skip to main |
skip to sidebar
My First Love..
Benarkah dia cinta pertamaku??? Tidakkah itu terlalu
berlebihan? Hei, aku memulai kisahku bersama nya jauh sebelum aku tau arti kata
suka..oh ayolah siapa juga yang akan berpikir menyukai orang seperti dia?
Tinggi, kulit kuning, mata besar, polem..ah dan jangan lupakan senyum iblis nya
saat berhasil mengerjaiku. Tidak ada yang menarik yang bisa kau lihat darinya..
SMP..ya aku mengenalnya saat dia masuk SMP..dan kau tau
berapa umurku saat itu? Aku masih kelas 5 SD..hahaha aku ingat setiap kali kita
bertemu, kami selalu berantem dan adu mulut. Entahlah tentang apa, aku tidak
begitu mengingatnya. Saat dia pulang sekolah aku pasti sudah berada dirumah
temanku untuk bermain di halaman rumah, maklumlah rumahku hanya berjarak 2m
dari jalan raya dan tentu saja orang tuaku mengusirku untuk bermain di tempat
lain yang jauh dari jangkauan lalu lalang kendaraan. Selalu dan selalu saat dia
dan teman-temannya pulang dia tersenyum dan meledekku hingga berahir dengan adu
mulut beberapa saat sampai dia berlari karna kukejar. Hahaha..mengingat saat
itu sungguh aneh, keke..salah sendiri dia membuatku kesal. Hingga saking
kesalnya setiap kali melihatnya aku selalu memangginya “ Monkey”, dan kau tau apa yang ia katakana saat
memanggilku?? “ IRJA” kependekan dari Irian jaya..oh ayolah, aku sadar memang
kulitku tidak sekuning dia atau teman-temanku..bahkan aku dan adikku berbeda,
adikku memiliki kulit kuning kemerahan..aku? sawo matang dan teman-temanku
sering mengejekku dengan perbedaan warna kulit itu dengan sebutan “mbah dukun”.
Sakit hati? Ah tidak, aku tidak pernah memikirkan itu memang sih pernah sesaat
aku menangis karna panggil seperti itu, aku ingat apa yang kedua orang tuaku
katakan saat aku mengadu pada mereka.
“ kau menangis? Untuk apa? Tidak perduli dengan warna kulit
atau apapun asal kau tumbuh dengan sehat, tanpa kekurangan, tanpa rasa sakit
itu sudah cukup..”
“ tidak ada gunanya kau menangis karna warna kulitmu yang
berbeda karna itu kelebihanmu..yang membuatmu berbeda..”
Yapp..seperti itulah yang aku ingat waktu itu. Hingga aku
sadar itu tidak bermasalah. Apalagi jika monyet satu itu yang memanggilku
hehee..suka? belum, aku berpikir panggilan “ Irja “ lebih bermanusiawi dari
pada “ mbah dukun “, jujur ngeri juga dengernya haha.
Hari Peringatan Maulid Nabi SAW di desanya, waktu itu aku masih rajin untuk
berpergian. Selalu bertemu di tempat tanteku, itulah mengapa aku jarang pergi
berkunjung kerumah tanteku selain factor jalan yang menyerupai sungai kering
bahkan jika dihiperbolakan bisa buat menggungurkan kandungan itu hehehe.
2004, Aku lulus SD hahaha..banggalah..meski dengan nilai
pas-pasaan tapi berhubung ini UAN yang mendebarkan aku dan teman-teman
sekelasku merencanakan pergi kegunung didekat kampong kami. Gunung?? Yah meski
tidak terlihat seperti gunung kelihatannya tapi cukuplah bagi anak SD
mengatakan itu gunung, kami bermain dan berteriak senang disana. Andai saat itu
sudah ada kamera ingin ku abadikan saat-saat itu.
Setelah sore kami turun dan bergegas pulang, dan saat nyampai di jalan kami
berpapasan dengannya..dia tersenyum meremehkan. Aku berpikir akan menjadi
masalah jika dia memanggilku dengan sebutannya itu. Dan benar saja dia
memanggilku..oh bisa aku ingat bagaimana teman-temanku merespon panggilan itu,
mereka bertanya apa aku kenal dengannya, dan bla-bla-bla. Aku tidak menjawab
dan langsung menghindar pulang, aku tidak ingin mendengar mereka semua
meledekku gara-gara monyet 1 itu!.
Masa-masa SMP sangatlah membosankan, oh
ayolah..Pramuka..beuhhh..tiap jum’at dan wajib untuk kelas 1. Jarang bertemu
dengannya, membuatku sedikit er-rindu? Rindu?? Oh hey! Dari mana aku dapat
kata-kata itu untuknya? Entahlah..yang jelas aku sering memikirkannya saat aku
masih harus tinggal disekolah untuk pramuka. Jangan tanyakan apa kami satu
sekolah, tidak. Kami tidak satu sekolah, bahkan sekolah kami berlawanan arah.
Sekolahnya ada ditimur , sedangkan sekolahku ada di barat jika rumahku yang
menjadi acuannya. Kadang saat kami sama-sama pulang kami tersenyum dnegan masih
memanggil nama panggilan yang biasa kami sebutkan. Biasanya saat aku pulang dia
masih mangkal di pangkalan ojek samping rumahku, entah sendiri ataupun bersama
teman-temannya yang lain. Kadang dia juga menyempatkan mampir keteras rumahku
hanya sekedar ngobrol dengan ibuku atau ikutan makan rujak ( kami suka makanan
itu ). Aku tidak begitu menyukai makanan itu karna itu sangat tidak manusiawi
pedasnya. Hanya saja mengingat keramaian yang terjadi membuat kami senang.
Dia lulus SMP! Haha..bahkan aku baru saja naik kelas,hehe..
Senyum itu- aiss! Sungguh menyebalkan!! Came on mom, please stop it!! My face!!
Aku ingat bagaimana wajahku memerah kala ibuku membeberkan semua tindakan
konyolku di hadapannya..ah mengingatnya untuk sendiri saja aku malu..bagaimana
bisa aku mengingat itu di depannya..serasa ingin menenggak satu jeligen bensin!
M-A-L-U! itu yang terjadi..
“…betapa lucunya dia saat minta belikan obat putih, biar dia
putih oh..”
Ya!!! Ibuku sedang memperagakan bagaimana aku saat itu..dan
dia- aiss! Dia menyeringai sambil melirikku yang sedang menahan malu.
Lagi, kami tidak satu sekolah..jangankan satu sekolah, satu
arahpun tidak..bahkan disaat perasaanku mulai menggebu memikirkannya ruang dan
waktu memisahkan kami. Aku kost, dan dijatah pulang hari sabtu..sempat jenuh
dan menulis merindukannya di beberapa lembar kertas diaryku..jujur aku
merindukannya.
Waktu bergulir dengan sendirinya, aku senang meski tidak selalu bisa melihatnya
setiap hari seperti dulu tapi paling tidak saat aku pulang aku akan bertemu
dengannya. Meski tak jarang hanya mendengar suaranya..kalian tau yang membuatku
kadang tidak habis piker..kenapa aku baru mengetahui siapa namanya saat kakak
perempuanku menikah? Bahkan itupun tidak sengaja karna salah satu saudaraku
mengenalnya..dan dari situlah aku sedikit tau dia. Dia orang yang baik, dan
pekerja keras.
Kalian tau betapa hebohnya saat aku melihatnya pulang
sekolah saat aku berada dirumah?? Beruntung kedua orang tuaku tidak
menyadarinya.hehehe..
Waktu terus berlalu, kami berjalan sendiri tanpa tau satu sama lain. Seperti
tidak mengenal..ah, itu sakit..pernah satu ketika saat aku pulang, kami
berpapasan dan kalian tau apa yang terjadi? Dia mengacuhkanku, dia membuang
muka kearah lain..jujur itu menyakitkan..hingga aku tidak ingin pulang, ya
lebih baik tidak bertemu dari pada harus seperti ini..sakit.
menghilang tanpa kabar, dia tidak lagi muncul..berusaha melupakannya dengan
mengukir nama orang lain di sebuah kertas kosong..menuliskan tinta untuk orang
lain. Hingga ahir aku tak dapat menahannya, aku tidak tau apa salahku..apa aku
menyinggungnya ? padahal memang sejak
awal taka da hubungan diantara kami. Lain hari teman sekamarku menanyakan
bagaimana perasaanku..mereka mendesakku untuk mengatakan kisah cintaku, tapi
aku tetap diam..hingga mereka berhasil mendapat satu nama..ya namanya..mereka
mendapatkannya dari sebuah buku yang selalu kusimpan..buku dimana aku selallu
berkata jujur didalamnya..aku mengalah dan jujur..
“ kau, kau terlalu setia padanya..bahkan untuk menyukainya
selama bertahun-tahun..”
“ tidakkah kau ingin menulis nama orang lain di dalam buku
itu?? Tidak ada untungnya jika kau hanya diam ditempatmu! Bahkan dia tidak akan
pernah melihatmu..”
“ aku mengetahuinya, kau memang menyukainya..tapi tidak ku
sangka kau benar-benar menyukainya..”
Aku hanya menundukkan kepalaku saat mereka mencoba memberiku
semangat..semangat untuk meneruskan atau berhenti sampai disini.
Ku hitung berapa kali aku bertemu dengannya..bahkan tidak sampai 10x dalam satu
tahun, oh ayolah padahal kami masih satu wilayah! Semua berubah, bahkan sikap
itu pun berubah..ahirnya seperti apa? Aku pun tidak tau.
Kuliah..hem hidup baru dalam perjalananku..meski kadang aku
merindukannya tapi aku menjalaninya dengan biasa. Menyukainya? Jujur saja
masih, karna perasaaan itu belum berubah. Namun aku telah lelah, tidak ada
perjuangan ataupun usaha padahal dalam hal apapun aku pasti akan maju berperang
dengan semangat meski tau itu akan gagal, tapi untuk hal ini? Jauh dalam diriku
aku menyerah..tidak ada gunanya..aku hanya menganggapnya temanku..kakak yang
selalu menjahiliku..dan orang yang pernah ada di ha-
“ kau terlihat sangat lelah, istirahatlah..”
Tangan kekar itu kemudian menarikku kedalam pelukannya.
Hangat..
“ aku cemburu padanya..”
“ waeyo?”
Dia menempelkan kepalannya di pundakku. Bisa aku lihat
dengan jelas betapa lelah dirinya.
“ dia menjadi cinta pertamamu! Orang pertama yang kau
sukai..sedangkan aku?? Entah orang keberapa untukmu..”
Suara kesal yang dibuat-buat itu membuatku tersenyum geli,
aku tau dia hanya merajuk..ku balikkan tubuhku hingga menghadapnya. Masih
dengan expresi kesal yang ia buat-buat.
“ apa kau ingin menjadi yang pertama untukku sama seperti
dia??”
“ YAA!!! Tentu saja!! Aku mau menjadi pertama bertemu
denganmu dan membuat kau menjadikan cinta pertamamu padaku!! Eh?”
Ku lihat dia mulai berfikir..bahkan di usianya yang sudah
tidak dikatakan muda dia masih terlihat seperti anak-anak ketika merajuk. Aku
terkekeh melihat dia mulai menyadari apa yang ia katakan dan benar saja dia
mulai menggelitikiku.
“ Yaaaaaa…!!!kau menjebakku??! Aku tidak mau bertemu denganmu pertama kali!
Aku tidak mau menjadi cinta pertamamu yang tidak tersampaikan itu!!
Sireoh!jangan harap aku akan membiarkanmu menikah dengan orang lain selain aku!
ANDWE!!”
Dia mengejarku yang tertawa melihat kelakuannya. Hingga ahir
dia berhasil menangkapku dalam dekapan hangat pelukannya.
“ tidak apa jika aku tidak mengenalmu selama 32th..tak apa
asal pada ahirnya aku bertemu denganmmu..tidak apa untuk tidak menjadi orang
pertama yang menerima cintamu karna pada ahirnya aku mendapatkan semua
milikmu..yang ada padamu..dan aku terahir untukmu..jangan berikan hatimu pada
orang lain..karna hatimu milikku..”
Pelukannya semakin dalam menandakan ia benar-benar
mengatakan apa yang menjadi keinginannya. Aku mengangguk, sama sepertinya aku
tidak menyesali bagaimana awal hidup kami..yang aku tahu aku benar-benar
mencintai laki-laki lembut yang memelukku erat ini. Laki-laki yang akan
menjadikan dirinya pemimpin dalam hidupku, seseorang special yang datang
terlambat untuk menariku kedalam pelukannya..uri ceonsa..Angel Without
Wings..cinta terahirku..
“ Saranghamnika nae yeobo..jalga..”
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
END.