Pages

Selasa, 19 Maret 2013

MY Story..

My First Love..

Benarkah dia cinta pertamaku??? Tidakkah itu terlalu berlebihan? Hei, aku memulai kisahku bersama nya jauh sebelum aku tau arti kata suka..oh ayolah siapa juga yang akan berpikir menyukai orang seperti dia? Tinggi, kulit kuning, mata besar, polem..ah dan jangan lupakan senyum iblis nya saat berhasil mengerjaiku. Tidak ada yang menarik yang bisa kau lihat darinya..

SMP..ya aku mengenalnya saat dia masuk SMP..dan kau tau berapa umurku saat itu? Aku masih kelas 5 SD..hahaha aku ingat setiap kali kita bertemu, kami selalu berantem dan adu mulut. Entahlah tentang apa, aku tidak begitu mengingatnya. Saat dia pulang sekolah aku pasti sudah berada dirumah temanku untuk bermain di halaman rumah, maklumlah rumahku hanya berjarak 2m dari jalan raya dan tentu saja orang tuaku mengusirku untuk bermain di tempat lain yang jauh dari jangkauan lalu lalang kendaraan. Selalu dan selalu saat dia dan teman-temannya pulang dia tersenyum dan meledekku hingga berahir dengan adu mulut beberapa saat sampai dia berlari karna kukejar. Hahaha..mengingat saat itu sungguh aneh, keke..salah sendiri dia membuatku kesal. Hingga saking kesalnya setiap kali melihatnya aku selalu memangginya “ Monkey”,  dan kau tau apa yang ia katakana saat memanggilku?? “ IRJA” kependekan dari Irian jaya..oh ayolah, aku sadar memang kulitku tidak sekuning dia atau teman-temanku..bahkan aku dan adikku berbeda, adikku memiliki kulit kuning kemerahan..aku? sawo matang dan teman-temanku sering mengejekku dengan perbedaan warna kulit itu dengan sebutan “mbah dukun”. Sakit hati? Ah tidak, aku tidak pernah memikirkan itu memang sih pernah sesaat aku menangis karna panggil seperti itu, aku ingat apa yang kedua orang tuaku katakan saat aku mengadu pada mereka.

“ kau menangis? Untuk apa? Tidak perduli dengan warna kulit atau apapun asal kau tumbuh dengan sehat, tanpa kekurangan, tanpa rasa sakit itu sudah cukup..”

“ tidak ada gunanya kau menangis karna warna kulitmu yang berbeda karna itu kelebihanmu..yang membuatmu berbeda..”

Yapp..seperti itulah yang aku ingat waktu itu. Hingga aku sadar itu tidak bermasalah. Apalagi jika monyet satu itu yang memanggilku hehee..suka? belum, aku berpikir panggilan “ Irja “ lebih bermanusiawi dari pada “ mbah dukun “, jujur ngeri juga dengernya haha.
Hari Peringatan Maulid Nabi SAW di desanya, waktu itu aku masih rajin untuk berpergian. Selalu bertemu di tempat tanteku, itulah mengapa aku jarang pergi berkunjung kerumah tanteku selain factor jalan yang menyerupai sungai kering bahkan jika dihiperbolakan bisa buat menggungurkan kandungan itu hehehe.

2004, Aku lulus SD hahaha..banggalah..meski dengan nilai pas-pasaan tapi berhubung ini UAN yang mendebarkan aku dan teman-teman sekelasku merencanakan pergi kegunung didekat kampong kami. Gunung?? Yah meski tidak terlihat seperti gunung kelihatannya tapi cukuplah bagi anak SD mengatakan itu gunung, kami bermain dan berteriak senang disana. Andai saat itu sudah ada kamera ingin ku abadikan saat-saat itu.
Setelah sore kami turun dan bergegas pulang, dan saat nyampai di jalan kami berpapasan dengannya..dia tersenyum meremehkan. Aku berpikir akan menjadi masalah jika dia memanggilku dengan sebutannya itu. Dan benar saja dia memanggilku..oh bisa aku ingat bagaimana teman-temanku merespon panggilan itu, mereka bertanya apa aku kenal dengannya, dan bla-bla-bla. Aku tidak menjawab dan langsung menghindar pulang, aku tidak ingin mendengar mereka semua meledekku gara-gara monyet 1 itu!.

Masa-masa SMP sangatlah membosankan, oh ayolah..Pramuka..beuhhh..tiap jum’at dan wajib untuk kelas 1. Jarang bertemu dengannya, membuatku sedikit er-rindu? Rindu?? Oh hey! Dari mana aku dapat kata-kata itu untuknya? Entahlah..yang jelas aku sering memikirkannya saat aku masih harus tinggal disekolah untuk pramuka. Jangan tanyakan apa kami satu sekolah, tidak. Kami tidak satu sekolah, bahkan sekolah kami berlawanan arah. Sekolahnya ada ditimur , sedangkan sekolahku ada di barat jika rumahku yang menjadi acuannya. Kadang saat kami sama-sama pulang kami tersenyum dnegan masih memanggil nama panggilan yang biasa kami sebutkan. Biasanya saat aku pulang dia masih mangkal di pangkalan ojek samping rumahku, entah sendiri ataupun bersama teman-temannya yang lain. Kadang dia juga menyempatkan mampir keteras rumahku hanya sekedar ngobrol dengan ibuku atau ikutan makan rujak ( kami suka makanan itu ). Aku tidak begitu menyukai makanan itu karna itu sangat tidak manusiawi pedasnya. Hanya saja mengingat keramaian yang terjadi membuat kami senang.

Dia lulus SMP! Haha..bahkan aku baru saja naik kelas,hehe..
Senyum itu- aiss! Sungguh menyebalkan!! Came on mom, please stop it!! My face!! Aku ingat bagaimana wajahku memerah kala ibuku membeberkan semua tindakan konyolku di hadapannya..ah mengingatnya untuk sendiri saja aku malu..bagaimana bisa aku mengingat itu di depannya..serasa ingin menenggak satu jeligen bensin! M-A-L-U! itu yang terjadi..

“…betapa lucunya dia saat minta belikan obat putih, biar dia putih oh..”

Ya!!! Ibuku sedang memperagakan bagaimana aku saat itu..dan dia- aiss! Dia menyeringai sambil melirikku yang sedang menahan malu.

Lagi, kami tidak satu sekolah..jangankan satu sekolah, satu arahpun tidak..bahkan disaat perasaanku mulai menggebu memikirkannya ruang dan waktu memisahkan kami. Aku kost, dan dijatah pulang hari sabtu..sempat jenuh dan menulis merindukannya di beberapa lembar kertas diaryku..jujur aku merindukannya.
Waktu bergulir dengan sendirinya, aku senang meski tidak selalu bisa melihatnya setiap hari seperti dulu tapi paling tidak saat aku pulang aku akan bertemu dengannya. Meski tak jarang hanya mendengar suaranya..kalian tau yang membuatku kadang tidak habis piker..kenapa aku baru mengetahui siapa namanya saat kakak perempuanku menikah? Bahkan itupun tidak sengaja karna salah satu saudaraku mengenalnya..dan dari situlah aku sedikit tau dia. Dia orang yang baik, dan pekerja keras.

Kalian tau betapa hebohnya saat aku melihatnya pulang sekolah saat aku berada dirumah?? Beruntung kedua orang tuaku tidak menyadarinya.hehehe..
Waktu terus berlalu, kami berjalan sendiri tanpa tau satu sama lain. Seperti tidak mengenal..ah, itu sakit..pernah satu ketika saat aku pulang, kami berpapasan dan kalian tau apa yang terjadi? Dia mengacuhkanku, dia membuang muka kearah lain..jujur itu menyakitkan..hingga aku tidak ingin pulang, ya lebih baik tidak bertemu dari pada harus seperti ini..sakit.
menghilang tanpa kabar, dia tidak lagi muncul..berusaha melupakannya dengan mengukir nama orang lain di sebuah kertas kosong..menuliskan tinta untuk orang lain. Hingga ahir aku tak dapat menahannya, aku tidak tau apa salahku..apa aku menyinggungnya ?  padahal memang sejak awal taka da hubungan diantara kami. Lain hari teman sekamarku menanyakan bagaimana perasaanku..mereka mendesakku untuk mengatakan kisah cintaku, tapi aku tetap diam..hingga mereka berhasil mendapat satu nama..ya namanya..mereka mendapatkannya dari sebuah buku yang selalu kusimpan..buku dimana aku selallu berkata jujur didalamnya..aku mengalah dan jujur..

“ kau, kau terlalu setia padanya..bahkan untuk menyukainya selama bertahun-tahun..”

“ tidakkah kau ingin menulis nama orang lain di dalam buku itu?? Tidak ada untungnya jika kau hanya diam ditempatmu! Bahkan dia tidak akan pernah melihatmu..”

“ aku mengetahuinya, kau memang menyukainya..tapi tidak ku sangka kau benar-benar menyukainya..”

Aku hanya menundukkan kepalaku saat mereka mencoba memberiku semangat..semangat untuk meneruskan atau berhenti sampai disini.
Ku hitung berapa kali aku bertemu dengannya..bahkan tidak sampai 10x dalam satu tahun, oh ayolah padahal kami masih satu wilayah! Semua berubah, bahkan sikap itu pun berubah..ahirnya seperti apa? Aku pun tidak tau.

Kuliah..hem hidup baru dalam perjalananku..meski kadang aku merindukannya tapi aku menjalaninya dengan biasa. Menyukainya? Jujur saja masih, karna perasaaan itu belum berubah. Namun aku telah lelah, tidak ada perjuangan ataupun usaha padahal dalam hal apapun aku pasti akan maju berperang dengan semangat meski tau itu akan gagal, tapi untuk hal ini? Jauh dalam diriku aku menyerah..tidak ada gunanya..aku hanya menganggapnya temanku..kakak yang selalu menjahiliku..dan orang yang pernah ada di ha-

“ kau terlihat sangat lelah, istirahatlah..”

Tangan kekar itu kemudian menarikku kedalam pelukannya. Hangat..

“ aku cemburu padanya..”

“ waeyo?”

Dia menempelkan kepalannya di pundakku. Bisa aku lihat dengan jelas betapa lelah dirinya.

“ dia menjadi cinta pertamamu! Orang pertama yang kau sukai..sedangkan aku?? Entah orang keberapa untukmu..”

Suara kesal yang dibuat-buat itu membuatku tersenyum geli, aku tau dia hanya merajuk..ku balikkan tubuhku hingga menghadapnya. Masih dengan expresi kesal yang ia buat-buat.

“ apa kau ingin menjadi yang pertama untukku sama seperti dia??”

“ YAA!!! Tentu saja!! Aku mau menjadi pertama bertemu denganmu dan membuat kau menjadikan cinta pertamamu padaku!! Eh?”

Ku lihat dia mulai berfikir..bahkan di usianya yang sudah tidak dikatakan muda dia masih terlihat seperti anak-anak ketika merajuk. Aku terkekeh melihat dia mulai menyadari apa yang ia katakan dan benar saja dia mulai menggelitikiku.

“ Yaaaaaa…!!!kau menjebakku??!  Aku tidak mau bertemu denganmu pertama kali! Aku tidak mau menjadi cinta pertamamu yang tidak tersampaikan itu!! Sireoh!jangan harap aku akan membiarkanmu menikah dengan orang lain selain aku! ANDWE!!”

Dia mengejarku yang tertawa melihat kelakuannya. Hingga ahir dia berhasil menangkapku dalam dekapan hangat pelukannya.

“ tidak apa jika aku tidak mengenalmu selama 32th..tak apa asal pada ahirnya aku bertemu denganmmu..tidak apa untuk tidak menjadi orang pertama yang menerima cintamu karna pada ahirnya aku mendapatkan semua milikmu..yang ada padamu..dan aku terahir untukmu..jangan berikan hatimu pada orang lain..karna hatimu milikku..”

Pelukannya semakin dalam menandakan ia benar-benar mengatakan apa yang menjadi keinginannya. Aku mengangguk, sama sepertinya aku tidak menyesali bagaimana awal hidup kami..yang aku tahu aku benar-benar mencintai laki-laki lembut yang memelukku erat ini. Laki-laki yang akan menjadikan dirinya pemimpin dalam hidupku, seseorang special yang datang terlambat untuk menariku kedalam pelukannya..uri ceonsa..Angel Without Wings..cinta terahirku..

“ Saranghamnika nae yeobo..jalga..”

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

END.