau jika saat seperti akan terjadi, saat dimana ia mencintai Suho dan Suho sudah menyerah akan dirinya.
Suasana apartemen masih terasa sunyi, ku alihkan pandangan ke makanan yang aku buat tadi pagi, sama sekali tidak tersentuh.
Dia mengatakan menyesal karna tidak menyadari jika ia mencintai Suho, dan penyesalannya bertambah saat Suho sadar dan mengatakan menyerah untuk bersama dengannya. Ia tau jika saat seperti akan terjadi, saat dimana ia mencintai Suho dan Suho sudah menyerah akan dirinya.
Suasana apartemen masih terasa sunyi, ku alihkan pandangan ke makanan yang aku buat tadi pagi, sama sekali tidak tersentuh.
“ ANDWE!!”
Pekikan
Kevin membuatku kaget, ku percepat langkah kakiku menuju kearah kamar Kevin.
“ Andwee
hikz.. Jangan, jangan katakan pada Kriss-ge.
Jebal..tiddak! jinca! Gwacana..hikzz..gwacana..”
Isakan Kevin
membuatku sedikit bingung. Saat ingin mendekat sebuah pesan masuk ke phonselku.
From : Xiumin
Ya! Naga bodoh! Kau melupakan tugasmu
eoh?? Aku tunggu di caffe biasa, cepat datang kalau tidak ingin ku bakar tugas
milikmu..hahaha
Mendesis
saat mendapat pesan dari namja cina gadungan itu, ku urungkan niatku yang ingin
menanyai Kevin dan bergegas mengambil tugasku. Bisa ku bayangkan ceramah gratis
yang akan ku dengarkan jika tugas ini tidak ku kumpulkan minggu depan, ya meski
minggu depan namun jika lupa akan menjadi bencana yang megerikan. Ku gidikkan
kepalaku memasuki sebuah caffe, mataku mengarah kesemua arah dan dapat ku lihat
Xiumin melambaikan tangannya untuk aku mendekat. Dia tersenyum puas saat
melihatku datang dengan muka kesal.
“
kekeke..ternyata sang naga benar-benar datang..”
Kekeh Luhan,
ku beri deathgkare terbaikku yang hanya di balas dengan gelengan kepala. Lay
pun iku terkekeh senang. Hal yang paling tidak ku sukai saat kuliah adalah jika
sudah menyangkut dengan dua makluk yang sedang tertawa puas di hadapanku, Chen
dan Xiumin. Mereka benar-benar pembuat onar sedangkan Chanyeol hanya tersenyum
senang bersama Si Baekkienya. Tidak begitu penting untuk menghela nafas
panjang-panjang kaarna mereka tidak akan jera.
“ mau minum
apa ge?”
“ eh?”
Tao
tersenyum menampilkan senyum manisnya, changkaman! Tao?
“ dia bosan
dirumah jadi aku ajak kesini, lagi pula ia ada titipan untukmu..”
Ku miringkan
kepalaku. Tao mengangguk dan mengeluarkan sebuah amplop surat. Dari Rumah
sakit?
“ milik
Kevin, ia meninggalkannya kemarin. Aku ingin membukannya namun takut karna
tidak ada ijin dari Kevin jadi aku menitipkannya padamu. Aku kira kalian dekat,
sebelum mengambil amplop ini Kevin terlihat ceria namun saat kembali wajahnya
murung..dan bebrapa saat dia mengambil tasnya dan meninggalkan kami tanpa
sepatah katapun..”
Jelas Tao.
Ku lihat amplop di tanganku, ku buka dan ku baca satu persatu kertas-kertas
disana dan..
“ Ke-vin-?”
Entah
mengapa saat aku membaca kata-kata yang tertulis rapi di atas kertas itu air
mataku mengalir.
“ Wae??”
Tak ku
hiraukan pertanyaan chingu-chinguku, aku langsung berlari meninggalkan mereka.
Perduli apa aku dengan tugas, yang ada di dalam pikiranku hanya menghubungi
pihak rumah sakit yang memberiikan amplop ini.
Nama :
Woo Sung hyun
Usia :
16 Thn 3 bulan 2 hari
Keterangan : Positif Kanker Sumsum Tulang Belakang Stadium 4
Tulisan itu
membuat dadaku sesak. Kevin dongsaeng kecilku menderita penyakit mematikan itu?
Penyakit yang merenggut nyawa mommy! Yang merenggut kesempatanku untuk memeluk
mommy selamanya..ani! Kevin tidak mungkin mengalami itu..
Ku langkahkan kakiku menuju sebuah ruangan yang sempat ku tanyakan pada beberapa suster di resepsionis. Sebuah ruangan bercat putih dengan nuansa yang tidak jauh berbeda dari yang pernah aku lihat. Sesaat kemudian aku menoleh karna mendengar pintu terbuka. Seseorang masuk setelah mengangguk kearahku.
Ku langkahkan kakiku menuju sebuah ruangan yang sempat ku tanyakan pada beberapa suster di resepsionis. Sebuah ruangan bercat putih dengan nuansa yang tidak jauh berbeda dari yang pernah aku lihat. Sesaat kemudian aku menoleh karna mendengar pintu terbuka. Seseorang masuk setelah mengangguk kearahku.
“ kau yang
mencariku?ah silahkan duduk..”
Ku anggukkan
kepalaku dan duduk menghadap namja yang kini tersenyum tidak jelas kearahku.
“ kau bisa
jelaskan ini uisa?”
“ Nickhun
imnida, ah ini? Berkas yang ku kirimkan pada namja yang seminggu lalu kesini?
Ne..kemarin aku mengirimnya..mianhe dengan sangat menyesal aku harus mengatakan
pada namja manis itu..”
Namja
bernama Nickhun itu membolak-balik kertas yang aku bawa itu. Entah mengapa aku
tidak suka melihat ekspresi sedihnya.
“ kalau
boleh tau anda siapa pasien?”
“ aku
hyungnya..Wu Yi Fan, kau bisa memanggilku Kriss..”
Dia menghela
nafas dalam.
“ mungkin
ini akan berat bagi anda, namun anda harus berusaha membuatnya nyaman..”
Kata-kata
dokter itu terngiang dengan jelas di kepalaku. Apakah aku harus menjadi orang
yang Kevin benci agar dia tidak meninggalkanku seperti eoma? Apakah aku harus
membiarkannya memohon untuk tetap tinggal denganku agar dia tetap disisihku? Kevin-ah,
aku tidak ingin kehilangannya.
Otakku benar-benar tidak bisa berkerja dengan baik, ku lihat lorong-lorong apatemen bergoyang-goyang tidak jelas. Hahaha apa mereka sedang mengejekku yang sebentar lagi tidak memiliki siapapun?
‘CKLEK’ Pintu apartemen itu terbuka dan menampilkan wajah manis dongsaengku.
Otakku benar-benar tidak bisa berkerja dengan baik, ku lihat lorong-lorong apatemen bergoyang-goyang tidak jelas. Hahaha apa mereka sedang mengejekku yang sebentar lagi tidak memiliki siapapun?
‘CKLEK’ Pintu apartemen itu terbuka dan menampilkan wajah manis dongsaengku.
“ Kevin-ssi,
sepertinya hyungmu sedang dalam keadaan kurang baik..”
“ gomawo San
Ajussi..”
Kevin
beralih membantuku masuk kedalam apartemen.
“ gege apa yang terjadi padamu?”
Ku dorong
jauh-jauh tubuh mungilnya, mianhe
Kevin-ah. Ku lihat dengan jelas bagaimana ia meringis memegangi pinggangnya
yang terjatuh dengan keras ke lantai. Kevin langsung bangkit dan mencoba
memapahku lagi.
“ SUDAH
CUKUP!!! WOO SUNG HYUN!! AKU MUAK DENGANMU!!!”
Bentakanku
sukses membuat ia menatapku dengan pandangan berkaca-kaca, mian Kevin-ah.
“ aku muak
bermanis-manis padamu! Aku muak mendengarkanmu! Aku muak dengan semua
tentangmu! Aku membencimu!! SANGAT!!!”
“ ge-“
Air mata
yang mungkin selama ini Kevin tahan
mulai membanjiri pelupuk matanya, aku menyakitinya benar-benar
menyakitinya. Isakan lirih memenuhi ruangan apartemen kami.
“ Kau tau?
Jika bukan karna janjiku pada mommy dan daddy aku tidak akan menerimamu! Kalau
tidak dengan paksaan mereka aku tidak akan memaafkanmu yang telah merenggut
semua kasih sayang mommy! Aku tidak perduli dengan janjiku yang akan
melindungimu, aku muak dengan itu! Aku tidak akan membiarkanmu sesuka hatimu!
Kau tidak akan ku lepaskan!”
“ ge- kau kenapa?? Apa yang-“
‘PLAKK’
Suara tamparan membuatnya berhenti berkata-kata. Ku angkat kerah Kevin dan mendekatkan padaku aku ingin mengatakan aku serius, meski dalam hatiku merutuki semua perkataan dan kelakuanku.
Suara tamparan membuatnya berhenti berkata-kata. Ku angkat kerah Kevin dan mendekatkan padaku aku ingin mengatakan aku serius, meski dalam hatiku merutuki semua perkataan dan kelakuanku.
“ AKU MUAK
DENGAN MU WOO SUNG HYUN!!!”
‘BUGH!’
sebuah pukulan ku arahkan ke wajah manisnya, aku melihatnya memuntahkan cairan
kental berwarna merah di lantai. Ku alihkan pandanganku untuk tidak menatapnya,
hatiku sangat sakit saat harus menyakiti Dongsaengku sendiri. Mianhe Kevin-ah, Jeongmal mianhe..
Ku tutup pintu kamarku dengan keras, berharap aku tidak mendengar isakan lirih dari dongsaeng kecilku itu, ku tutup mulutku agar isakanku tidak terdengar olehnya. Sakit sekali, bahkan aku tidak merasakan sakit saat harus melepas daddy dan mommy..
Ku tutup pintu kamarku dengan keras, berharap aku tidak mendengar isakan lirih dari dongsaeng kecilku itu, ku tutup mulutku agar isakanku tidak terdengar olehnya. Sakit sekali, bahkan aku tidak merasakan sakit saat harus melepas daddy dan mommy..
Mom, Dad tolong jaga Kevin jangan biarkan dia pergi meninggalkanku..
--
--
--
Next Part ( gomawo )
0 komentar:
Posting Komentar