Pages

Kamis, 12 September 2013

Carring You ( My Brother, My Love ) Final



Aku akan menjaganya, menjaga pesan mommy// Bagaimana aku menerimanya??// Mama bisakah kau melihatku?// Tidak ada yang lain selain dirimu, ku mohon kembalilah..
Acak-Acakan
Ukiss—EXO—Super Junior
Yaoi|Genderswict

 Preview --



Xiumin mengarahkan pandangannya pada arah yang ditunjuk Jindae, mata bulat Xiumin terbelalak saat mendapati sebuah lukisan besar bergambar dirinya dan Chen memiliki sayap seprti sedang terbang, kedua tangan mereka bertautan dengan senyum merekah di kedua bibir mereka dan jangan lupa tatapan yang tergambar di mata keduanya. Xiumin memang bukan pengamat atau ahli seni namun ia cukup tau bagaimana susahnya menggambar hal seperti itu.
“ ada a—MWO?!”
Chen yang masuk paling belakangan menatap kaget lukisannya yang kini terbuka dengan sempurna, tidak hanya itu ia mendapati Xiumin tengah memandang lukisan itu.
“ Jindae, bisa oppa minta tolong untuk pergi?”
Jindae hanya mengangguk.
Dua namja itu terus terdiam hingga Chen berinisiatif mendekati Xiumin dan menghadapkan namja cubby itu menghadapnya. Xiumin masih berputar dengan pikirannya sendiri dan hanya mengikuti apa yang Chen lakukan pada tubuhnya.
“ orang yang diam-diam aku cintai, orang yang selalu mengisi setiap sudut hatiku, orang yang selalu hadir dalam setiap hari dan mimpiku, orang yang selalu dan selalu hadir dalam setiap detik pikiranku adalah kau..”
“ Chen—“
Chen tersenyum mencoba menunjukkan senyum tulusnya.
“ mendengar kau memiliki seseorang yang menarik perhatianmu membuatku sakit, membuatku berusaha untuk mengikis perasaan istimewaku padamu. Akupun berusaha untuk tidak lagi bergantung padamu, aku tidak mau jika saat kau bersama orang itu aku merasakan kehilangan setidaknya jikapun iya aku sudah bersiap untuk kehilangan hadirmu, meski sulit namun demi kebahagiaanmu aku akan berusaha, Baoxie mianhe..mianhe telah mencintaimu..”
Xiumin memberianikan menatap namja didepannya, tidak ada kebohongan di mata hazel Chen yang ada adalah ketulusan. Air mata tidak terbendung kala Xiumin mengngat bagaimana ia berusaha mati-matian untuk menghilangkan kontak dengan namja di hadapannya karna mendengar namja itu memiliki orang yang ia cintai, bagaimana Xiumin berusaha tidak menghiraukan namja itu.
Xiumin memeluk Chen dan terisak di dada bidangnya, meski bingung dengan kelakuan namja yang dicintainya namun ia memberianikan diri untuk mengusap punggung Xiumin yang bergetar akibat tangisannya.
“ baka! Ppabo! Stupid!!”
“ ne, aku memang bodoh! Tapi aku beruntung mencintai sahabatku sendiri..padahal aku tau kau mencintai orang lain..mianhe Baoxie ak—eumpp”
Chen mengedipkan matanya perlahan saat menyadari Xiumin menciumnya. Beberapa saat kemudian Xiumin melepaskan ciumannya dan menunduk.
“ orang itu—kau Kim Jong Dae..”
Ucap Xiumin pelan.
Suho tersenyum membiarkan Lay menyandar dibahunya.
“ tidakkah aku keterlaluan??”
“ aniya Myunie, kau berpikir sangat dewasa..jika aku dalam posisimu mungkin saja aku akan mengusir Minho hyung atau bahkan sangat membenci namja itu dan eomannya, tapi kau? Kau membiarkan dia bercerita, membiarkan dia menyampaikan perasaan maaf pada mommy dan yang paling membuatku kagum kau memaafkan mereka..”
Ucap Lay sambil memejamkan matanya.
“ Minho hyung dan eomanya tidak bersalah dan mereka tidak tau apa-apa, mungkin kesalahan itu hanya terjadi padaku yang tiba-tiba ada dalam rahim mommy..”
“ YA! Kim SUHO! Sudah ku katakan kau tidak boleh mengatakan itu!!”
Melihat dan mendengar Lay kesal dengan ucapannya Suho tersenyum dan mengacak rambut namja di sampingnya.
“—tapi aku beruntung memiliki kekasih sepertimu, Wo ai ni Zhang Yi Xhing..”
“ wo ai ni Myunie..”
Kibum menatap sepasang kekasih itu dengan senyum, ia menutup pintu kamar anaknya dan tersenyum.
‘ Biarlah ini terjadi—semuanya sudah berlalu dan yang paling aku syukuri aku tidak menyia-nyiakan anak yang Tuhan berikan padaku..’
“ mau jalan-jalan??”
“ kajja! Aku akan mengajak mommy..”
“ hey, ada saatnya kita jalan-jalan tanpa orang tua hehe..”
“ KIM SU HO!?”
Suho hanya tersenyum menggandeng Lay pergi setelah pamit pada Kibum. Suasana mall sangat ramai dengan nuansa merah muda mengingat seminggu lagi adalah hari valentain dan banyak pasangan yang sedang berburu hadiah untuk pasangannya. Suho tersenyum melihat Lay sama sekali tidak tertarik pada benda-benda atau perayaan tersebut.
“ kau mau ku belikan apa??”
“ buat apa?”
“ sebentar lagi hari dimana orang-orang bilang adalah hari kasih sayang..”
Lay tertawa mendengar jawaban polos dari namjachingunya.
“ terus?? Myunie chagy, tidak ada hari seperti itu..karna setiap hari adalah hari kasih sayang, hanya mereka saja yang berlebihan merayakannya..padahal itu tidak perlu dan perlu kau ingat aku bukan yeoja!”
Suho tersenyum mendapat jawaban meyakinkan dari namjachingunya itu.
“ eum kamu tunggu disini ne? aku akan segera kembali..”
“ mau kemana?”
Tidak ada jawaban dari Suho, Lay duduk menikmati coffelate yang ia pesan.
Jam di tangan Lay menunjukkan bahwa ia telah dibiarkan menunggu sendirian di sebuah caffe selama 15 menit. Lay mendesah..
“ menunggu selama 15 menit saja membuatku mati bosan apalagi aku harus menunggu selama beberapa tahun? Benar-benar butuh kesabaran..”
‘ aku beruntung Suho tidak meninggalkanku, tidak menyerah padaku..aku teralu bodoh untuk mengakui bahwa aku menyukai namja yang mengejar-ngejarku secara terus menerus..jauh sebelum aku menyukai Aj..’
Seseorang datang dengan nafas memburu duduk di depan Lay bahkan dengan PDnya ia meminum juice yang Lay pesan untuk menunggu.
“ hosh! Hosh! Syukurlah kau masih menungguku..hosh..hosh..”
“ aku akan menunggumu seberapa lama kau pergi..”
Ucap Lay sambil menyeka keringat di kening Suho yang membuat namja di hadapannya  tersenyum di sela bernafasnya. Lay pun memesankan minuman kesukaan Suho.
Keduanya mengobrol ringan sambil berjalan menuju mobil. Suasana malam terasa sangat menyenangkan, keduanya tertawa bersama hingga Suho mengantar Lay kerumahnya.
“ Lay..”
Lay yang dipanggil menoleh dan mendapati Suho berdiri di hadapannya. Ia mengerutkan keningnya bingung mendapati cengiran khas Suho.
“ apa aku meninggalkan sesuatu?”
“ he-em..nih..”
Suho mengulurkan tangannya meraih tangan Lay sedangkan tangan kanannya mengambang di udara dengan kepalan. Setelah mendapati tangan Lay berada di bawah tangannya ia melepaskan kepalan tangannya hingga sebuah benda jatuh di tangan putih Lay.
“ milikmu..”
“ eh??”
Lay menatap sebuah cincin putih di tangannya dan menoleh pada Suho.
“ ini bukan milikku..”
“ sekarang menjadi milikmu..itu untukmu”
Suho memasangkan cincin itu di sela jari manis Lay,  membuat namja cantik itu menatapnya tidak percaya.
“ meski ini tidak begitu mahal namun cukup untuk memberii tanda jika Zhang Yi Xhing adalah milik Kim Jong Myun hehe..”
“ Myunie..gomawo..gomawo..”
Donghae menatap anak semata wayangnya dengan tatapan datar, sedangkan Hyukie menatap senang pada namja di hadapanya.
“ uri kiseopie sudah dewasa eoh? Hemm..eoma merestui hubunganmu dengan Dongie..”
“ tapi eoma, appa??”
Hyukie menoleh pada Donghae, ia sebenarnya tau apa yang sedang membuat suaminya diam. Sebuah pernikahan adalah hal yang membuat semua orang tua bingung terlebih pernikahan anaknya bukanlah pernikahan yang lazim di lakukan di manappun.
“ bisakah kalian menunggu??”
Tanya Donghae persisnya ia tujukan pada Dongho yang sedari tadi terdiam.
“ tentu saja kami akan menunggu appa! Aku masih ingin bekerja untuk masa depan kami! Kami hanya ingin meminta ijin saja..”
“ iya appa, aku saja masih ingin jadi professor terkenal hehe aku ingin seperti appa dan aku tidak mau jadi tanggungan Kiseopie hyung..”
Donghae ahirnya menyerah dan mengangguk.
“ baiklah, aku harap kalian tau yang terbaik..”
Kiseop dan Dongho langsung berpelukan dan tersenyum senang.
Setelah pertemuan dengan kedua orang tuanya kini Kiseop mengantarkan DOngho kerumahnya.
“ Dongie-ya..”
“ ne?”
“ gomawo—“
“ untuk apa hyung??”
“ untuk ada di dunia ini bersamaku..”
Kedua pipi Dongho bersemu merah, ia menunduk dan mengangguk sambil berjalan kedalam rumah. Secara penuh Dongho memang tidak mengerti apa cinta sebenarnya namun ia merasakan bagaimana perasaannya yang melayang saat Kiseop menggoda ataupun memujinya membuat namja imut itu mengakui cintanya.
‘ Kiseopie hyung, aku akan menyakinkan hatiku jika kau memang yang terbaik dari yang terbaik..’

>>>> Kriss PoV
Lukaku semakin membaik, tubuhku pun kini sudah mulai membaik dan berbaring di ranjang rumah sakit selama hampir 1 bulan membuat hidupku berasa hitam dan putih.
Satu bulan, dan hanya—tidakkah pikiranku berjalan menerawang baagaimana dulu mommy dan Kevin menjalani hari-harinya di rumah sakit. Entah mengapa aku memikirkan bagaimana mereka tetap bertahan dalam keadaan seperti itu? Ku usap rambut Kevin yang kini tertidur di sampingku, ya tadi pagi aku sudah di ijinkan pulang ke apartemen meski harus dengan syarat macam-macam dari dokter. Kevin tertidur begitu pulas menunjukkan bagaimana ia sangat kelelahan. Ku lihat jam di sudut ruangan, tepat menunjukkan pukul 02.00 KST pantas saja aku merasa badanku tidak enak, aku tertidur sejak aku pulang dari RS.
Kevin tersenyum dalam tidurnya ia pun mengeratkan pelukannya pada boneka pigeon yang selalu menemani tidur namja bersuara lembut itu.
“ eugghh.. ge??
“ aku membangunkanmu??”
Kevin menggeleng, kemudian membenarkan posisi tidurnya menghadapku.
“ waeyo ge? Appoh?”
Tangan halus Kevin meraba bagian lukaku yang saat ini masih di perban, aku menggeleng.
“ aku hanya membayangkan bagaimana kau dan mommy selama 11 tahun di RS, aku yang hampir satu bulan saja sudah bosan..”
Kevin tersenyum memeluk boneka pigeonnya erat.
“ selama mom sadar ia akan menceritakan bagaimana bayangan saat aku dan dia bersama pergi ke taman bermain berbelanja dan mencicipi segala makanan yang ada, kalau tidak ia akan menceritakaan bagaimana ia akan memasak makanan untuk piknik ke sebuah tempat di seoul aku, mommy, hyung dan daddy..kadang ia juga menceritakan jika aku dan hyung bertemu pasti hyung akan menjagaku dari anak-anak nakal yang sering berkeliaran di RS, bagaimana hyung dan aku berkelahi karna berebut oleh-oleh dari daddy sepulang kerja, bagaimana aku dan hyung akan bertengkar jika kita memiliki seorang yang sama untuk dicintai, bagaimana kita akan sama-sama mengalah—“
Ku lihat wajah Kevin mulai memerah, dan lihatlah bagaimana liquid bening itu mengalir di pipinya. Kevin berusaha tersenyum sambil tetap menggeleng dan menghapus air matanya yang tidak berhenti mengalir dari matanya.
“—setidak nya cerita-cerita itu yang aku percayai, yang membuat mommy bertahan dan berusaha untuk sembuh, harapan untuk bisa melakukan semua itu. Fantasi-fantasi yang membuatku bertahan dan selalu berdoa agar mommy bisa menjalani semua itu..a—ku—a—“
Ku rengkuh tubuhnya, sedikit menyingkirkan boneka besar milik Kevin ahirnya aku memeluknya.
“ mianata..”
Begitu terasa bagaimana kesakitan yang selama ini ada di dalam tubuh Kevin, aku baru menyadarinya saat ini, saat aku sudah terlalu jauh menyakitinya. Yang ku harapkan aku tidak lagi membuatnya merasakan yang namanya sakit, yang ku harapkan aku bisa menjaganya agar tidak menangis sedih karna ku atau karna orang lain, yang ku harap ia tetap di pelukanku hingga aku tidak bisa lagi menjaganya.
ge, jangan tinggalkan aku—“
“ tidak akan ada yang meninggalkanmu, gege akan selalu membawamu pergi bersamaku..itupun jika si Eli mengijinkanmu ikut bersama gege..”
“MWO?? ELI??”
Kevin melepaskan pelukannya dan memandangku kaget, ku lihat ia begitu polos.
“ ne, Eli. Bukankah kalian sudah bersama? Tidaklah baik jika mengambil keputusan sepihak hehe..ah, sudahlah yang penting gege tidak akan kemana-mana..”
Dongsaeng manisku tersenyum cerah dan mengangguk.
Suara mesin penerima tamu apartemen membuatku mengerjapkan mata, ku lihat masih jam 6 pagi.
siapa yang bertamu pagi-pagi buta?’
Ku buka pintu apartemenku dan mendapati dua orang sedang saling membuang muka, seorang yeoja cantik dengan pakaian kantor yang casual terlihat begitu elegan dengan beberapa buah map di tangannya. Ku arahkan pandanganku kearah seorang namja dengan pawakan kekar dengan pakaian casual dan jangan lupakan mantel hitam yang menutupi tubuhnya.
Keduanya menoleh,
“ bisa bertemu dengan Wu Yi Fan-ssi??”
Ucap keduanya, keduanya Nampak begitu kaget saat menyadari mereka mengucapkan kalimat yang sama berbarengan.
“ ne, saya sendiri..”
“ mwo??”
Lagi-lagi keduanya tampak kaget.
Ku anggukan kepalaku pada dua orang yang telah mengganggu tidur ku, setelah membuatkan minuman yang ku bisa aku duduk berhadapan dengan keduanya.
“ jadi Krissie??”
“ ne, ajumma. Aku Wu Yi Fan, dan ada apa kalian kemari??”
Yeoja cantik yang ku ketahui mommy dari Suho itu kemudian memperkenalkan dirinya dengan formal begitu juga dengan namja—er bukankah aku sudah pernah melihat namja bernama Choi Siwon ini?? AH! Acara reunian yang berujung kecelakaan Suho?—Ku edarkan pandanganku pada mereka menunggu apa yang mereka bawa sehingga bersamaan datang ke apartemenku pagi-pagi.
“ aku ingin memberiikan laporan tentang keadaan perusahaan di salah satu distrik selatan di Canada, aku menemukan banyak kecurangan yang membuat perusahan tersebut mengalami kemrosotan dan terancam bangkrut..ini—aku telah meneliti laporan dari bawahanku..sepertinya terdapat penggelapan dana dari salah satu dewan direksi..”
Kibum-ssi, begitu ku memanggil mommy dari Suho. Bukan karna aku kurang ajar tapi melihat ia memakai pakaian professional dan bersikap formal padaku jangan lupakan ia adalah sekretaris direksi perusahaanku yang di rekrut oleh Selly. Aku mengangguk dan membuka map itu, berderet-deret angka ganjil berkeliaran di mataku menyambut hari pagiku.
“—tidak berbeda dengan hal yang aku bawa, wakil direktur Jang sepertinya menggelapkan dana yang begitu besar sehingga persediaan dan produksi produk terbaru menjadi terhambat dan yang lebih parah adalah adanya pemotongan gaji karyawan bagian produksi serta beberapa sie, Selly-ssi kawatir akan jalannya perusahaan sehingga menyuruh ku untuk menyelidikinya secara diam-diam hingga aku menemukan beberapa bukti. Selama laporan yang diberikan pada Selly-ssi semua terlihat baik-baik saja namun pada kenyataannya banyak pasokan bahan baku produksi yang kita beli raib dan banyak tuntutan dari karyawan dan beberapa bagian pemegang saham yang meminta uang mereka kembali karna saham kita turun disebabkan tidak ada penjualan..”
Siwon-ssi memberiikan beberapa map yang dapat ku lihat perbedaan angka yang ada di dalamnya. Apa yang harus ku lakukan?
“ Wu Fan-ssi/Kriss-ssi kembalilah ke Canada..”
Ucap keduanya bersamaan.
“ –ini bukan hal mudah untuk kami tangani sendiri, kami butuh bantuan anda..”
“ Selly-ssi sedang tidak dalam keadaan baik, dia menyuruhku untuk menemui anda yang merupakan pemilik dari perusahan, dia percaya anda akan menyelesaikan masalah ini..buatlah perintah dan keputusan yang bijak ”
Ucapan yang begitu formal ku dengar dari Kibum-ssi. Ku pijat pelipisku, merasa sedikit tidak mengerti apa yang harus aku lakukan. Lama aku terdiam hingga sebuah pikiran terlintas di otakku.
“ Siwon-ssi, Kibum-ssi. Untuk sementara ini bisakah kalian mengatasi masalah di perusahaan distrik selatan? Paling tidak kalian redam isu kebangkrutan perusahaan dan sekaligus mencari sumber penggelapan dana? Aku akan memesankan tiket untuk kalian berdua sekarang juga jika mau--“
“ Wu Fan-ssi/ Kriss-ssi tapi—??”
“ hei , disini aku masih menjadi pelajar sebuah universitas, aku tidak mau reputasiku buruk karna mendadak pergi..aku akan mengurus kepindahanku mungkin dalam beberapa hari aku akan menyusul kalian..”
Wajah keduanya mencerah setelah tadi terlihat begitu tegang.
“ Baik!!”
Setelah memesankan tiket untuk keduanya, keduanya pamit.
Ku pandangi beberapa map di hadapanku. Terbayang jika daddy ada di hadapanku sedang meneliti dan mengamati detail dari laporan yang ada, aku ingat bagaimana daddy selalu mengacuhkanku dan berkutat dengan kertas-kertas kantor bahkan tidak jarang aku melihatnya melewatkan waktu makannya.
‘ dad, apa yang harus aku lakukan disaat seperti ini?? ‘
Perusahaan Purple Wu, adalah sebuah perusahaan yang memproduksi kain. Purple Wu merupakan salah satu perusahaan yang terbesar yang menguasai pangsa pasar kain di seluruh dunia, berakar pada perusahaan kecil penghasil sutra yang Wu Xhang atau daddy dirikan 20 tahun yang lalu di cina hingga menjadi sebuah perusahaan terkemuka yang menyebar keseluruh belantara dunia yang bermarkas di Canada menjadikan Purple Wu sangat menentuhkan keseimbangan ekonomi global terutama di pangsa pasar di amerika dimana sumber ekonomi global bermula. Bagaimana mungkin perusahaan yang dengan hati-hati daddy dirikan kini berada di ambang kehancuran. Secara menyeluruh Purple Wu memiliki 3 cabang di Canada( distrik utara, selatan dan utara ) dan pusat dari kegiatan di masing-masing cabang berada di distrik selatan distrik yang tadi Siwon-ssi dan Kibum-ssi laporkan mengalami penggelapan dana, aku pernah mendengar dari daddy saat ia dan Selly sedang berdebat tentang bagaimana keadaan jika distrik selatan terjadi keganjilan maka semuanya akan musnah.
Kepalaku pusing memikirkan bagaimana menjalani ini semua, untuk ke Canada bukanlah hal yang bisa di lakukan dengan mudah karna aku yakin aku tidak akan bisa bermain-main disana. Aku tidak berfikir untuk meninggalkan Kevin disini namun saat melihat ia sudah memiliki kebahagiaannya di sini mana mungkin aku tega memisahkannya. Deretan angka dan Kevin melayang-layang di kepalaku membuatku sedikit pusing.
gege, kau tidak berniat meninggalkanku kan??”
Suara lembut Kevin terdengar begitu mengagetkanku.
“ Kev—“
Kevin memelukku erat, sedikit aku mendengar ia terisak.
“ aku tidak mau tinggal sendiri! Aku tidak mau berpisah dengan gege! Kevin ikut ge!”
“ Kevin—kau ingat yang ku katakan semalam???”
“ kalau begitu—“
Kevin mengambil phonsel putih miliknya dan sepertinya menelfon seseorang.
“ yeoboseo..cha—“
“ kita putus Eli!”
hemm?? MWO??? Apa mak—tuttut—tuttt”
Suara putusan line telephone membuatku kaget, Kevin kembali berdiri di hadapanku, ia menunduk dan masih ku lihat ia menangis.
“ aku tidak ada hubungan apapun dengan namja itu, jadi aku bisa bebas ikut gege—“
“ Kev—bukan seperti itu maksud gege..”
“ aku tetap akan ikut gege!!!”
Kevin berlari memasuki kamarnya dan membanting pintu. Mungkin membiarkan dia tenang adalah hal yang baik, ku langkahkan kakiku pergi.
Setelah membuat sarapan dan siap berangkat kekampus aku berdiri di depan kamar Kevin.
“ Kevinie, kajja kita sarapan! Gege sudah membuatkan sarapan kesukaanmu..”
“ AKU TIDAK MAU MAKAN SEBELUM GEGE MENGIJINKANKU IKUT GEGE!”
Baru kali ini Kevin memaksakan sesuatu dan marah padaku karna keinginannya tidak segera ku turuti, sebenarnya ingin sekali mengatakan ‘iya kau boleh ikut’ bahkan jika mungkin aku akan memaksanya ikut denganku namun Kevin memiliki kehidupan lain, ia memiliki seseorang yang amat mencintainya dan aku yakin dia tidak akan melepaskan Kevin. Dan aku tau jika Kevin amat mencintai namja bermarga Kim tersebut.
Ku amati seluruh sudut kampus, dimana sebentar lagi aku akan meninggalkannya. Kenangan manis berasama chingu baru dan seseorang yang beberapa hari ini jarang ku lihat-Huang Zi Tao.
>> 
Kibum dan Siwon duduk bersama di sebuah caffe, keduanya terdiam begitu lama hingga minuman yang mereka pesan datang.
“ Bummie, mianhe..”
“ sudahlah oppa, aku sudah melupakannya..dan aku sudah tau semuanya..”
Siwon yang mendengar yeoja cantik dihadapannya memanggilnya oppa tersenyum. Ia tau jika yeoja yang selalu ia cintai itu telah benar-benar memaafkannya. Tidak berhubungan dengan yeoja itu selama hampir 20 tahun tidak membuatnya lupa kebiasaan seorang Kim Ki Bum.
“—appaku memang menyayangi eoma dan memperlakukannya dengan baik namun rasa sayangnya bukan cinta, berbeda dengan rasa sayang yang ia miliki pada anda..appaku sangat mencintaimu, aku mengetahuinya dari sahabat baiknya. Ia sangat menyesal karna harus membuat anda mnggugurkan buah cinta kalian, bahkan dia sempat frustasi saat anda mengatakan telah menggugurkannya..ia memang memaksa anda namun jauh di dalam lubuk hatinya ia ingin agar anak itu tetap hidup dan tetap ada di tengah-tengah kalian. Sebenarnya ia seorang namja yang baik, hanya saja ia harus mejadi pecundang saat kedua orang tuanya mengancam akan merusak karir anda dan mungkin akan merusak kebahagian anda—“
Kata-kata Minho masih teringat jelas di pikiran Kibum.
Siwon yang tadinya tersenyum kini terlihat sedih membuat Kibum mau tidak mau memperhatikan namja didepannya.
“ gwacana??”
“ mianata, a—ku orang yang amat jahat –mmi-an—“
Entah mengapa Siwon menangis, saat Kibum menyentuh lengannya.
“ –appaku sangat tersiksa dengan rasa bersalahnya, terlebih saat mendengar anda menghentikan karir anda sebagai artis dan menghilang. Ia marah pada kedua orang tuanya yang mengatakan jika hancurnya karir anda adalah karnanya, ia terus mencari anda hingga ia lelah—“
Tangan halus Kibum berusaha merengkuh Siwon hingga ia memeluk namja yang masih ia cintai. Keduanya menangis dalam diam hingga phonsel Kibum bordering Siwon melepaskan pelukan keduanya.
“ yeoboseo—“
kau tidak ingin mengucapkan salam perpisahan pada anakmu yang tampan ini mom??”
“ hikz—mommy tidak memiliki waktu banyak chagy, 1 jam lagi mommy harus berangkat. Lagi pula kau sudah ada Lay, mommy akan secepatnya kembali ara!?”
hahaha ya sudahlah, aku juga ada kuliah sampai sore mian tidak bisa mengantarmu..”
Kibum terkekeh sambil menghapus air matanya.
Siwon memperhatikan bagaimana Kibum mengobrol bersama seorang di line telephone.
“ gwacana, baik-baik dirumah ne?”
berarti aku boleh mengajak Lay menginap mom!”
“ boleh saja, asal kau mendapat ijin dari Jongwoon oppa..”
Kibum terkekeh mendengar desahan frustasi Suho yang terdengar jelas, Kibum sangat tau bagaimana Suho tidak berani berkutik dihadapan namja bermarga Kim yang menjadi oppanya.
“ mom – kau bisa menelphonenya ayolaah—Jongwoon ajussi tidak ada bedanya dengan Chullie ajumma atau Kangin ajussi mereka sama-sama menyeramkan..”
“ hem, baiklah tapi ingat jangan macam-macam dengan Lay! Mommy bisa sekali-kali pulang!”
jincca??!! Yey! Ya sudah mom! Aku harus jadi anak baik dulu untuk merayu Lay babay, hati-hati dan jangan lupa kalau sudah sampai hubungi aku!”
“ ne..”
Siwon meminum coffelate yang ia pesan membiarkan Kibum sibuk dengan phonselnya yang sepertinya sedang menghubungi seseorang yang ia tau.
“ kau terlihat jauh lebih bahagia sekarang, aku senang..”
“ gomawo oppa..”
Keduanya kembali kedalam oblrolan tentang perusahaan dan terlihat begitu relax.
Luhan duduk di samping Kriss yang sedang termenung memandang lapangan yang sedang digunakan oleh beberapa mahasiswa yang sedang melepas penat setelah materi kuliah.
“ waeyo?”
“ aniya—“
“ kau tidak bisa membohongiku Kriss, apa ada hubungannya dengan Kevin?”
“ mo—“
“ KRISSS!!!”
Teriakan Eli mengintrupsi ucapannya, Kriss menoleh pada namja yang tengah berlari mendekatinya disusul beberapa namja lain di belakangnya.
“ Kriss!! Apa yang membuat Kevin memutuskanku!! Katakan padaku!”
“ Eli, tenang dulu!biar—”
“ bagaimana bisa tenang! Huang Zi Tao!!!?? Kau tidak tau bagaimana rasanya di telephone seseorang yang amat kau cintai lalu mengatakan putus dan menutup telephone tanpa mengatakan apa-apa lagi??!—“
Lagi-lagi Tao harus menghela nafas.
“ mianata, sepertinya Kevin salah menerima ucapanku..”
“ wae?”
Kriss terdiam.
“ Kriss!! Kau di panggil Park Songsaenim! Katanya penting!”
Teriakan Xiumin membuat Kriss berdiri dan meninggalkan Eli yang tidak puas dengan apa yang ia dapat dari Kriss. Eli Nampak frustasi saat mendapati phonsel Kevin tidak aktif.
Kriss mengangguki semua pertanyaan dari Leeteuk dengan seksama, ia tahu jika yeoja yang menjadi bibi nya itu tau tentang keadaan perusahaannya.
“ aku harap kau bisa kembali secepatnya Wu Fan—“
“ bagaimana tentang Kevin bibi??”
“ eum, kau bicarakan lagi dengannya biarkan dia tenang. Jikapun ia memilih tetap ikut bersamamu dia telah memilih jalannya dan aku yakin Kyungjae akan bisa menerima keputusan dari orang yang dicintainya..”
“ tapi aku memisahkan mereka aku takut…”
Leeteuk menepuk pundak Kriss dengan senyum lembut.
“ ini ujian cinta mereka, hanya saja Tuhan memberiikannya pada saat seperti ini..berkas-berkasmu akan siap dua hari lagi kau bisa menunggukan?”
Kriss mengangguk.
“ aku sangat ingin membantu kalian berdua namun Canada bukanlah ranah jalanku sebagai seorang songsaenim..yang bisa ku lakukan adalah berdoa untuk kalian..”
Namja panda itu terus berdiri di depan pintu hingga pintu terbuka menampilkan seorang namja dengan rambut hitam legam.
Hembusan angin menerpa wajah Kriss dan Tao, mengacak anak rambut kedua namja yang kini duduk terdiam di atas atap. Tao memperhatikan garis wajah namja yang mengajaknya duduk di atap dan kini tengah memandang lurus kearah langit.
“ –jadi gege akan kembali ke Canada??”
“ ne—“
“ berapa lama??”
“ tidak ada batasan waktu Tao, perusahaanku sedang membutuhkanku—mungkin bisa sebulan atau bahkan aku tidak akan kembali kesini..”
Tao merasakan sesuatu yang tidak biasanya saat Kriss mengatakan tidak akan kembali. Ia mengalihkan perhatiannya kelantai.
“ alasan Kevin memutuskan Eli apa karna kalian akan ke Canada?”
Kriss mendesah.
“ kurang lebih, Kevin salah mengartikan ucapanku yang mengatakan dia memiliki kekasih yang perlu ia pikirkan dan perlu ia mintai pendapat..hem..sepertinya aku harus mengatakan padanya setelah dia tenang..”
“ kau memaksanya ikut??”
“ ani, aku melepaskan semua keputusan di tangannya—aku tidak memiliki alasan untuk bisa memaksakan kehendakku padanya..”
Setelah percakapan dengan Kriss, Tao kembali kekelasnya dan memberii tahu Eli apa yang terjadi membuat namja bertubuh kekar itu terdiam.
“ kau harus mengatakan pendapatmu pada Kevinie hyung, aku yakin kau sangat berarti bagi Kevinie hyung dan memutuskanmu adalah hal yang mungkin Kevinie hyung lakukan jika harus memilih kau atau Kriss-ge. Kita sama-sama tau jika Kriss-ge adalah satu-satunya keluarga yang Kevinie hyung miliki jadi apapun keputusanmu tolong perhatikan hubungan itu…”
Ucapan Kai membuat Eli mengangguk.
‘ cepat temui Kevin dan katakan kau mencintainya—‘
Eli berlari meninggalkan kelas.
Apartemen Kevin dan Kriss terlihat begitu lenggang, Eli langsung mengetuk pintu kamar Kevin.
“ Kevin, ini aku..”
“ kita sudah putus!”
Teriakan lembut dari Kevin membuat Eli menggeleng.
“ itu keputusanmu! Aku belum memutuskanmu! Kajja kita bicara—“
“ tidak ada yang perlu di bicaraka Eli, pergilah—aku tidak mau gege melihtmu disini..”
Ucap Kevin saat membuka pintu kamarnya, Eli terus menerobos dan mendorong Kevin hingga Kevin terdorong dikasur biru miliknya. Eli terus menatap setiap inci wajah Kevin bahkan ia memaksa namja manis dihadapannya menatap mata kelam miliknya.
“ katakan kau tidak mencintaiku—“
“ a-aku—“
“ katakan kau ingin meninggalkanku dengan seperti ini—“
“ a-aku—“
“ tidak ingin memberiiku kesempatan untuk mengatakan seberapa aku mencintai dan menghargaimu?”
Perlahan liquid bening itu mengalir di wajah manis Kevin.
“ uljima..biarkan aku mengungkapkan seberapa besar cintaku padamu Kim Sung Hyun!—“
“ Kyungie..”
Perlahan Eli mencium bibir Kevin dan terus menuntut namja manis dibawahnya untuk mengimbangi. Tangan Eli terus berusaha membuka piama Kevin dan menyusup meraba seluruh tubuh namja manis bersuara lembut.
Kriss berjalan menuju parkiran dengan tenang hingga sebuah pesan masuk diphonselnya.
From   : Eli
Jangan pulang dulu! Aku akan membuat dongsaengmu mengambil keputusan dengan tenang! Aku akan menunjukkan seberapa besar cintaku pada dongsaengmu..
Kriss hanya mengangguk lirih sambil sesekali membalas pesan dari Eli.
To        : Eli
Baiklah, jangan apa-apakan dongsaeng kecilku! Dia masih terlalu polos..        
Tidak lama Kriss mendapatkan balasan dari Eli.
From   : Eli
Tenang saja!”\
Membutuhkan waktu lama untuk keluar dari parkiran kampus yangs epertinya padat. Kris mengedarkan pandangannya kearah jalan untuk melihat-lihat pengguna jalan lain hingga matanya menemukan seorang namja yang tengah bertengger di samping gerbang kampus.
Kris menghentikan mobilnya di depan Tao membuat namja panda tersebut menatapnya kaget.
“ mau menjadi tour gate untukku?? Sebelum meninggalkan seoul aku ingin mengelilingi pusat rekreasi di seoul..”
“ kau mengajakku ge?
Kriss mengangguk dan mendorong Tao memasuki mobil mewahnya. Tao menatap Kriss seakan ingin protes namun keinginannya untuk protes ia urungkan mengingat Kriss dua hari lagi akan meniggalkan korea.
“ kenapa tidak mengajak yang lainnya? Lay-gege dan Luhan­-gege punya banyak refrensi dari pada aku..”
“ kenapa ya?? Eum mungkin aku hanya ingin baby panda yang manis ini menemaniku itu saja—“
Ucap Kriss santai.
‘ Baby panda yang manis??? Dia mengatakan aku manis??’
Kriss menoleh saat Tao tidak segera menggunakan sabuk pengamannya, mata Tao kembali shock saat mendapati Kriss mendekatkan tubuhnya mendekati tubuh Tao yang mulai panas dingin.
“ ck, benar kata Kevin kau memeng baby panda yang manis-jja! Kita kemana dulu sekarang??”
Ucap Kriss saat sukses membenarkan sabuk pengaman milik Tao.
“ gangnam! Aku dengar disana sedang ada festival..”
“ ok!”
Berkali-kali Tao dibuat sport jantung saat bersama Kriss, entah itu dengan Kriss yang tiba-tiba menggenggam tangannya atau hanya sekedar tersenyum hangat. Semua itu membuat rona merah diwajah namja jangkung bermata panda itu tidak pernah lepas. Terahir Kriss membawa mobilnya menyelusuri pantai.
ge kau akan kembali kan??”
“ molla, tidak ada alasan untuk aku kembali..hemm..”
“ kau harus kembali! “
“ eh????”
Kriss menatap Tao yang kini memegang lengannya. Perlahan ia menepikan mobilnya dan kembali menatap Tao, bagaimanapun ia tidak bisa membohongi dirinya jika ia merasakan berat meninggalkan seoul karna namja di sampingnya ini. Kriss masih menunggu kata-kata yang akan terucap dari namja bernama Huang Zi Tao, hingga ia mendapati Tao tengah terisak..
gege  harus kembali..”
“ baiklah baby panda, gege  akan memikirkan alasan untuk kembali..uljima ne?!”
Cahaya pagi telah menyingsing, Eli mengedarkan pandanganya mencari phonsel untuk sekedar melihat waktu. Setelah melihat waktu yang terlihat sudah terlalu siang Eli bangun dengan perlahan berjalan kekamar mandi, masih menggunakan handuk milik Kevin ia berjalan memunguti pakaiannya dan Kevin yang semalam ia lempar sembarangan. Ia membenarkan selimut yang menutupi tubuh naked namja manis yang masih tertidur.
Setelah mandi Eli keluar dari kamar mandi dan mendapati Kevin telah terbangun dan bergulung menutupi sebagian wajahnya dengan selimut membuat Eli tersenyum.
“ wajah malu-malumu itu membuatku ingin menyerangmu lagi..”
“ andwe! Tubuhku sakit—“
Ciuman hangat Eli mendarat di kening dan bibir Kevin.
Eli duduk menyamping tubuh Kevin dan menatap namja berambut hitam coklat tersebut.
“ sekarang kau tau seberapa besar cintaku padamu bukan? Pergi ke Canada bukanlah alasan tepat untuk memutuskanku sepihak, aku akan mendukungmu apapapun keputusanmu. Jika kau akan tinggal disini aku akan selalu menemani dan menjagamu seperti yang Kriss lakukan, jika kau memilih pergi bersama Kriss aku akan mendukungmu. Kriss adalah saudaramu seseorang yang kau miliki didunia ini, seseorang yang memiliki hubungan darah denganmu dan aku tau bagaimana kau menyayanginya. Berat memang jika hidup tanpa melihatmu disisiku namun aku memilikimu disini—“
Eli meraih tangan Kevin dan meletakkannya didadanya.
“ –kau selalu ada di sini, lagi pula aku pasti akan kesana mengunjungimu jika kau lama tidak kembali—aku akan mengunjungimu sebagai seseorang yang akan melamarmu dihadapan naga jelek itu”
Kevin mengangguk.
Xiumin tersenyum menikmati kencan pertamanya bersama Chen, keduanya berjalan menyelusuri gallery ternama yang dibuka khusus dalam waktu beberapa jam. Chen bahkan tidak ragu untuk menggandeng tangan Xiumin di hadapan umum membuat wajah Xiumin tidak ada hentinya menyemburkan rona merah yang tentu saja membuat Chen senang.
“ Baoxie, wo ai ni..”
Bisik Chen saat mereka sedang berdiri menikmati pemandangan sebuah lukisan. Xiumin menunduk malu membuat Chen tersenyum jahil mencium pipi Xiumin.
“ Chen, malu ada banyak orang—“
“ sstt tidak terlihat kekeke..wo ai ni!”
“ wo ai ni, chen..”
Chen tersenyum senang.
Keduanya berjalan hingga malam Chen mengantarkan Xiumin pulang.
“ tidak ingin mampir??”
“ aniya, kau ingat bukan jika si Jindae tidak ada pengawasnya? Tadi aku menitipkannya pada tetangga untuk kencan denganmu jadi sepertinya saatnya meminta maaf padanya..”
“ kasian Jindae..sampaikan maafku padanya..”
“ gwacana..bye! jangan lupa mimpi indah dan mimpi bersamaku ne?!”
Xiumin mengangguk dan melambai setelah sekilas Chen menciumnya.
Rumah keluarga Han terasa sangat sepi, Xiumin mendesah saat memasuki ruangan yang terlihat sepi tidak berpenghuni. Ia berjalan mendekati tangga menuju kamarnya namun tiba-tiba lampu ruangan menyala, ia menoleh dan mendapati Chullie dan Hankyung berdiri di depan tangga.
“ mama—“
“ a—pa ka-lian pasangan gay???”
Tanya Chulie tidak percaya. Hankyung menahan lengan Chullie yang ingin mendekati Xiumin yang berada beberapa meter dari arah keduanya berdiri.
“ Apa hubunganmu dan namja itu! Minnie!!?”
“ ma-“
“ kalian hanya hyung dan dongsaengkan??”
Pekik Chullie kalap.
Yeoja cantik itu langsung mengibaskan tangan suaminya dan menerjang bahu namja berpipi bulat di hadapannya.
“ katakan!?”
“ kami pacaran—“
‘PLAKKK’
“ Chullie!”
Hankyung segera menarik Chullie menjauhi anaknya yang kini sedang memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan istrinya.
“ Han! Biarkan aku memberii pelajaran pada anak tidak tau diri ini!!!”
“ Chullie tenangkan dirimu..”
Chullie mendorong Hankyung menjauh dan menatap Xiumin yang masih menunduk.
“ kau tau apa yang kau katakan hah?? Kalian sama-sama namja!! Kau ingin membuatku malu eoh??!!!”
“ MAMA! Kau egois!!”
“ YA! Ini demi kebaikanmu Kim Min Seok!!”
“ apanya yang demi kebaikaku??? Mama selalu memaksaku ini-itu melakukan hal-hal yang sama sekali tidak aku inginkan! Memisahkanku dari didiku! Lalu apa lagi yang mama ingin lakukan padaku??!! Mama ingin memisahkanku dengan orang yang aku cintai???  Mama egois!”
“ KAU!!!”
“ CUKUP! Minnie pergilah ke kamarmu!”
“ aku pergi! Aku benci mama!”
Xiumin berlari keluar rumahnya.
Kai tersenyum setelah mengantar Kyungsoo jalan-jalan dengan senang ia menyelusuri jalanan kota seoul untuk kembali kerumahnya dan menceritakan apa yang telah ia lakukan pada Eomanya.
Mata Kai tidak sengaja melihat seorang yang ia kenal sedang terduduk di halte bus.
“ Xiumin—apa yang ia lakukan larut malam seperti ini?”
Guman Kai.
Kai menghentikan mobilnya di hadapan Xiumin.
“ hyung! Apa yang kau lakukan disini malam-malam??”
Xiumin mengangkat wajahnya, membuat Kai kaget dan langsung turun dari mobil sport miliknya.
“ hyung! Apa yang terjadi??!!”
“ aku bertengkar dengan mama..”
Kai membiarkan Xiumin menyelesaikan tangisnya. Setelah berdebat beberapa waktu keduanya sepakat pulang dan Kai memaksa Xiumin bermalam di rumahnya.
Leeteuk memasang wajah seramnya yang terlihat lucu di mata Kai saat membukakan pintu.
“ haha eomaaa kau tetap saja tidak bisa mengikuti jejak suamimu itu haha—aww! Appoh—telingaku eoma!”
“ kau melanggar janjimu untuk pulang jam 9, Kamjjong!!”
“ aku memiliki alasan! Jinja!”
Xiumin yang sedari tadi menunduk di belakang Kai langsung bergeser menunjukkan dirinya, ia mengangguk pada Leeteuk yang langsung melemahkan tarikan tangannya pada telinga anaknya.
“ mianhe bibi telah membuat Kai pulang larut..”
“ Minie?? Ah, masuk-masuk!”
Leeteuk meraih lengan Xiumin saat ia mendapati senyum terpaksa pada anak noona Kangin.
“ eoma! Xiumin hyung akan menginap..dia akan tidur denganku..”
“ emm baiklah, mandi dulu ne? eoma akan menghangatkan makanan—“
“ kajja hyung!”
Kangin keluar dari ruang Tv mendekati Leeteuk yang sedang sibuk menyiapkan makan malam.
“ apa si Kamjong membuat masalah??”
“ ani, sepertinya Chullie bertengkar dengan Xiumin..”
“ hah, yeoja itu kapan ia akan dewasa sih? Sepertinya di keluargaku yang bisa aku andalkan hanya si kura-kura itu—“
Leeteuk tersenyum mendapati suaminya menyebut hyungnya dengan sebutan kura-kura. Leeteuk pun mengakui jika Yesung adalah anggota keluarga Kangin yang paling bisa bersikap dingin atau lebih tepatnya paling bisa menyelesaikan masalah tanpa menciptakan masalah baru.
Setelah selesai makan malam Kai dan Xiumin pamit tidur. Seperti biasa Leeteuk selalu berjalan-jalan memasuki kamar anak-anaknya sebelum dirinya tertidur, entah hanya sekedar membenarkan selimut atau jahil mencuri foto manis anak-anaknya. Leeteuk membuka kamar Kai, ia melihat anaknya telah tertidur pulas disisi namja yang masih terduduk bersandar di dinding.
“ kau belum tidur, Minnie?”
Xiumin menggeleng.
Leeteuk duduk sambil mengusap kepala Kai setelah membenarkan posisi tidur anak bungsunya.
“ bibi, apa kau tau jika Kai berpacaran dengan Kyungsoo??”
“ hehe-tentu saja! Jongie tidak akan mampu menyembunyikan apapun dariku, kalau dari Kangin sih mungkin tapi tidak berlaku untukku..waeyo?”
Xiumin memeluk kedua kakinya dan semakin menunduk bersembunyi di balik kedua lututnya.
“ kau atau Kangin ajussi tidak marah?”
“ haha, lucu juga sih—Kangin memang sempat marah-marah karna kedua anaknya tidak ada yang normal tapi dia juga tau mereka menjadi tidak normal bukan karna mereka ingin yah jadi dia hanya bisa menggerutu saat melihat chingu-chingunya pamer cucu, tapi ia tetap mendukung kedua anaknya”
“ Kai dan Taemin hyung beruntung memiliki kalian sebagai orang tua mereka..”
Kini Leeteuk mengusap kepala Xiumin hangat.
“ kami juga beruntung memiliki keponakan sepertimu Min Seok..sama seperti Chullie dan Han..”
“ aku tidak berpikir sepertimu..”
Xiumin langsung berbaring.
“ mama tidak pernah menganggapku ada, ia terlalu sibuk dengan obsesi-obsesinya..”
“ Min-ah..”
“ eotthokeji bibi?? Aku sudah lelah dengan perilaku mama..”
Leeteuk memeluk Xiumin.
“ bibi akan membicarakan ini pada kedua orang tuamu..”
Xiumin hanya mengangguk.
Pagi-pagi Kai sudah membuat masalah dengan Kangin yang menolak membiarkan Kai memakai mobilnya. Suasana rumah Kai membuat Xiumin iri, bagaimana tidak? Kangin dan Kai berkelahi layaknya teman yang berbagi sedangkan Taemin dan Leeteuk seperti chingu untuk berbagi resep makanan.
Kantin begitu ramai saat Kriss mengatakan akan mentraktir chingu-chingunya untuk pesta perpisahan dirinya dan Kevin yang akan kembali ke Canada.
“ kau benar-benar akan kembali ke Canada Kriss??”
Tanya Chen yang kini duduk di samping Xiumin.
“ ne, dan sayangnya tidak ada kesempatan untuk lari…”
“ Cheeen!!! Jung songsaenim menyuruhmu ke kantornya! Sepertinya ia sedang marah bersar..”
“ MWO??? OMONA! Aku lupa!!!—“
Setelah mencium pipi Xiumin, Chen berlari meninggalkan chingu-chingunya menuju tempat yang Suho tunjukkan. Suasana meriah perlahan-lahan berubah menjadi sepi hingga tinggal Kriss dan Xiumin yang masih setia menunggu Chen yang berjanji akan segera kembali.
“ kapan kau berangkat???”
“ 4 hari lagi, berkas-berkas Kevin akan selesai 4 hari lagi..”
“ Kriss—boleh aku ikut denganmu??”
“ eh? Eodiga??”
“ Canada—“
Kriss menatap Xiumin dengan tatapan tidak percaya, namja tampan itu mencoba mencari kebenaran yang disembunyikan namja beberpa bulan lebih tua darinya. Tidak ada candaan ataupun tawa, yang ada hanya sebuah senyum yang dipaksakan membuat namja berpipi cubby itu terliat sangat menderita.
“ –aku ingin lari Kriss, bukan aku menyerah namun ini semua demi Chen..”
“ ada apa dengan hub kalian? Bukannya kalian baik-baik saja??”
Xiumin mengangguk sesaat kemudian ia menggeleng.
“ tadi pagi mamaku menyuruhku pergi ke gallery milik Chen, saat aku kesana gallery itu sedang dirusak beberapa orang dan aku tau orang-orang itu suruhan mama. Mama tidak menyetujui hubunganku dan Chen, ia akan menghalalkan segala cara agar aku meninggalkan Chen. Entah itu memaksaku mengikuti keinginannya atau dengan menyiksa Chen..aku aku tidak ingin terjadi..aku mencintai Chen, aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya karna aku..”
Kriss terdiam.
“ Haaaii sudah lama menunggu!! Mianheee Jung Songsaenim terlalu sayang padaku sehingga memberiikan ceramah gratisnya hehe..eh Baoxie kenapa kau menangis??”
“ hehe..aku kan akan kehilangan tempat mengadu jika ada masalah denganmu tentu saja aku menangis!”
Jawab Xiumin setelah memberii kode pada Kriss untuk tidak mengatakan apa-apa pada Chen. Ketiganya kemudian pergi.
Chen mengajak Xiumin ke apartemennya untuk menunjukkan beberapa hasil kaya barunya.
“ –ini adalah lukisan yang amat aku sukai..melihat kekasihku tersenyum ke arahku..”
“ kau berlebihan!”
“ tidak jika itu untukmu—saranghaeyo..”
“ nado, sa—eump”
Xiumin sama sekali tidak menolak ciuman dalam dari Chen seperti biasanya, justru ia membalas ciuman Chen dan mencoba mengimbangi namja yang kini menyusupkan tangannya kepunggungya. Tidak ada perlawanan saat Chen mencoba melepas seluruh pakaian yang Xiumin pakai, keduanya tampak menikmati suasana siang yang melelahkan untuk petama kalinya.
Waktu menunjukkan pukul 7 malam dan Xiumin masih mencoba menghangatkan tubuhnya di dalam bekapan namja yang sangat ia cintai.
“ Chen—jika aku pergi apa kau akan mencintai orang lain?”
“ ani! Kemanapun kau pergi aku akan tetap mencintaimu..dan yakin kau akan kembali untukku jadi aku tidak akan khawatir..”
Ucap Chen sambil mengecup puncak kepala Xiumin.
“ kau tidak akan merindukanku??”
“ hei, siapa bilang aku tidak akan merindukan Baoxie ku! Aku akan merindukanmu..meski itu hanya sedetik saja tidak bersamamu..jadi jangan coba-coba lari dariku!”
Xiumin mengangguk.
Phonsel Xiumin bergetar menunjukkan sebuah pesan masuk, Chen mengulurkan phonsel berwarna hitam pada namja yang kini sedang menyusup kedalam pelukannya. Xiumin tertegun membaca pesan di phonselnya.
From   : Mama
Pulang sekarang atau ancaman mama akan berlaku lagi, mama dan yang lain sudah menunggummu!
“ dari mamamu? Mamamu pasti sangat menyayangimu ne? pulanglah, dia pasti khawatir..”
“ Chen, jika ini pertemuan terahir kita—ini adalah kenangan yang terindah dalam hidupku..”
Mata Chen terbelalak. Ia segera bangkit mengikuti Xiumin yang sedang mengenakan pakaiannya.
“ waeyo??”
“ molla—hanya saja mungkin ini pertemuan terahir kita..”
“ Kim Min Seok!!”
“ –perlu kau ketahui aku sangat mencintaimu”
“ YAA!! TAN XIUMIN!!K—eump”
Xiumin memotong teriakan Chen dengan ciumannya dan tersenyum sebelum menghilang dari balik pintu apartemen namja yang ia cintai.
‘ Wo ai ni, Chen..’
Hankyung menatap Chullie dengan pandangan tidak percaya, ia menarik istrinya masuk kedalam kamar dan meminta penjelasan dengan apa yang di perbuat yeoja bermarga Kim itu.
“ Apa yang kau lakukan dengan menjodohkan Minie dengan Suzy ?? Jangan main-main Heechul!”
“ aku tidak main-main! Aku tidak ingin Minseok menjadi gay! Dan aku tidak ingin orang lain tau itu!!”
“ kenapa tiba-tiba!?? Dan apa yang kau katakan? Kau akan menikahkan mereka 2 hari lagi?? Kau gila Heechul! Bagaimana kau tidak meminta persetujuan dari anakmu!? ”
“ aiss, molla! Minseok pasti akan menerimanya!”
‘BLAMM’ suara pintu tertutup menganggetkan Hankyung. Ia tau Chullie hanya merasa takut karna anaknya sendiri tidak mengakuinya namun kali ini namja bermarga Tan ini mengakui jika yeoja yang ia cintai bertahun-tahun itu telah keterlaluan. Hankyung turun dan mendapati Xiumin sudah berada di meja yang sama bersama dengan istri dan keluarga dari Suzy, ia kaget melihat anaknya menunjukkan wajah datar dan hanya mengangguki semua perkataan istrinya tentang pernikahan. Setelah keluarga Suzy sepakat dan pergi Xiumin berjalan kekamarnya.
“ aku harap kau tidak lari, karna besok kau akan fitting baju dengan calon istrimu..”
Ucapan Chullie hanya dianggap angin lalu oleh Xiumin.
“ kau keterlaluan Heechul!!”
“ terserah! Tidak ada yang bisa melawan kehendakku! Termasuk kau dan dia!”
Xiumin menutup kamarnya dengan keras, air mata yang sedari tadi ia tahan kini mulai membanjiri pipinya.
“ wae?? Nega wae??!!”
Isak Xiumin. Lama Xiumin terdiam hingga sesuatu terlintas di kepalanya.
Namja Chubby itu mencari-cari benda yang menurutnya sangat menentukan hidupnya setelah menemukannya Xiumin tersenyum lalu duduk di kasurnya.
yeoboseo, Baoxie? Kau belum tidur??”
“ he-em..”
  waeyo hem?? Jangan katakan kau memikirkan yang tadi??”
“ ani- aku hanya ingin mengatakan ‘Wo ai ni’ padamu..”
“ kalau begitu katakan, aku akan menerimanya dengan senang hati..”
“ Wo Ai Ni..Chen bisakah kau menyanyikan sebuah lagu??”
“ tentu! Ah, ahir-ahir ini aku sedang suka dengan lagu dari Super Junior My All is in You…aku harap kau menyukainya..”
ibyeoli oneun geol algo isseodo, geudae ddeonalgga nan sumeul meomchwodo ,nunchi motchaen deut utgo I sseumyeon urireul jinachyeo galkka
nan moreuneun cheok utgo itjiman gwaenhi jaggu mali manajigo itjiman
sasil naneun ulgo sipeun maeumbbuingeol geureon nuneuro baraboneun neon

 Sarangi ireohge ggeutmeoril boyeodo ibyeoli eoneusae naege dagawa annyeong insal geonnedo Ajik naegen neol naeryeonohneun ge eoryeoungeol jogeumman siganeul jwo
I can't live without you, My all is in you
hoksi naega neonjeo ibyeoleul malhaejugil ,meonjeo neol nohajugil gidarineun geonji
yejeongwa dalrajin neoui nunbiteun ije deo isang sarangi eobseodo naneun gwaenchana

jeomjeom siganeun gago ibe,mareugo neoreul bogo itneun naui nuneun bulanhae
anjalbujalmothago na seoseongijana geudaega ibyeoleul malhaelggabwa

 Sarangi ireohge ggeutmeoril boyeodo ibyeoli eoneusae naege dagawa annyeong insal geonnedo Ajik naegen neol naeryeonohneun ge eoryeoungeol jogeumman siganeul jwo
naega eobsido geudaen useulso isseodo
sarangi imi dahaesseodo
gyeolguken ibyeolirado jamsiman naege isseojwo

 Sarangi ireohge ggeutmeoril boyeodo ibyeoli eoneusae naege dagawa annyeong insal geonnedo Ajik naegen neol naeryeonohneun ge eoryeoungeol jogeumman siganeul jwo
Sarangi ireohge ibyeoli eoneusae naege dagawa annyeong insal geonnedo Ajikeun naegen neomu ganjeolhan dan han saram beoreul noheulsu eobseo
I can't live without you, My all is in you
I can't live without you, My all is in you ---You

“ Baoxie?? Kau sudah tidur??”
Tidak ada jawaban dari line seberang. Chen tersenyum..
“ jaljayo uri Baoxie..”
Pagi-pagi Hankyung panic mendapati anaknya tidak menyahut panggilannya, dengan paksa ia mendobrak pintu kamar Xiumin.
“ Astaga! Min Seok!!! Chullie!!!”
“ wae?? MWO??”
Chulie terdiam menatap ruang ICU yang tertutup, ia berdiri tidak jauh dari Hankyung yang masih panic. Kangin datang dan mendekati Hankyung..
“ apa yang terjadi??”
Hankyung hanya menggeleng, ia tidak ingin dongsaeng iparnya mengetahui apa yang terjadi dalam kehidupan rumah tangganya, ia tidak ingin Kangin menyalahkan Chullie karna membuat anak mereka depresi. Tanpa Hankyung memberii tahu Kangin mengetahui apa yang terjadi namun ia berjanji tidak akan ikut terlalu jauh kedalam kehidupan keluarga noonanya.
Kriss dan Tao menjenguk Xiumin keduanya tampak tidak mengatakan apapun pada namja yang kini masih berusaha melewati masa Kritisnya.
Donghae masuk mendekati keduanya dan tersenyum.
“ bersyukur Han cepat membawanya kemari, Xiumin kehilangan banyak darah..”
“ bagaimana keadaannya dok?”
“ dia akan siuman beberapa saat lagi..”
Chullie mengangguk.
“ akan bagus, jadi besok dia bisa melaksanakan pernikahannya..”
“ Heechul!! Apa kau tidak melihat anakmu sekarat karna ulahmu!!?”
“ ya! Apa-apaan kau Tan Hankyung! Ini rumah sakit! Dan kenapa kau membentakku dihadapan mereka!??”
Hankyung menarik paksa istrinya setelah meminta Kriss dan Tao menemani Xiumin.
Kriss menepuk pundak Tao saat menyadari Tao menangis dan terisak.
ge, kenapa ada orang tua yang jahat seperti itu??”
“ sudahlah, mereka mungkin mengaharapkan yang terbaik untuk anaknya..”
“ tapi tidak dengan membuat Chen hyung di penjara! Tidak dengan memaksa Xiumin-ge menikah dengan orang yang tidak ia cintai..”
Isak Tao.
Kriss menganggapi perkataan Tao dengan anggukan, ia tau ia tidak bisa berpendapat disini. Ia mendapati Xiumin terbangun dan mengisyaratkan agar Kriss menyuruh Tao meninggalkan keduanya.
“ err—Tao,bisa gege minta tolong?? Gege haus, bisa belikan beberapa minuman atau buah-buahan??”
“ hikzz! Ne—Tao pergi..”
Setelah Tao pergi Xiumin membuka matanya dan menatap mengiba pada Kriss, membuat namja berambut blonde itu menghela nafas.
“ baiklah aku akan menolongmu, aku sudah memesankan tiket dan paspor atas namamu..besok kita berangkat jam 8 pagi..dan kebetulan besok tidak ada yang akan mengantarku karna ada ujian..”
“ gomawo Kriss..”
Kriss hanya mengangguk.
Malamnya Xiumin terbangun mendapati kedua orang tuanya tengah terlelap ia tersenyum menatap sang papa berusaha memberiinya kekuatan.
Dongho menggerutu sambil menerima telephone berjalan menuju sebuah ruangan di pagi-pagi buta.
“ Yaa! Kim Jong Dae! Kau berhutang aku coklat karna membangunkan tidurku di pagi-pagi buta!”
“ kekeke—ini satu-satunya waktu dimana mama Xiumin tidak ada disamping anaknya..ku mohon, kau boleh meminta apapun nanti tapi setelah aku mendengar Baoxieku tidak apa-apa”
“ ne! siapkan saja uang yang banyak untukku!”
Dongho menutup phonselnya dan masuk. Ia kaget mendapati Xiumin sedang berdiri mencoba memakai pakaian casual.
“ hyung! Apa yang kau lakukan???! Kau masih sakit!”
“ gwacana, aku harus pergi sebelum kedua orang tuaku kembali—aw!”
Xiumin meruntuk kesal pada bekas luka di tangannya. Dongho segera berlari mendekati Xiumin yang oleng, ia membantu Xiumin.
“ memangnya hyung mau kemana??”
“ bandara, Dongie bisa kau antar aku??”
“ ah! Kau mau mengantar Kriss-ge dan Kevinie??”
Tidak ada alasan lain untuk membuat namja imut dihadapan Xiumin menuruti keinginanya kecuali ia mengangguk. Dengan senang dan was-was Dongho mengangguk dan membantu Xiumin ke bandara. Di perjalanan Dongho banyak protes pada Xiumin karna kelakuan namjachingunya yang khawatir pada Xiumin dan mengganggu keindahan minpi Dongho.
“—katakan padanya aku akan selalu mencintainya, dan aku akan selalu baik-baik saja jika ia bahagia—“
“ baiklah..”
Xiumin mengulurkan dua buah surat beramplop biru dan pink.
“ berikan surat beramplop pink ini pada Chen dan yang biru pada papaku..”
“ eh??”
Dongho hanya mematung saat Kriss dan Kevin mendekati mereka.
“ pesawat sudah akan take off—“
Suara berat Kriss menginterupsi kebekuan dintara Xiumin dan Dongho. Dongho menatap tidak percaya saat Xiumin mengangguk.
“ Dongho-ah, jangan lupa pesan yang ku titipkan padamu..”
“ hyung! Kau akan ikut ke Canada??”
Xiumin mengangguk.
“ aku melakukan ini agar mama tidak mengusik kehidupan Chen, agar Chen tetap bahagia..”
“ hikzz—tau seperti itu aku akan memanggil Chen hyung..”
“ tidak perlu—ah kami harus segera chek in..baik-baik ne Dongho-ah”
Dongho mengangguk dan sesekali membalas lambaian tangan Kevin yang membantu Xiumin berjalan menuju kedalam gate.
Kriss menatap datar pada Kevin yang cengengesan saat ia di interogasi petugas bandara.
“ oh, baiklah..kami akan menyiapkan paspor dan tiket pesawat baru..”
“ gomawo..”
Kevin tersenyum berlindung di belakang Xiumin yang hanya tertawa mendapati kecerobohan dongsaeng kesayangan chingunya. Bagaimana ia tidak tertawa? Kevin yang membawa semua paspor dan tiket meninggalkannya di bagasi pesawat sebelum mereka chek in yang ahirnya ketigganya harus menunggu beberapa waktu untuk mengurusnya dan kehilangan penerbangan bersama pesawat yang sudah dijadwalkan membawa mereka meninggalkan korea.
“ kenapa aku tidak ingat kalau kau ceroboh sekali—“
Gerutu Kriss.
Suasana rumah sakit terasa begitu panic saat mendapati Xiumin tidak ada di ruangannya, Hankyung menelfon siapa saja yang kira-kira pergi membawa Xiumin. Chullie murka dan menganggap Chen membawa kabur Xiumin dan pergi kerumah Chen namun tidak ada seorangpun di rumah gallery milik Chen.
Tao berlari mengikuti Lay yang pergi menyusul Chen dan Chingunya. Keduanya berhenti saat melihat segerombolan namja sedang membelakangi mereka.
“ katakan padaku! Apa yang kau katakan salah Dongie!?”
“ hyung! Aku benar! Xiumin hyung ikut bersama Kriss-ge dan Kevin ke Canada sejak 2 jam lalu!”
“ kenapa dia tidak mengatakan apapun?—“
Eli menepuk bahu Chen.
“ Penerbangan ke dua menuju Canada telah selesai, penerbangan selanjutnya akan lepas landas 3 jam kedepan, terima kasih..”
Suara informan membuat semuanya mengangguk memberiikan kekuatan pada Chen. Dongho mengulurkan sebuah surat berwarna pink pada Chen saat itu Hankyung tiba.
“ apa yang terjadi??hossh—”
Tanya Kiseop yang berusaha meraup nafas sekuat-kuatnya karna harus berlari menemani Hankyung yang panic mendengar anaknya ikut pergi ke Canada. Dongho langsung memeluk Kiseop yang di hadiahi sebuah kecupan di pucuk kepalanya.
“ aku sudah berusaha untuk membujuknya kembali demi Chen tapi hyung malah membaliknya jika ia pergi semua demi Chen agar Chulie ajumma tidak menyakiti Chen hyung lagi—“
“ Baoxie—“
Chen tertunduk menggenggam amplop yang Dongho berikan. Hankyung menatap amplop biru di tangannya, tulisan tangan Xiumin terlihat jelas seperti tulisan tangan Chullie.
Aj menepuk pundak Eli untuk memberiikan semangat pada hyung biologisnya yang seperti menatap langit saat sebuah pesawat lepas landas. Eli hanya mengangguk menerima tuntunan dari Aj, ia berjalan perlahan mengikuti Aj dan yang lainnya.
“—Mianhe untuk penerbangan menuju Canada penerbangan ke 3 yang ditunda hingga beberapa lama dikarenakan kecelakaan yang menimpa pesawat menuju Canada penerbangan Ke 1..”
Semua orang di bandara seakan membeku.
Mata mereka teralihkan ke sebuah layar Tv yang menunjukkan sebuah ledakan dilangit.
“ –sebuah pesawat penerbangan pertama yang membawa lebih dari 300 orang meledak di atas perairan jepang, korban selamat tidak dapat dipastikan namun mendapati jumlah penumpang yang ada di perkirakan tidak ada yang selamat. Sampai saat ini pihak penerbangan dan bandara sedang mengklarisifikasi kebenaran kejadian tersebut—“
“ KEVIIIIN!!!!!”
Aj memeluk Eli erat-erat agar tidak menimbulkan masalah dengan mendatangi pihak penerbangan. Chen terpaku terdiam mendengar  informasi-informasi tentang kecelakaan yang terus menerus berulang di telinganya.
“ –berikut nama korban jiwa yang di temukan meninggal oleh tim SAAT—“
Kevin Wu
-----
-----
Kris Wu
-----
-----
-----
Xiumin Tan
-----
-----
“—korban dapat dipastikan oleh barang-barang yang di temukan sisamping tubuh, chek in di bandara, passport dan tiket—kepada keluarga korban diharapkan untuk memastikan kebenarannya—“
Lay menekan tubuh Tao yang oleng, Tao menangis dalam diam. Ingatan Tao teralihkan saat kemarin Kriss mengantarnya pulang setelah menjenguk Xiumin.
“ hey bukannya aku hanya akan kembali ke Canada—atau kau akan kesepian karna tidak ada dongsaengku yang menemanimu berlatih Wushu??”
Teringat jelas bagaimana Kriss tersenyum sambil mengacak-acak rambut milik Tao saat Tao mengatakan mencintai namja bersuara bass tersebut. Sebuah senyum tulus yang hanya Tao lihat untuk Kevin kini ia dapati untuk dirinya seorang.
“ kau mencintaiku?? Sejak kapan? Bukankah aku tidak pernah bersikap baik padamu?”
Liguid bening itu terus mengalir membasahi pipi namja panda itu. Semua menangis, tidak hanya Chen , Tao ataupun Eli semuanya merasa kehilangan dan Shock atas berita yang mereka dapatkan.
Dongho pingsan dipelukan Kiseop yang langsung dibawa pergi, Kiseop takut jika Dongho akan menyalahkan dirinya karna ia terahir yang melihat mereka pergi dan ia pula yang membawa Xiumin menemui Kevin dan Kriss. Semua sepakat membawa Chen pulang dan menemaninya bersama Eli yang masih berteriak-teriak tidak percaya.
Di rumah Wookie dan Yesung menunggu di luar setelah mendengar berita kecelakaan yang menimpa pesawat yang mereka ketahui membawa orang yang mereka kenal. Saat mendapati beberapa mobil memasuki perkarangan rumahnya Wookie dan Yesung berdiri, Wookie langsung memeluk Eli yang di papah Aj. Wookie tahu betapa hancurnya perasaan namja yang menjadi anak pertamanya itu, dengan hangat ia memeluk Eli yang kemudian terisak memeluknya erat.
“ Hyung kau mengantar mereka??”
Tanya Yesung saat mendapati Suho memapah Hankyung yang sedikit pucat. Hankyung menatap Yesung dengan air mata yang berlinang hingga ia tidak sadar memeluk namja yang menjadi dongsaeng iparnya.
“ anakkku—anakku ikut dalam kecelakaan itu—dia meninggalkanku Jongwoon! Dia meninggalkan papanya yang bodoh ini—dia meninggalkanku—“
“ Mwo?”
Suho mengangguki pertanyaan Yesung sebagai isyarat agar Yesung menahan pertanyaannya, Lay pun menggiring Tao yang sepertinya memilih untuk diam.
Beberapa lama dua buah mobil memasuki perkarangan rumah Yesung dan seorang yeoja cantik yang kini terlihat acak-acakan masuk masuk keruangan dimana semua orang masih terdiam.
“ Mana namja yang membuat anakku meninggalkanku!! Aku akan membunuhnya!!”
Pekik Chulie memecahkan keheningan.
“ Noona! Sudah ku bilang ini murni kecelakaan!”
Susul Kangin yang memegangi lengan Chullie, di belakangnya Leeteuk dan Taemin saling memeluk menyembunyikan isakan mereka di lengan namja berkulit tan yang menjaga keduanya.
“ Tapi dia yang membuat Min seok pergi!! Demi dia Min Seok melawanku dan karna dia anakku meninggalkanku selama-lama—“
‘PLAK’ sebuah tamparan menghentikan pekikan yeoja cantik yang kini menatap tidak percaya, kalut, sedih dan takut. Chullie menatap seorang yang selalu memberiikannya senyuman meski ia melakukan hal yang salah, memberiikannya kata-kata halus untuk meredam kemarahannya dan kini namja itu terlihat sangat sedih dan kecewa.
“ hentikan, aku mohon hentikan! Jangan memperkeruh suasana—“
Ucap Hankyung pelan.
“ Bagaimana mungkin dia—“
“ KIM HEECHUL!!! Perluhkah aku mengatakan keras-keras untuk membuatmu berhenti menyalahkan orang lain???!! Min seok meninggalkan kita bukan karna siapa-siapa melainkan karna Aku! Aku sebagai papanya yang tidak bisa melawanmu yang membiarkan dia sendiri untuk menyadarkanmu! Semua salahku! Yang tidak mengingatkanmu bagaimana ia tersiksa! Perluhkah aku menjelaskan semuanya heoh!?”
Ucapan Hankyung langsung membuat Chullie membeku perlahan ia merosot dan terduduk di depan suaminya.
“ hiks—semua salahku—hikss Baoxie mianata-mianata—“
Isak Chullie.
Suasana kamar Eli terkesan gelap, Eli masih terisak di depan pintu kamarnya hingga pagi menyingsing ia tidak berkutik.
Aku akan selalu merindukan Eli—“
Ucapan halus itu terus terngiang-ngiang di telinga namja pigeon itu.
“ Kyungie bagaimana jika nanti aku tidak kembali?? Akankah kau masih menungguku??”
Eli kembali terisak mengacak rambutnya.
“ Kyungie boleh mencintai orang lain jika aku tidak kembali, asalkan Kyungie bahagia Kevin akan ikut bahagia..”
Kenangan demi kenangan menghiasi kepala Eli, kenangan saat pertama melihat Kevin hingga saat ia menyatakan cintanya pada namja manis yang sekian lama menjadi mimpi indahnya.
Ingin Eli berteriak memanggil-manggil Kevin untuk kembali namun semuanya tidak mungkin, tidak akan memungkinkan. Bahkan untuk terahir kalinya Eli tidak bisa menemui Kevin, meski terahir kali untuk melepas kepergiannya.
“ Kyungie tidak boleh bersedih saat aku tidak ada, kalau Kyungie sedih itu berarti Kyungie membuatku menangis..kata Kyungie saat aku menangis karnamu Krissie gege boleh menendangmu dan tidak memperbolehkan Kyungie menemuiku, Krissie gege tidak pernah main-main dengan ucapannya. Aku tidak mau Krissie-gege menendang Kyungie dan tidak memperbolehkan kita bertemu, itu akan membuatku sedih—“
“ HYAAAJKKK!!!!! SUNG HYUN!!!!”
Teriak Eli.
Yesung dan Wookie mengangguk membiarkan anak mereka melepas segala kesedihannya. Aj melirik ke bangku sebelah Lay yang biasanya dihuni namja hiperaktif.
“ dimana Tao?”
“ sepertinya Tao juga ikut terpukul karna kepergian Kevin dan Kriss..”
Yesung mengangguk.
“ aku yakin mereka berdua bisa melewati ini semua..”
“ Yesung—Kyungie—Tao—“
“ mereka butuh waktu menata hati mereka..”
Wookie hanya mengangguk.
Chen mengendalikan kesedihannya dan berusaha tersenyum mendapati Suho khawatir karenanya.
“ gwacana, Baoxie—aku yakin ia tidak ingin aku menangis ataupun terluka, ini takdir iya kan??”
Suho mengangguk.
“ ah—bukankah Xiumin menitipkan sesuatu sebelum ia pergi pada Dongho?? Aku yakin Xiumin sangat mencintaimu sehingga memilih pergi bersama Kriss dan Kevin..”
Chen mengangguk menunjukkan amplop berwarna pink yang ia simpan di jaketnya. Suho menepuk pundaknya mengisaratkan bahwa ia pamit. Perlahan Chen merobek amplop itu dan mendapati sepucuk surat.
Annyeong Jongie-ah!
Kauu merindukanku?? Aku juga merindukanmu—sangat! Hehe
Mian telah membuatmu khawatir, maaf juga untuk mamaku yang telah mengusik
kehidupanmu. Mian—itu semua salahku yang tidak bisa meyakinkan mama
Aku pergi hanya sebentar, hanya ingin berlibur di rumah Kriss dan Kevin
eumm—aku janji tidak akan lama..
Kau tau kan aku tidak bisa hidup berlama-lama tanpamu dan aku pun tau kau
pasti akan merindukanku sangaaaaat merindukanku hehehe
Sebenarnya aku tidak ingin meninggalkamu namun jika harus memilih melihat
mama menyakitimu atau aku harus menikah dengan yeoja yang sama sekali tidak ku
cintai aku tidak mau! Semua berujung pada kita berdua akan sama-sama tersakiti
terlebih kau—aku tidak ingin mama mengusikmu lebih jauh lagi..
Aku tau diam-diam mama mengirim bodiguardnya untuk menghancurkan semua karyamu
mama mengancamku akan melakukannya lagi..jadi aku memilih pergi bersama cintaku
padamu.. sejujurnya Kriss melarangku untuk meninggalkanmu tanpa kata namun apa yang
bisa ku lakukan?? Saat aku ingin menemuimu mama mengancam akan menghancurkan
masa depanmu aku tidak mau—kau adalah hidupku Jongie, aku tidak ingin membuat
hidupmu lebih sulit hingga aku merengek pada Kriss bahkan aku mengancam akan
bunuh diri lagi hingga dia menyetujuinya..
Maafkan keegoisanku Jongie—mianata
Ah kau ingat tentang blog yang kau buat untuk kita saat kita sedang mengerjakan
tugas Seohyun songsaenim?? Kau bilang padaku itu adalah buku diary kita, dimana
kita bisa mencurahkan apa saja yang kita rasakan..atau kau sudah lupa tentang blog
itu?? Setelah ku lihat sekilas hanya ada tulisanku? Apa kau melupakannya? Menulis
kenang-kenangan perjalanan hidup kita?
Aku harap kau bersedia mengisinya lagi, menulis bagaimana hidupmu hingga aku di
sini tidak akan kesepian dan terlalu merindukanmu..
Untuk sekarang aku hanya ingin membaca tulisanmu, aku tidak akan membalas atau
mengisinya dengan catatanku aku takut mama bisa melacakku dari sana..

Huh! Terlalu banyak aku menulis tanganku sampai pegal kekeke
sudah ne? aku tunggu tulisan harianmu--
Aku mencintaimu Kim Jong Dae

Youre love Xiumin ( Baoxie )
Chen mengusap air matanya dan mencoba menyalahkan komputernya, mengetik beberapa kata.
Mata Chen tidak bisa membendung air matanya lagi hingga air mata itu mengalir dipipinya.
260320XX
@Xiu Xiu Baoxie
Ulang tahun ku!! Tidak ada yang special, kecuali sebuah kado kecil dari seseorang yang sangat berarti dalam hidupku..aku akan menjaganya!
Chen teringat tentang kejadian dimana ia memberiikan seekor kelinci sebagai hadiah ulang tahun Xiumin, ingatan Chen melayang saat namja itu tersenyum senang saat menerima hadiah yang ia berikan.
Mata Chen tidak bisa menyembunyikan rasa haru jika apa yang ia lakukan membuat seseorang yang sangat ia cintai merasa bahagia.
010420XX
@Xiu Xiu Baoxie
Dia mati—aku tidak bisa menjaganya..mianhe jeongmal mianhe..
Bagaimana Xiumin menangis sambil membopong seekor kelinci yang tak bernyawa ke gallery tempat Chen beraktifitas kini terlintas di bayangan Chen.
Namja itu terus membaca pesan-pesan pendek yang Xiumin tuliskan, catatan-catatan kecil berisi kejadian penting yang membuat namja manis itu terus berusaha menjalankan kehidupannya. Curhatan berisikan Chen dan ungkapan kekecewaannya pada Chullie tertulis rapi di dalam bloq yang hanya Chen dan Xiumin yang mengetahuinya.
Hoon memasuki kamar bercat coklat cream secara perlahan saat mendengar isakan si pemilik kamar, wajah Dongho yang bersimbah air mata sambil terus berguman meminta maaf membuatnya secara perlahan memeluk dan menenangkan sepupunya.
“ Kevinie—Xiumin hyung!!! Kriss-ge! Hajiman! Hajiman!! Andwe! Kalian tidak boleh pergi—ani! Ani!—hikz. Pe—sa—wat itu—hikzz—“
“ baby Dongie, tenanglah..”
Tidak ada sahutan.
Kiseop masuk dan mendapati Dongho masih terus terisak dalam tidurnya.
“ eotthoke??”
“ dia sangat terpukul dan menyalahkan dirinya—“
“ baby—Hoon kau tidur saja, aku yang akan menjaga Dongho. Jika ada apa-apa aku akan memanggilmu..”
Hoon mengangguk.
“ tolong tenangkan dia ne?!”
Kiseop mengangguk, perlahan Kiseop berbaring di samping Dongho yang masih menangis dalam tidurnya. Tangan Kiseop perlahan meraih pinggang namja manis itu untuk membuat keduanya semakin dekat dan mempermudah ia memeluk Donghonya. Entah karna firasat merasa aman atau apa Dongho langsung membalas memeluk Kiseop seakan tidak ingin melepaskan namja tampan yang berarti untulknya.
“ sssttt—tidak ada yang menyalahkan Dongie, Kevin dan Kriss-ge pasti akan pergi meskipun Dongie menangis mencegah mereka. Xiumin hyung juga pasti tidak akan menyalahkan Dongie yang mengantarkannya menemui Kevin dan Kriss-ge karna tanpa ia ikut keduanya ia memang sudah berniat mengahiri hidupnya, Dongie tau? Xiumin hyung dilarikan kerumah sakit karna mencoba memotong jalur darah di tangannya ia merasa bersalah dan merasa tidak kuat untuk melawan mamanya..ia tidak ingin mamanya mengusik kehidupan Chen hyung..”
“ hikss—“
Perlahan Dongho mulai tenang hingga nafasnya berjalan teratur.
Dua bulan semenjak tinggal di Canada Kevin dan Xiumin mulai menyibukkan diri mereka dengan kegiatan kuliah dan kegiatan lain yang membuat keduanya selalu bersama-sama karna Kriss tidak bisa menjaga atau menemani keduanya karna masalah perusahaan yang menunggunya untuk segera diselesaikan. Kriss memang selalu tidak memiliki waktu siang sampai malam untuk mereka namun ia akan selalu ada saat sarapan dan makan malam entah bagaimanapun keadaan genting di perusahaannya ia tetap masih overprotekfif pada dongsaengnya.
“ Selly kau masak apa??”
“ Wu Fan-ssi? Kesukaan Kevin-ssi dan Xiumin-ssi wae? Anda mau meminta aku buatkan yang lain??”
“ ani—“
Kriss duduk layaknya kepala keluarga dirumahnya, ia menggeleng saat Xiumin dan Kevin sedang berbincang bagaimana kelanjutan acara kuliah mereka setelah mereka membolos karna Kevin mengeluh sakit perut.
“ Xiumin?? Kau tidak apa?? Wajahmu pucat—“
“ gwacana—aiss, entahlah ahir-ahir ini aku tidak nafsu makan bahkan sering mual..”
“ sudah kedokter??”
“ kemarin sekalian minta obat saat bolos ke UKS..”
Selly berjalan mendekati ketiganya dengan makanan yang sudah ia siapkan, wajah berbinar Xiumin berubah menjadi wajah pucat merasakan gejolak yang ada di dalam perutnya. Xiumin berlari menuju westafel di ikuti Kevin.
“ hueekk---hueeekkk”
“ hyung?? Gwacana??”
Xiumin hanya menggeleng, Selly langsung mendekati Xiumin dan meraba dahi namja cubby itu.
“ Selly panggilkan dokter! Sebelum menular pada Kevin—“
gege!
Kriss hanya mengangkat bahu tidak begitu perduli dengan protesan yang dilayangkan dongsaengnya yang ia tau hanya membawa Xiumin menuju kamarnya. Xiumin tersenyum lemah saat mendapati Kriss khawatir sambil meraba dahinya.
“ mianhe merepotkanmu—“
“ hei sudahlah, aku sudah menganggapmu hyung sama seperti Kevin menganggapmu jadi jangan sungkan. Terlebih sekarang kau tanggung jawabku karna kau berada di rumahku dan perlu kau ingat menjagamu tetap sehat sama seperti menjaga Kevin karna penyakit ikut-ikutannya ahir-ahir ini kumat “
Xiumin tersenyum.
Seorang dokter masuk bersama Kevin, setelah mengangguk pada Kriss dokter itu segera memeriksa Xiumin. Mata dokter bertag name ‘Jhon. L’ itu melebar saat mendapati ada detak aneh di tubuh Xiumin. Perlahan ia menurunkan alat pendengar detak jantungnya ke perut Xiumin.
Kriss kaget saat tangannya dicengkram kuat-kuat oleh Kevin, ia menoleh dan mendapati Kevin seperti oleng.
“ Tan—“
gege, aku pusing—“
Ucapan dokter terputus saat mendapati Kevin pingsan di pelukan Kriss
“ Kevin!!???”
“ Kriss baringkan Kevin di sini!”
Kriss mengangguk memindahkan Kevin dan membaringkannya di samping Xiumin.
“ dok periksa juga dia, aku khawatir pernyakit keduanya sama—“
Ucap Kriss panic.
Jhon mulai memeriksa lagi dan benar saja dugaan Kriss jika apa yang keduanya alami tidak jauh berbeda. Namja berkulit pucat layaknya orang eropa itu mengangguk dan menyalami Kriss membuat Kriss bingung. Xiumin dan Selly yang sedang mencoba membangunkan Kevin pun ikut menatapnya bingung.
“ mereka berdua mengalami gejala morningsick layaknya para ibu yang tengah hamil muda—“
“ MWO??!!!”
Kriss dan Xiumin saling bertatapan tidak percaya.
“ beri mereka vitamin ini, untuk lebih jelasnya anda harus membawa mereka ke dokter kandungan”
“ mereka?? Berdua??”
Jhon mengangguk dan segera pamit.
Saat bangun Kevin menemukan pandangan yang lain dari Kriss, pandangan datar yang sudah lama tidak ia temukan, Kevin menoleh pada Xiumin yang di jawab dengan gelengan kepala.
Xiumin berjalan beriringan dengan Kevin keluar dari rumah sakit, keduanya Nampak merasa bersalah pada namja yang berjalan di depan mereka. Xiumin segera melepaskan tangannya dari Kevin saat menyadari tempat sepi untuk mereka berbicara.
“ Kriss!! Katakan sesuatu!! Kau marah pada kami?? Kau malu?? Atau kau takut ini akan merusak citra perusahaan??”
Pekik Xiumin, beruntung mereka menggunakan bahasa berbeda sehingga orang yang melihat hanya menyimpulkan jika mereka sedang bertengkar. Kriss hanya diam,
“ jika itu yang kau khawatirkan, aku—aku akan menggugurkan kandunganku ge!
Ucap Kevin.
Kriss menatap Kevin marah, Xiumin menghalangi pandangan Kriss yang membuat namja manis di belakangnya merasa ketakutan.
“ bukan hanya Kevin, aku—aku juga akan melakukan hal yang sama!”
“ hah—sudahlah, sekarang otakku benar-benar tidak bisa bekerja dengan baik! Kajja- aku akan mengantar kalian pulang..”
“ ta—“
Deathglare dari Kriss menghentikan protes dari keduanya.
Suasana meriah yang selalu hadir saat Xiumin dan Kevin bersama kini hilang, Kriss menghentikan mobilnya di depan teras rumahnya.
“ turunlah dan ikuti semua yang selly katakan..dan jangan coba-coba membantah!”
Setelah menurunkan Kevin dan Xiumin Kriss menginjak gas dan segera hilang di tikungan pagar rumahnya. Namja blonde itu kini bingung dengan apa yang harus ia lakukan..
Kibum tersenyum menghampiri Kriss yang masih berkutat dengan pikirannya sendiri, bahkan Kriss tidak menerima panggilan yang masuk ke telephone di sampingnya.
“ waeyo Mr. Wu??”
“ ah—Kibum-ssi?? Gwacana, wae?”
Kibum tersenyum duduk di depan Kriss.
“ sepertinya terjadi masalah pribadi yang cukup pelik—kalau kau mau aku bisa memberiikan beberapa saran setelah kau menceritakannya..”
Kriss mendesah.
“ Kevin hamil—“
“ Mwo??? Bukannya dia namja??”
Kriss mengangguk.
“ kau—kau tidak menyukainya?? Apa kau berencana membuat bayi itu tidak lahir??”
“ YA! Kibum-ssi, bisakah kau berpikir lebih baik??”
“ lantas apa yang kau bingungkan??? Bukannya kau harus bahagia??”
Kriss terdiam, ia hanya memainkan kursinya maju mundur.
Yeoja di hadapan Kriss hanya tersenyum dan menggenggam tangan Kriss yang terbebas di atas meja.
“ Kau tau? Perasaan seorang calon eoma sangat sensitive, sebesar apapun perasaan sayang mereka jika menyangkut anak mereka, mereka akan berjuang mati-matian mempertahankannya..aku tidak tau apa itu terjadi pada namja atau tidak yang aku tau dan aku rasakan saat mengandung anakku, yang aku rasakan aku ingin meindunginya dari siapapun yang mencoba menghalangi ia lahir..meskipun itu berarti aku harus kehilangan orang yang aku cintai—kau tau ceritaku bukan??”
Malam telah larut, Kriss berjalan perlahan memasuki kamar Kevin namun tidak menemukan namja manis dongsaengnya. Dengan anggukan lemah Kriss membuka pintu dimana Xiumin menginap dan benar saja dongsaengnya sedang disana dan tengah tertidur memeluk Xiumin. Kriss tersenyum meletakkan kantung-kantung belanjaan yang memenuhi tangannya.
“ mereka sangat ketakutan, Wu Fan—mereka takut kau akan meninggalkan mereka, marah, jijik bahkan membenci mereka..”
“ mereka terlalu polos..”
Sahut Kriss.
Kriss membenarkan selimut yang menyelimuti tubuh Xiumin dan Kevin.
“ Wu Fan—ku mohon mengertilah, mereka sangat menyangi dan menghormatimu..jangan marah—“
“ Selly, aku tidak pernah berfikir akan marah, jijik atau membenci dan meninggalkan mereka..aku—aku hanya benci dan marah pada diriku sendiri—benci pada diriku yang memisahkan mereka dengan orang yang mereka cintai—“
Isak Kriss.
Selly tersenyum mendapati pengakuan dari namja yang selama ini ia asuh seperti putranya sendiri, sebelumnya ia sangat takut jika majikan yang sedari kecil selalu dingin pada semua orang yang berbuat tidak jelas kini menangis mengakui kesalahan yang ia tau bukan salah Kriss.
“ –aku jahat Selly,aku egois—aku menjauhkan Kevin dari namja yang mencintainya dengan segenap jiwanya..aku menjauhkan Xiumin hyung dari keluarga dan orang yang paling ia cintai terlebih sekarang??? Kau lihat? Aku menjauhkan dua calon aegya dari appanya—a—“
gege/ Kriss—“
Tiba-tiba Xiumin dan Kevin bangun dan memeluk Kriss erat. Keduanya menangis sesenggukan sambil memeluk namja yang kini tengah terisak.
“ –bukan gege yang melakukan itu! Aku yang pergi dari Eli! Eli bahkan tidak tau tentang anak ini— gege —aku mencintai gege ”
“ benar Kriss, aku yang memaksa ikut denganmu! Aku yang memilih pergi meninggalkan keluarga dan Chen! Justru aku sangat-sangat berterima kasih padamu yang mengijinkanku ikut, ka-kalau tidak—mama bisa saja menyuruhku menggugurkannya, bisa saja mama membunuh Chen yang telah membuatku hamil..aku tidak ingin itu terjadi—“
Kriss menggeleng membalas pelukan mereka.
Perlahan Selly mengundurkan dirinya dan tersenyum membiarkan ketiga namja itu mengatakan betapa mereka saling menyayangi dan mengasihi.

Baekhyun berjalan dengan riang memasuki sebuah ruangan mewah dengan dekorasi penuh dengan bunga mawar putih yang menjadikan symbol kesucian, namja dengan eyeliner sederhana itu tersenyum mendapati seorang namja tinggi tengah tersenyum padanya.
“ menunggu lama?”
“ sangaaat—dan kau harus siap konsekwensinya Baekkie”
“ mianhamnida chagya, tadi aku menunggu Tao tapi ternyata dia malah pergi ke pemakaman bersama Eli..”
Chanyeol mengangguk.
“ ne, tadi Kyungsoo juga sudah mengatakan kalau dua orang itu akan terlambat..kajja kita ketempat mereka..acara akan di mulai..”
Baekhyun menganggkuk menerima uluran tangan namja tampan dengan jas hitam yang membuatnya tambah terlihat berkarisma.
Upacara wisuda angkatan Tao telah usai semuanya berkumpul membentuk sebuah reunian, untuk mengingat masa-masa mereka kuliah beberapa tahun lalu. Persis seperti dua tahun yang lalu saat pesta wisuda angkatan Suho mereka bercerita tentang masa-masa indah yang akan terhenti saat mereka mulai mengingat orang yang pernah ada dalam hidup mereka ( Xiumin, Kriss, Kevin ).
“ –hey sudahlah, Baoxieku dan kedua Wu itu adalah kenangan kita tidak usah canggung mengingat mereka—memang aku masih merasakan Baoxieku masih hidup tapi aku sudah merelakannya tenang—“
Ucap Chen dengan senyum yang ia buat setulus mungkin.
“ ne, Chenie benar! Aku selalu merasakan Kevin hidup disini bersamaku..”
Tambah Eli sambil menepuk dadanya.
“ benar—tidak terasa sudah dua tahun mereka meninggalkan kita..”
Guman Tao, Lay meremas pundak namja panda yang tengah menerawang ke langit.
Setelah kecanggungan yang melanda ahirnya mereka mencoba mencairkan kembali atmosfir yang ada dalam reunian mereka. Banyak berita yang membuat mereka bahagia, berita tentang pertunangan Chanyeol dan Baekyun, berita tentang undangan pernikahan Kiseop dan Dongho ada juga tentang berita bagaimana mereka akan berkerja. Semua larut dalam kehebohan menyimpan masa lalu untuk di kenang dan menjadikan sebuah pegangan untuk perjalanan hidup mendatang.
Eli terdiam menatap langit di balkon kamarnya.
‘ dadd—ddy—dadd—ddy—‘
Suara-suara seperti yang sering Eli dengarkan semenjak setahun yang lalu membuat Eli tenang, ia tersenyum entah pada siapa namun yang jelas mendengar suara seorang bayi memanggil-manggil membuatnya merasakan damai.
suara bayi?—entah mengapa aku senang mendengarnya, mendengar ia memanggil-manggil daddy..seorang bayi yang mungkin berumur 1 tahunan lebih..’
Eli memejamkan matanya mencoba berkonsentrasi, setahun yang lalu saat ia mendengar suara anak kecil itu ia tidak menghiraukan atau menganggap bahwa itu adalah perasaan Aj yang sedang mengalir padanya..suara anak yang mungkin Aj adobsi bersama Hoon. Saat menanyakan apa yang sedang Aj rasakan dan mendapati Aj sedang berbelanja dengan Hoon dan anaknya yang berumur 3 tahunan Eli mulai mengabaikannya, namun sekarang? Namja berambut blonde itu merasa senang karna setelah dua hari tidak mendengar suara tersebut kini ia mendengarnya dengan jelas.
‘ dadd—ddy—dadd—ddy—‘
Suara bayi itu terus terdengar di telinga Eli.
Kau memanggil daddy mu, nak??’
Tanya Eli, Eli hanya sekedar memastikan jika suara bayi tersebut bisa terhubung dengannya.
dadd—ddy –miilk—milk—milkk—‘
Eli tersenyum.
sepertinya kau sangat lucu, pasti kedua orang tuamu akan sangat bahagia bisa memilikimu –nak’
Tao tersenyum sambil mengamati seorang namja mungil dengan mata hitam kelam yang kini tengah terpejam disampingya. Namja mungil berusia hampir 2 tahun yang selalu mengisi hari-harinya sejak seseorang yang ada di hatinya meninggalkannya tanpa tau dia memiliki buah cinta mereka. Tao tidak menyalahkan Kriss saat namja tampan yang telah membuat dunianya lebih berwarna dengan kehadiran Wu Zi Xie atau Wookie selalu memanggilnya dengan sebutan Youngmin atau little Taoris, sebutan Youngmin karna Yesung selalu melihat malaikat kecil itu persis seperti Kangin dan Sungmin meski sebenarnya Kangin yang memaksa agar mereka memberii nama anaknya dengan namanya dan jangan lupakan Sungmin yang merupakan dokter yang merawat Tao saat Tao mulai mengandung hingga ia melahirkan dengan lancar. Sedangkan sebutan Little Taoris karna ia begitu mirip dengan Tao dan Kriss, matanya dan wajahnya mewarisi wajah Kriss namun memiliki hidung dan bibir yang amat mirip dengan Tao. Namja manis itu menenggelamkan mata coklatnya di dalam kelopak matanya saat mengingat saat-saat terahir sebelum namja yang menjadi appa biologis anaknya pergi. Saat dimana Tao mengungkapkan rasa cintanya pada Kriss, saat Kriss tersenyum tidak percaya, saat Kriss terdapati kaget saat Tao dengan berani mencium bibirnya yang masih tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulut Tao hingga berahir keduanya lepas kendali.
Zi Tao, aku tidak percaya kau bisa mencintaiku?? Aku—“
“ gege! Wo ai ni—“
Saat Kriss tersenyum di sela ciumannya. Saat dimana keduanya larut dalam keindahan sesaat dan saat dimana keduanya saling memeluk untuk memberiitahu bagaimana dan apa yang terjadi pada hati mereka.
“ Zi Tao, kau tau? Saat semua urusanku di Canada selesai ku rasa aku memiliki alasan kuat untuk kembali ke Korea—“
“ wae? Bahkan dari tadi pagi gege mengatakan padaku tidak ada alasan untukmu kembali? Apa mengantar Kevinie??”
“ ani, bukan hanya tadi pagi namun beberapa jam yang lalu aku masih berfikir tidak memiliki alasan untuk kembali namun kini aku memiliki alasan yang amaat kuat untuk kembali..”
Tao tersenyum saat mengingat betapa polos dirinya menatap Kriss yang masih setia tersenyum sambil memeluknya.
kau ingin menikahi yeoja korea??”
“ tentuh saja bukan, aku ingin melamar seseorang yang sejak pertama kali aku datang aku tidak pernah bisa mengalihkan pandanganku pada orang lain kecuali pada Kevinie-ku..”
Air mata Tao membasahi pipi tirusnya mengingat bagaimana ia langsung mencoba mencari pakaiannya saat mendapati jawaban dari namja yang beberapa waktu lalu telah bercinta dengannya, bagaimana polos pikirannya hingga dadanya terasa begitu sesak saat berfikir jika orang yang Kriss katakan adalah orang yang benar-benar orang yang special bagi namja itu. Mengalihkan pandangannya? Mensejajarkan orang itu hampir sama seperti Kevin dalam kehirupan Kriss? sedangkan Tao tau bagaimana Kevin berarti dalam hidup namja blonde bersuara bass itu.
kau tidak ingin tahu nugu orang itu?”
“ ani—hiks..aku—aku tahu pasti orang itu amat berarti untuk gege—aku—aku—hikss”
Pipi Tao kembali merona meski dalam isakan lirihnya saat mengingat apa yang Kriss lakukan saat ia bergegas memakai pakaiannya. Kriss memeluknya dan mencium lehernya sedekduktif mungkin hingga Tao mengerang, Kriss berbisik lembut di telinga Tao hingga namja panda itu kembali merasakan tubuhnya melayang akibat sentuhan dan bisikan Kriss.
‘ –dia—My little Panda—dia—Huang Zi Tao—‘
Tao memeluk anaknya dengan perlahan saat mendapati malaikat kecilnya membuka mata kearahnya.
“ hikss—Appa—dia pasti sangat ingin melihatmu chagy, aku bisa membayangkan jika appamu masih hidup dan bisa bertemu denganmu dia pasti akan kaget..dia pasti akan menangis..”
Kibum masih berkutat dengan hasil laporannya di ruangan yang sama dengan namja berlesung pipi yang juga sedang sibuk dengan pekerjaan di Laptopnya. Keheningan ruangan ber AC exclusive itu terusik saat dering phonsel milik Kibum terdengar, Kibum tersenyum menatap phonselnya.
“ angkatlah, aku juga ingin beristirahat sebentar selama kau menerima telp—hehe sedikit lama juga boleh..”
“ gomawo oppa—“
Siwon mengangguk merenggangkan tangannya mencoba beristirahat seperti apa yang ia katakan pada yeoja yang tengah tersenyum mengambil phonselnya.
“ yeoboseo, wae Myunie-ah?”
“ ck, aku kira kau tidak ingat dengan anakmu yang tampan ini—wae tidak menelphoneku dua hari ini??”
Kibum tersenyum menerima perlakuan dari anaknya, ia tidak bisa membayangkan jika ia lupa menghubungi anaknya karna pekerjaannya.
“ mianhanda Myunie, mommy benar-benar lupa! Padahal mommy sudah memasang alarm untuk menelfonmu kekekeke—mianhanda. Bagaimana kabar menantuku dan calon cucuku??”
“ hehe—kali ini ku maafkan karna menyebut menantumu keke, keduanya baik-baik saja. Kau tau? Dia bahkan mengalahkanku menjadi seorang dokter ahli..hihihi dan membuatku harus belajar dengan giat agar bisa mengimbanginya meski ia tidak ingin membuatku merasa tertekan, Lay tetap mensuportku ..”
Suho menceritakan apapun kejadian yang selama dua hari Kibum tidak tau, Kibum pun senang mendengar cerita dari anaknya. Meski jauh ia masih bisa melihat dan mengetahui keadaan rumah dan keluarganya yang lain.
“ –keadaan Chulie eoni?”
Tanya Kibum perlahan, Siwon dapat melihat dengan jelas bagaimana sinar bahagia yang sempat ia lihat beberapa waktu lalu kini memudar berganti dengan wajah sendu dengan beberapa gurat kesedihan.
“ –Chullie ajumma? Dia masih tetap sama menganggap Xiumin hyung masih hidup bahkan mengatakan ia memiliki cucu—aku tidak tau apa yang akan terjadi jika Chen dan Hankyung ajussi tidak di sisinya. Bahkan pihak rumah sakit kadang memberiinya obat penenang untuk membuatnya tertidur..sepertinya kematian Xiumin hyung membuatnya benar-benar terpukul..”
Kibum terisak saat mendengar cerita dari Suho tentang keadaan eoninya. Bagaimanapun ia tidak bisa mengatakan tidak perduli pada yeoja yang menjadi kakak tertua di dalam keluarganya itu, yeoja tangguh dengan tekad dan sikap yang kuat yang selalu membuatnya susah di lawan dan kadang terkesan menyebalkan. Sejak kecil Kibum tidak pernah akrab dengan Chullie, meski kadang mendengar sikap baik yang telah Chullie lakukan dari Yesung namun Kibum tidak pernah ingin dekat dengannya. Hingga kejadian dimana Kibum tertekan dengan keadaanya yang hancur karna perlakuan Siwon, Chullie datang memeluk dan merangkulnya untuk kuat dalam menjalani hari.
Kibum mengetahui semua kejadian yang membuat eoninya harus menerima perawatan mental dari Suho yang menceritakan apa yang terjadi. Yang Kibum tangkap dari pembicaraan panjang lebar yang Suho katakan adalah bagaimana menyesalnya seorang Kim Heechul saat mendengar anak satu-satunya meninggal akibat menghindarinya, menghindari kediktatoran yang Chullie terapkan. Kibum juga mengetahui alasan anak dari eoninya berusaha melarikan diri dari Chullie, Kibum selalu berfikir jika ia dalam posisi anak Chullie, ia pun akan meninggalkan semuanya untuk orang yang ia cintai, untuk orang tuanya agar tidak lagi menjadi semakin jahat dan alasan lain yang membuatnya memilih pergi.
“ Myunie, eoni—“
“ entahlah mom, aku akan berusaha menyadarkanya. Aku dan Chen selalu berusaha membuat ia sadar jika Xiuminnya telah meninggal. Beruntung bagiku dan Hankyung ajussi Chen bersedia datang menjenguk bahkan ia juga berusaha merawat ajumma dengan menceritakan yang ia ketahui tentang Xiumin hyung—hingga tak jarang ia menangis karna tidak mengenal anaknya sebaik Chen mengenal anaknya..mom, meski sulit aku akan berusaha..”
“ he-um! Aku percaya padamu Myunie! Mom percaya padamu—hiks..”
Kibum terisak, ia tidak bisa menahan air matanya jika harus membicarakan tentang Chullie. Siwon mengulurkan sapu tangannya.
“—gomawo, oppa”
Siwon mengangguk dan berjalan kembali kebangkunya.
“ nugu??”
“ chingu kerjaku, di-dia—“
“ berikan telephonemu padanya..”
Kibum mengerutkan keningnya ingin protes namun sama saja jika anaknya tidak melihat expresi wajahnya. Siwon menatap bingung saat menerima phonsel putih milik Kibum, menatap Kibum seakan bertanya ‘untuk apa’ dan di tanggapi dengan gelengan kepala.
“ yeoboseo—“
“ kalau kau mencintai mommyku, datang padaku dan katakan padaku seberapa kau mencintainya—ah iya katakan padanya aku ada kencan dengan pacarku jadi selamat berkerja..”
“ eh??”
Siwon menatap phonsel Kibum yang kini sudah terputus sambungannya.
“ apa yang ia katakan??”
“ eh?? Aniya hanya menyuruhku mengatakan padamu bahwa dia ada kencan dengan pacarnya dan mengucapkan selamat berkerja..”
“ oh—dasar anak itu!”
tidak mungkin kan aku mengatakan kata-kata awal dari anaknya tadi? Aku takut ia tidak menerimaku setelah apa yang ku lakukan padanya’
Keduanya mulai kembali berkerja sambil sesekali bercengkramah.
“ Chullie noona, bagaimana dia??”
“ yah begitulah—ia tidak bisa melupakan kejadian 5 tahun yang lalu, kejadian dimana ia mencoba memutuskan hubungan anaknya dengan cara menyakiti pacar anaknya hingga anaknya mencoba bunuh diri dan bahkan eoni tidak berhenti ketika keponakanku berusaha bunuh diri, ia masih saja meneruskan usahanya menjodohkan keponakanku dengan orang yang sama sekali tidak dicintai hingga keponakanku harus melarikan diri demi tidak menikah, demi tidak ingin membuat mamanya semakin gila dengan usahanya membuat ia meninggalkan pacarnya dan demi pacarnya agar mamanya tidak mengusiknya lagi—heum tapi ia tidak beruntung, saat ia pergi ia mengalami kecelakaan dan itu semua membuat eoni shock..beruntung Hanie oppa tidak meninggalkannya dan beruntung pula pacar anaknya mau memaafkan dan membantunya untuk sembuh—“
Siwon mengangguk-anguk.
Malam telah larut hingga keduanya mulai berbenah untuk kembali ke apartemen masing-masing. Keduanya berjalan bersama menyelusuri ruangan kantor yang mulai sepi. Siwon berusaha meyakinkan hatinya untuk menggandeng tangan Kibum dan mengajaknya pergi kesuatu tempat.
Kibum terbelalak saat Siwon mengajaknya makan malam di sebuah restoran terkenal dengan suasana romantic, ia hanya menurut saat Siwon mengarahkan pesanan untuk keduanya. Selesai makan malam Siwon menggenggam tangan Kibum yang masih setia di meja hingga membuat yeoja cantik bersenyum mematikan itu kaget.
“ Bummie-ah, aku tidak tahu aku terlalu banyak menyakitimu..aku tidak tau seberapa banyak aku melukai perasaanmu..yang aku tau aku—aku masih sangat mencintaimu, aku—would you be mine?”
“ oppa—“
“ ku mohon Bummie-ah, ijinkan aku menebus kesalahanku yang mungkin tidak akan tertebuskan walau memakan waktu jutaan tahun namun ijinkanlah aku bersamamu—ijinkan aku membahagiakanmu..”
Kibum menangis saat Siwon kembali mengatakan kesalahan-kesalahan yang pernah Siwon lakukan.
‘‘—dia sangat mencintai anda, jika nanti dia mengatakan ia mencintai anda, aku mohon terima dia—dia mengatakan itu karna ia benar-benar mencintai anda—“
Ucapan Minho 5 tahun yang lalu kembali terngiang di kepala Kibum.
“ ttapi oppa aku—aku sudah memiliki seorang aeyga, bahkan aeygaku sudah hampir menikah..aku ti—“
“ ssst—aku tidak perduli, yang aku perdulikan adalah kau..mungkin jika anak kita di beri kesempatan lahir dia akan mengatakan agar kau menerima cintaku hehe—saranghae—“
“ hiks..nado—“
Kevin masih berkutat dengan gambaran yang ia miliki, terlihat bagaimana namja manis itu dengan teliti mencatat apa yang ia dapat di laptopnya.
“ hyuuung, bagaimana dengan ini??”
Namja manis itu mendekati sesosok namja yang tengah duduk menggunakan kacamata bening dengan sebuah meteran tergeletak menghiasi pemandangan di tubuhnya.
“ cukup bagus, kajja kita ukur sebelum Kriss dan anak-anak kembali..”
“ kajja!”
Kedua namja manis tersebut kembali berkutat dengan pekerjaan mereka sebagai seorang desainer. Ya keduanya kembali menata hidup mereka dengan memperdalam dunia desain pakaian, selama 3 tahun terahir mereka mulai menemukan cahaya mereka dengan dunia fasion desain.
Kriss berjalan menggandeng dua orang balita yang membawa ice cream di salah satu tangan mereka, tidak ingin mengganggu dua namja yang tengah berkutat dengan pekerjaannya Kriss mengajak dua balita tersebut duduk bersila sambil menikmati ice cream yang ia berikan.
tidak terasa sudah lima tahun aku memisahkan mereka..haruskah aku mengembalikan apa yang seharusnya mereka dapatkan? Aku bukan orang bodoh yang bisa percaya bahwa keduanya tidak apa-apa dengan keadaan ini, aku juga bukan orang bodoh yang tidak tau jika Xiuchen membutuhkan Chen sebgai figure appanya..aku juga bukan orang bodoh yang bisa menerima begitu saja saat Angel mengatakan ia ingin bertemu dengan orang yang menerima telepatinya yang bisa ku pastikan dia adalah Eli-daddy biologisnya…aku juga tidak bisa memungkiri jika aku amat merindukan baby pandaku..’
“ Kriss??? Ya ampuuun!! Xiuchen! Angel!! Kalian makan ice cream lagi? Kalau sakit gimana eoh??”
Pekikkan Xiumin menyadarkan Kriss dari lamunanya.
“ Xiu want it mama—“
“ Angel too!”
Jawab kedua anak kecil di samping Kriss.
gege! / Kriss!!”
Kriss hanya meringis mendapati geraman dari dua namja yang menjadi ibu biologis kedua malaikat kecil di sampingnya. Kriss hanya bisa tersenyum saat keduanya mulai menceramahinya bergantian, bagaimanapun ia menghargai naluri dua namja itu sebagai seorang ibu. Ya keduanya adalah ibu dari dua orang balita yang masih setia memakan ice cream mereka.
Kim Jong Seok atau di akta keluarga milik Kriss bernama Wu Xiuchen adalah seorang namja cilik berumur 4 ,5 tahun dengan wajah dan pawakan tubuh mewarisi sifat dari sang papa Chen dengan mata bulat milik Xiumin memamerkan senyumnya saat mendapati tatapan dari Xiumin agar menghentikan acara makan ice creamnya, dan sukses membuat Kriss terkekeh karna deathglare Xiumin tidak mempan.
Kim Jae Hyun atau di akta keluarga milik Kriss bernama Wu Yi Xhun, seorang yeoja mungil yang menggemaskan berumur lebih muda dari Xiuchen beberapa bulan karna kelahiran Xiuchen yang premature. Seorang yeoja mungil dengan kepribadian lembut seperti Kevin dan mata dan rambut yang diwarisinya dari Eli tersenyum memberiikan ice cream miliknya pada Kevin yang tersenyum melambaikan tangan agar ia mendekat. Ia terlalu menggemaskan saat menyadari Kevin menghentikannya dengan senyum.
Kriss ingat bagaimana saat Xiuchen lahir, Xiumin yang masih dalam keadaan lemah pasca operasi pembedahan memintanya memberii nama untuk bayi mungilnya semua nama-nama aneh yang muncul di otak Kevin yang saat itu masih mengandung 6 bulan di tolak mentah-mentah oleh Xiumin hingga Kriss memberii marga keluarganya untuk memberiikan kekuatan hukum. Biar bagaimanapun jika berada di Negara asing kekuatan hukum marga adalah bantuan yang penting saat mendapati seorang bayi lahir. Xiumin yang mendengar Kriss meminjamkan marga keluarganya dan memadukan nama Xiumin dan Chen kedalam nama buah hatinya tersenyum penuh terima kasih. Dan tidak berbeda dengan Kevin yang melahirkan 3 bulan kemudian, Kevin pun menolak nama-nama yang Xiumin tawarkan yang di ambil dari penggabungan keluarga besar miliknya dan lebih memilih nama simple yang Kriss celetukkan saat Xiumin mulai frustasi memberii nama.
“ aku merindukan Tao—“
“ mwo?? Kriss?!”
“ wae? Tidak boleh merindukan kekasihku??—hufft aku harap keadaan stabil ini akan berlangsung seterusnya jadi aku bisa kembali menemui kekasihku..”
Kriss mencoba mengamati wajah dua namja yang kini menatap anak mreka masing-masing.
“ –aku harap aku bisa melihat Eli bahagia dengan orang lain”
Gumanan Kevin begitu terdengar oleh Kriss.
“ Chen—apa dia baik-baik saja? Apa mama tidak mengusiknya?”
Lagi, Kriss harus mengatakan jika inilah yang ingin ia dengar dari keduanya. Kriss berdiri mengajak Xiuchen ikut yang langsung di ikuti Angel yang sedari tadi diam memandangi mommynya..
“ baiklah, kalian bersiap saja jika sewaktu-waktu aku mengajak kalian berkunjung! Aah, mungkin baby pandaku sudah punya kekasih lain..ck..pekerjaanku memang menyebalkan..”
Kevin memandang Xiumin yang tengah termenung.
“ hyung! Kajja kita lihat berita mereka! Kau pernah bilang kau memiliki blog pribadi dan menyuruh Chen hyung mengisinya kan?? Kajja kau buka! Aku tidak pernah melihat kau membukannya..”
“ eh?? Aku malah lupa! Aigo—mana pinjam laptopmu!”
Xiumin segera mengajak Kevin untuk membuka halam blognya dan mendapati blognya terisi berbagai catatan.
040420XX
@JongChen
Eli benar-benar gila kerja untuk membunuh perasaannya yang merindukan Kevinnya, sedangkan Tao-kau Tau? Tao ternyata pacaran dengan Kriss..
Saranghaeyo Baoxie~ kau tetap di hatiku
Xiumin tersipu, lalu menoleh pada Kevin yang kini terlihat khawatir.
“ kasihan—Eli..”
Guman Kevin.
Xiumin kembali membaca beberapa catatan-catatan yang Chen tuliskan, memang tidak setiap hari Chen menulis bisa dilihat dari beberapa tanggal yang terlewati namun cukup untuk memberiikan dua namja manis itu shock terapi. Keduanya terisak bersamaan saat membaca catatan Chen, hingga membuat Kriss yang kembali setelah menidurkan anak-anak mereka mengerutkan keningnya dan ikut membaca catatan dari Chen.
191220XX
@JongChen
Mamamu benar-benar menyayangimu-Baoxie, bahkan ia tak pernah berhenti memanggilkan namamu saat aku datang menjenguknya. Ia tidak bosan untuk menyuruhku membawamu kembali, bahkan ia sempat bersujut dikakiku lama hingga aku harus menahan keinginanku untuk pergi keluar urung. Aku tidak membenci mamamu, aku hanya baru menyadari apa yang selama ini ia perbuat adalah benar karna ia ingin yang terbaik untukmu..Baoxie andai aku bisa membawamu dari surga sebentar saja untuk menjenguk mamamu aku bersedia menukar nyawaku untuk itu. Setiap aku bercerita tentangmu padanya air matanya tak pernah habis mengalir dipipi tirusnya, kata maaf dan menyesal tidak pernah terlupakan dari bibir pucatnya. Aku sakit saat tidak bisa berbuat apa-apa untuknya..aku tidak ingin mengusik tidur panjangmu namun bisakah kau hadir dalam mimpinya?
“ mama—“
Ketiga namja itu masih setia membaca line demi line kata yang terpampang di layar laptop milik Kevin.
311020XX
@JongChen
Kami bertiga ( Tao, Eli dan aku ) khususnya aku merasa sangat beruntung memiliki pasangan Chanbaek sebagai happy virus, meski kadang mengesalkan tingkah kedua orang itu namun cukup membuat kami melupakan bahwa kalian telah meninggalkan kami lebih dulu..meninggalkan dunia, mianhe Baoxie karna aku kau harus meninggalkan mamamu dan menyerahkan nyawamu pada takdir..mianhe..
“ mereka menganggap kita telah meninggal??—pantas saja Eli mengingkari janjinya akan mendatangiku jika setahun Kevin tidak memberiinya kabar— Tao..“
Xiumin menggeleng melanjutkan membaca, ia tau perasan kedua kakak beradik itu tidak lebih baik dari perasaannya.
150920XX
@JongChen
5 tahun sejak kecelakaan yang menewaskan kalian—5 tahun sejak kau pergi kesurga mendahuluiku—dan 5 tahun sudah aku akan melewati hari ulang tahunku tanpamu..ingin sekali waktu berhenti, aku ingin menghentikan waktu ku agar kau tidak terlalu lama menungguku namun aku tau kau tidak ingin itu terjadi..
Ah sudahlah kau pasti juga tidak ingin aku merengek lagi, tersenyumlah maka hariku akan menyenangkan..begitu kata yang selalu kau ucapkan saat aku frustasi tentang karyaku..hehe
Baoxie kau pernah dengar namja bisa hamil?? Kalau ku katakan padamu apa kau akan percaya padaku? Entahlah ada apa dengan dunia ini-dimulai dari kisah cinta sesame namja seperti kita ini hingga seorang namja bisa melahirkan selayaknya yeoja..dan kau tau siapa orangnya?
Lay-ge dan Tao!
“ TAO??!!”
Kevin dan Xiumin kompak menoleh kearah Kriss yang masih shock membaca baris kalimat yang menurut mereka ganjil. Namja melahirkan mereka tidak kaget karna keduanya mengalami sendiri sensasinya, dan mendengar Lay bisa melahirkan merka tidak terlalu kaget di bandingkan dengan berita bahwa Tao hamil.
Lay-ge sebenarnya sudah mengadopsi seorang namja kecil yang imut untuk menjadi anaknya namun setelah 2 tahun pernikahannya dia baru saja mengandung 4 bulan..sungguh keajaiban..
dan aku yakin kau pasti penasaran tentang si kungfu panda Tao, dia melahirkan setelah 8 bulan kalian kecelakaan, dokter bilang bayinya premature dan harus segera di angkat dari tubuhnya karna tubuh kurusnya tidak mampu menahan beban berlebihan terlebih itu bukan kodratnya sebagai namja..
Kim Youngmin, nama bayi Tao. Sebenarnya itu hanya di akta keluarga saja sih dan ya kau tau dari mana nama Young berasal kekeke—nama asli nya ‘Wu Zi Xie’ dan kau pasti tau dari mana kata ‘Wu’ berasal..
dia anak Kriss dan jika kau bisa melihatnya dari atas sana kau pasti bisa mengenalinya..dia 99% anak Kriss.
“ yeoboseo, Daniel-ssi bisa pesankan aku tiket penerbangan kekorea untuk dua hari kedepan??? Ah ya, untuk 2 orang balita dan 3 orang dewasa..ok thanks—“
Kriss menatap kedua namja yang menatapnya masih belum full namun tetap saja keduanya terlihat bingung.
“ aku ingin melihat anakku! Dan itu juga akan terjadi jika Eli atau Chen mendengar orang yang dicintainya melahirkan anak mereka—aku akan membenahi urusan kantor, kalian bersiaplah..”
“ Kriss/gege! Xie xie!”
Kriss hanya tersenyum mengangguk sambil pergi menyambar jas yang tadi sempat ia lepaskan untuk bermain dengan keponakan-keponakannya.
Eli menerangkan bagaimana konsep perusahaan untuk masa depan, dengan viewer.
“—konsep kali ini benar-benar membuat semangatku tumbuh!”
Pekik Tao selaku direktur desainer yang ada di perusahaan.
“ aku rasa tidak ada slahnya kemarin malam aku dan Eli bergadang hahaha—“
Eli adalah seorang ketua dewan direksi yang disebuah perusahaan yang Eli, Tao dan Chen dirikan. Berawal dari Yesung yang menyuruh Eli yang tengah terpuruk untuk membuktikan bahwa namja yang bersetatus anak sulungnya itu baik-baik saja membuat Yesung memberiinya sebuah perusahaan kecil yang terancam bangkrut. Yesung menolak semua perkataan Wookie dan Aj yang mengatakan Eli akan lebih baik jika ia berkerja dengan Aj atau Lay di perusahaan Entertament yang Yesung kelola. Bahkan Yesung membiarkan Wookie dan Aj mengecapnya sebagai appa yang tidak tau keadaan, hingga Eli bisa membuktikan dia bisa berdiri meski masih dalam keadaan berkabung di bantu dengan Tao yang suka dengan fasion dan Chen yang selalu bersemangat menentuhkan konsep dan seni dalam membangun perusahaan. Yesung hanya bisa tersenyum saat mendapati perusahaan yang ia berikan pada Eli yang dulunya dalam keadaan pelik bahkan hampir tidak memiliki pegawai kini telah ramai dengan orang dan berbagai kegiatan, Yesung tidak menentuhkan jika ia menyuruh anaknya untuk memperbaiki perusahaan kecil yang dulunya sebagai perusahaan anggur dan kini berubah menjadi sebuah perusahaan Majalah besar yang mencakup seluruh pasar asia. Majalah exclusive yang sellalu membuat penantian dari para pembaca dari semua kalangan.
Tao dan Chen memperhatikan apa yang mereka lihat di viewer dan sesekali menambahi idea pa yang ada di otak mereka. Tao dan Eli menatap bingung saat proyektor berganti halaman sebuah blog.
170920XX
@Xiu xiu Baozie
Chen…
“ Ya! Chen apa yang sedang kau lakukan di saat rapat??!”
Protes dari Eli dan Tao, Chen hanya menggeleng sambil menunjuk apa yang ia lihat dan mereka bertiga lihat. Chen menggeleng tidak percaya dengan apa yang terjadi hingga perlahan air matanya mulai membasahi pipinya membuat Tao dan Eli mendekatinya.
“ hikz—ada apa dengan blogku?! Kenapa?? Kenapa ada orang yang memakai akun Baoxie?? Hiks—Baoxie—kenapa ada orang kejam menghaker blog milikku dan Baoxie!!”
Pekik Chen kalut, Tao dan Eli hanya bisa mencoba menenangkan namja yang kini sedang mengotak-atik blognya. Keduanya cukup tau jika Chen selalu menulis catatan tentang mereka diblog tersebut sesuai dengan permintaan terahir XIumin.
170920XX
@Xiu xiu Baozie
Jongie kau menepati janjimu—saranghaeyo—aku akan menunggumu ditempat kita pertama jadian..
Chen makin kalut membaca pesan yang masuk, ia masih bisa terima jika orang yang sembarangan masuk keBlognya menggunakan ID lain namun jika memakai ID orang yang ia cintai ia tidak akan mengampuninya.
170920XX
@Xiu xiu Baozie
Aku akan menunggumu—ingat ne!>
“ Chen—“
“ molla! Hiks a—ku tidak pernah berpikir akan ada yang menggunakan ID milik Baoxieku! Aku akan ketempat itu! Eli! Tao—aku percayakan semuanya pada kalian!”
“ ne! aku harap kau bisa menghukum orang yang mengusik ketenangan cintamu..”
Ucap Eli.
Tao mengangguk pada Eli berusaha mengajak namja itu keluar,
“ aku tau bagaimana perasaan Chen saat ini—dia pasti tidak terima, hum akupun akan melakukan hal yang sama jika seseorang menggunakan nama kekasihku..”
Tao setuju dengan namja yang menjadi sepupunya.
Keduanya memasuki kawasan pemakaman dan mendapati dua orang namja tengah berdiri di hadapan dua gundukan tanah. Kyungso dan Kai menoleh, keduanya tersenyum.
“ berkunjung?”
“ ne, kami merindukan mereka—“
Ucap Tao.
Kyungsoo tersenyum membantu Tao memberisihkan rerumputan yang mendiami gundukan tanah, ia tau bagaimana Tao merindukan Kriss.
Suasana rumah keluarga Kim sangat ramai saat seorang namja cilik berusaha lepas dari kejaran yeoja baya yang mengejarnya. Tao tersenyum mendapati kehangatan keluarga Kim yang mereka berikan, keputusannya menerima tawaran dari Yesung saat kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan. Ia tidak pernah menerima hal yang buruk dari keluarga Kim bahkan disaat ia diketahui tengah hamil keluarga Kim menerima dan menyambut dengan hangat buah hatinya.
“ eomaaaa—“
“ ne?”
“ kajja!! Kajja kita ikut Eli ajussi—kajja!kajja!”
“ eh? Memang Eli mau kemana chagy?”
Tao menatap anak semata wayangnya itu dengan pandangan bingung, Wookie mengangkat bahunya tanda ia pun tidak mengetahui kemana anaknya akan pergi sedangkan yang dibicarakan masih tertidur di kamarnya. Yesungpun menggeleng saat mendapat tatapan tanya dari Tao.
Daddy—I will come to visited you, I miss you dad—“
Eli terbangun dari tidurnya, ia menatap kaget.
dad—we will meet! I will allived in incheon ailpolt! I happy want meet you dad!!’
‘ kk—kkau?? Nyata? Kkkau??’
‘ I will allived with mom, uncle, and oppa—please came to allpolt, I want to see –hiks—please—‘
Wajah kebingungan dan tubuh yang belum sepenuhnya siap untuk memulai hari terasa begitu bersemangat untuk segera bergegas, Eli pun kebingungan dengan apa yang sedang ia rasakan namun di hati kecilnya ia menikmati apa yang sedang terjadi padanya.
Tao dan Wookie menatap Youngmin yang segera berlari menghampiri Eli saat pintu kamar Eli terbuka dan menampilkan namja bertubuh berisi keluar dari. Eli bingung saat tiba-tiba mendapati keponakannya sudah berada di depan pintu kamarnya.
“ Waeyo Youngmin-ah??”
“ ikuuuu!! Youmin mau ikuu ajuchi!!”
“ eh??”
“ ikuuu! Aku mau ikuu paman!hikss—hikss”
Eli menggaruk kepalanya yang tidak begitu gatal dan menatap si empunya anak dengan pandangan bingung. Tao menggeleng tidak tau menahu sedangkan Yesung hanya melirik sekilas.
“ –dari tadi pagi dia sudah merengek ikut denganmu, bahkan dia mengacuhkan Tao. Memang kau mau pergi kemana hingga mengajak Youngmin hem??”
Tanya Wookie.
Eli menyipitkan pandangannya memandang Youngmin yang menangis sambil memeluk lehernya dengan tangan mungilnya.
  sampai tadi pagi aku belum memiliki rencana kemana-mana bahkan kemarin sore aku merencanakan ingin tidur sepuasnya hari ini namun saat aku terbangun tadi tiba-tiba aku ingin ke bandara..”
“ mwo? Kau ingin pergi kemana?”
Pertanyaan Yesung hanya di jawab sebuah gelengan kepala.
“ aku menunggu seorang yeoja—ah baiklah Tao kau ikut denganku saja, sebentar lagi orang itu akan tiba di korea..”
“ Mwo??”
Tao sebenarnya ingin menolak ajakan Eli namun entah mengapa tubuhnya seakan terjerat untuk mengikuti namja yang menggendong anaknya. Suasana bandara terasa sangat lenggang mengingat bukan waktu liburan atau ada artis yang ingin hilir mudik keluar dan kembali kedalam negeri.
Dongho menggandeng kiseop mendekati dua namja yang sedang berdiri sambil celingukan di dekat pintu keluar bandara.
“ waaaah kalian tau aku akan pulang lalu menjemputku?? Aigoo baiknyaa—“
Ucap Dongho girang.
“ ya baby Dong Dong! Aku tidak sedang menunggumu aku menunggu orang lain! Cepat sana kau menyingkir!”
Ucap Eli, Kiseop dan Tao hanya tersenyum saat mendapati pertengkaran dua namja kekanakan tersebut. Mereka sudah terbiasa mendengar Eli bertengkar dengan Dongho, mereka berempat plus Youngmin bercengkramah sambil menunggu orang yang Eli tunggu. Kiseop sebenarnya enggan berurusan dengan urusan orang lain namun mengingat Dongho yang berstatus ‘Pendamping hidupnya’ penasaran dengan orang yang diceritakan Eli ahirnya namja itu menuruti kemauan baby Donghonya.
Kevin dan Xiumin celingukan saat mendapati buah hati mereka tidak ada di tempatnya menunggu Kriss, keduanya hampir menangis mencari Xiuchen dan Angel. Kriss mendesah mengingat bagaimana cerobohnya dongsaengnya dan sekarang di tambah Xiumin yang ikutan ceroboh hingga melupakan anak mereka lepas dari gandengan mereka.
Seorang yeoja mungil dengan pakaian kasual dan mantel bulu berwarna coklat berjalan menggandeng tangan seorang namja dengan mantel hitam, sedikit memaksa namja itu mengikutinya ia berlari menuju pintu keluar.
“ you alright in this place you will meet youl dad??”
“ ne! ah—that! The namja with a little man..”
“ ? benalkah??”
Angel mengangguk, menerobos orang-orang yang berlalu lalang bingung mendapati dua anak kecil berlari keluar dari pintu keluar bandara tanpa orang dewasa yang mendampingi.
Eli masih bertengkar dengan Dongho saat sebuah suara keras khas anak kecil berteriak memanggil daddynya.
“ Daddy!!!”
Jantung Eli berpacu lebih kuat saat mendengar suara yang selalu hadir dalam komunikasi telepatinya. Tao, Dongho dan Kiseop menoleh kearah sumber teriakan dan mendapati seorang yeoja mungil dengan kulit putih susu dan rambut pirang berlari meninggalkan seorang namja mungil yang tidak kalah menggemaskannya dengan Youngmin.
Angel berdiri di depan kerumunan 4 namja itu, Youngmin merosot turun dari gendongan Eli dan menyapa yeoja tersebut yang mendapatkan sebuah senyuman hangat seperti saudara yang lama tidak bertemu. Eli masih terdiam menatap yeoja mungil yang menatapnya dengan berbinar.
“ nice to meet you, dad!”
Ucapan Angel membuat Eli dan yang lainnya kaget.
Eli dan Tao membungkuk disusul dengan Kiseop dan Dongho yang ingin memastikan bahwa apa yang didengarnya tidak salah.
“ finally, kita beltemu dad! I happy!”
“ kau? Kau yang—“
“ yes, Iam!”
Yeoja itu langsung menyambut tangan Eli yang berusaha menyentuhnya.
“ Angel, benalkah dia daddymu yang seling kau celitakan??”
Angel mengangguk.
“ ya! Eli, kau menghamili siapa hingga yeoja imut ini memanggilmu daddy?”
Tanya Dongho penasaran.
“ aku tidak menghamili siapapun! Kekasihku sejak aku lahir hanya Kevin—“
“ Kevin, the name of my mom!”
Mata ketiga namja itu langsung terbelalak mendengar ucapan dari Angel. Angel langsung tersenyum manis mencoba memeluk leher Eli yang entah mengapa membuat namja bermarga Kim tersebut menitikkan air matanya. Eli hanya berfikir jika nama mommy yeoja yang memeluknya sama dengan nama seseorang yang selalu ada di hatinya, bahkan bukan hanya nama namun pelukan dari yeoja iu terasa sangat hangat seperti pelukan seseorang yang amat ia rindukan.
“ Perhatian-perhatian, di beritahukan kepada seluruh pelanggan yang menemukan atau melihat dua orang anak kecil berumur kurang dari 5 tahun di harapkan kesediaan anda untuk membawanya keruang informasi dikarenakan keluarganya mencarinya..”
“ Eli! Kajja kita antarkan mereka, aku yakin yang dimaksud informan tadi adalah dua anak ini..”
Tao mengangguk lalu menggendong anaknya. Dan entah apa yang membuat Dongho akrab dengan namja mungil yang bersama dengan Angel hingga ia menggendong Xiuchen.
Kriss benar-benar khawatir dengan dua malaikat yang Xiumin dan Kevin hilangkan, bagaimana tidak Kriss melupakan keteledoran mereka.
“ MOM!!!/MAMA”
Kevin dan Xiumin menoleh kearah sumber suara yang mereka yakini pekikan anak mereka hingga mereka menyadari siapa yang berada tidak jauh dari mereka. Kriss menatap Tao yang kini menatapnya tidak percaya, youngmin yang sedari tadi di gendongan Tao kini berjalan mendekati kriss yang langsung berjongkok di hadapan Youngmin.
“—kau—aku appamu,nak—“
“ appa”
gege!??”
Kriss menggendong  Youngmin mendekati Tao yang masih mematung, ia tersenyum setelah memberiikan ciuman singkat di bibir Tao.
“ –aku kembali—“
“ hikss—Eli apa aku sedang bermimpi?”
Kriss tersenyum menggeleng,
“ kau tidak bermimpi, Eli aku titip Dongsaeng dan keponakanku..aku harus meluruskan sesuatu dengan baby panda dan anakku..”
Dongho masih tidak bisa percaya tiga orang yang dinyatakan meninggal kini berada di hadapannya, Kriss tersenyum kearah Dongho sebelum ia pergi.
“ Dongie, senang bertemu denganmu..”
Eli mendekati Kevin yang tersenyum kearahnya, setelah jaraknya tiidak jauh ia memberianikan menyentuh wajah namja manis di hadapannya menggunakan satu tangannya yang bebas.
“ Kevin—jinca itu kau?? Jinca??”
“ ne, its me!”
Eli memeluk Kevin bersamaan dengan Angel yang berada dalam gendongannya.
Xiumin tersenyum mendekati Dongho dan mengusap rambut dongho perlahan sebelum mengambil Xiuchen dari gendongan namja imut di samping Kiseop.
“ mianhe membuatmu tertekan karna menganggap kami telah meninggal, mianhe Dongho-ah”
“ hyung!!”
Dongho memeluk Xiumin erat sambil menangis.
>
>
Chen terdiam memandangi lukisan-lukisan yang sejak 5 tahun lalu tidak pernah ia sentuh, ia memandangi sebuah lukisan yang masih belum ia selesaikan. Lukisan yang membuat Xiumin menjadi kekasihnya meski hanya sesaat. Ia tersenyum mengingat bagaimana Xiumin menemaninya melukis, saat mereka mengerjakan tugas bersama, saat namja imut berpipi cubby itu mengajarinya beberapa materi kuliah yang menurutnya sangat membosankan jika bukan Xiumin yang menerangkannya.
“ Baoxie, aku sedang menunggu seseorang yang mengaku-aku sebagai dirimu, aku tidak akan memaafkannya..”
“ sejak kapan Jongi kecilku tidak memaafkan seseorang??”
“ sejak Baoxie meninggalkanku—eh???”
Chen menoleh pada seseorang yang menjadi lawan bicaranya saat menyadari nada bicara yang sangat ia rindukan. Air mata Chen tidak henti mengalir saat mendapati seorang namja yang tengah menggendong seorang balita dengan senyum mirip dirinya.
“ lihat papamu, dia lebih cengeng dari pada mamamu ini..ckck bagaimana bisa aku menyukainya??”
“ Baoxie?!”
Xiumin tersenyum.
“ aku kembali Chen—“
“ hikss..jinca kau Xiuminku?? Baoxieku??”
“ ya! Memang siapa lagi kalau bukan aku?? Aiss dasar! Sudah-aku pergi saja—“
Xiumin berjalan membalik tubuhnya namun baru beberapa langkah, seseorang telah menghentikan langkahnya dengan memeluk tubuhnya dan Xiuchen dari belakang.
“ Baoxie! Saranghaeyo! Jinca saranghaeyo!”
“ hikss mianhe Jongie—mianhe”
Chen terus menggeleng menenggelamkan kepalanya di punggung Xiumin.
Butuh beberapa waktu untuk memasuki sebuah ruangan khusus di sebuah rumah sakit, Xiumin tersenyum sambil mengacak rambut Xiuchen yang berada dalam gendongan Chen. Suho dan Hankyung menatap tidak percaya pada apa yang mereka lihat, mereka beberapa kali menyangkal apa yang mereka lihat hingga Chen tersenyum mendekati keduanya yang berdiri di depan sebuah kamar rawat yang diketahui milik seorang yeoja bernama Kim Heechul.
Hankyung mendekati Xiumin yang berjalan di depan Chen dan anaknya.
“ aku kembali papa, mianhe membuat kalian khawatir..”
“ Minie?? Jinca itu kau??”
“ ne ini aku—“
Dengan air mata yang membasahi pipinya Hankyung memeluk Xiumin dengan pelukan hangat. Tidak lama setelah itu Hankyung mengajak Xiumin menemui Chullie di sebuah kamar rawat, air  mata Xiumin tidak berhenti menetes saat mendapati seorang yeoja cantik yang biasanya terlihat anggun kini tampak begitu berbeda dari biasanya.
“ mama—“
Yeoja yang awalnya sedang menatapi langit dari jendela kamarnya itu  membalikkan wajahnya saat mendengar suara yang sangat ia rindukan hingga membuatnya terlihat seperti orang depresi. Wajah datar yeoja itu kini berubah menjadi wajah cantik dengan senyum tulus, berlari mendekati namja dengan pipi cubby yang telah dibasahi oleh air mata. Suho yang berjalan bersama Chen berniat mencegah Chullie mendekati Xiumin namun Xiumin menggeleng menyuruh Suho tetap diam.
“ Minie! Minnie mama benarkan? Minni masih hidup!! Minnie maafkan mama—mama janji akan melakukan apapun yang Minni mau! Mama janji akan menjadi mama yang baik, bahkan mama janji akan menjadi mama yang lembut seperti Teukie, mama- mama—hiks—“
“ hiks—mama tenanglah, Xiumin tidak akan kemana-mana lagi..”
“ hiks—mianhe telah membuat Baoxie tertekan, mianhe telah berusaha menyakiti orang yang baoxie sukai..hiks—mianhe..”
Xiumin hanya bisa mengangguk memeluk Chullie. Setelah pertemuan mengharukan itu Chulie mengedarkan pandangannya kesegala arah.
“ Baoxie, mana cucuku?? Aku sering memimpikannya—mana Baoxie kecil mama??”
“ mama?? mama kenapa mengetahui tentang—“
“ mungkin naluri seorang ibu, dia sering mengatakan kau masih hidup bahkan kau sudah memiliki anak—“
Ucap Suho.
Xiumin terisak sekali lagi mencium tangan Chullie, membuat Chullie bingung.
“ aa-aapa kau tidak mengijinkan mama menemuinya?? Mama  berjanji tidak akan melakukan hal buruk padanya..ma-“
“ aniya ma—“
Xiumin menoleh pada Chen yang tersenyum berjongkok didepan tempat Chullie duduk, Chulie menoleh kearah Chen yang sedang menggendong seorang balita, saat ingin menyentuh Xiuchen yeoja itu menoleh dengan hati-hati kearah Xiumin yang hanya diangguki.
“ namanya Xiu Chen-Wu”
Ucap Xiumin lirih, Chullie menatap anaknya tidak percaya.
“ kkau? Anak ini bukan anak Jongdae? Tapi aku yakin dia anak Jongdae—Jongdae-ah mianata, aku-aku telah membuat Xiumin jauh darimu dan menikah dengan orang lain mian—hikss “
Isak Chullie sambil menggengam pundak Chen. Chen tersenyum bersamaan dengan Xiumin, keduanya menyadari betapa Chullie amat memperdulikan hubungan mereka.
“ Baoxie, kau tidak kasihan pada Jongdae? Dia yang merawat mama saat semua orang tidak percaya kau masih hidup..hikss-hikss Jongdae..mianhe..maafkan mama—“
Chen tersenyum mengusap tangan Chulie yang gemetar di pundaknya.
Xiumin memandang yeoja yang tengah menangisi kisah hidup namja yang ia cintai, Chen mengangguk pada Xiumin mengisyaratkan agar namja manis itu menceritakan kisahnya.
“ ma—nama Xiuchen itu berasal dari nama ku dan Chen terus berhubung di Canada aku tinggal di rumah Kriss, ia meminjamkan marganya untuk Xiuchen. Dan kami tidak ada hub apa-apa..”
Kevin hanya diam memamerkan senyumnya sambil memperhatikan Eli yang sedang bermain dengan Angel. Eli kembali dengan senyum mendapati namjachingunya terseyum ke arahnya, ia menyuruh Angel pergi kedapur tempat Wookie sedang memasak.
“ ceritakan padaku apa yang terjadi? Kenapa kau tidak menghubungiku?”
“ kau berjanji pada gege akan mendatangiku ke Canada jika aku satu tahun tidak menghubungimu, dan saat kau tidak menghubungiku dan menepati janjimu semua terasa menyesakkan di saat itu pula aku melahirkan. Sebenarnya gege ingin menghubungimu meminta penjelasan namun aku melarangnya, aku tidak ingin gege memaksamu mencintaiku padahal kau tidak mencintaiku—“
“ kev! Aku—“
Kevin tersenyum menempelkan telunjuknya di bibir Eli yang membuat namja itu terdiam, ia mencoba memberiikan perhatian agar Eli tidak menginterupsi perkataannya.
“ –gege marah dan menyesal pada dirinya yang membawaku dan memisahkanku darimu, ia benar-benar menyesal. Meski dia tau itu semua keputusanku namun dia tidak bisa melupakan penyesalannya bahkan saat aku dan Xiumin hyung berkata tidak ingin kembali kekorea, tidak ingin berhubungan atau bertemu dengan kalian, tidak lagi mencintai kalian itu sama sekali tidak mengikis rasa bersalahnya. Ia benar-benar menjadi appa yang baik untuk Xiuchen dan Angel, aku dan Xiumin hyung tidak akan mampu menghadapi keadaan kami jika bukan karna Kriss-ge. Hingga  kemarin seminggu yang lalu Xiumin hyung mengingat tentang blog yang menjadi curhatan Chen, semua angan-angan kami melayang..ingin sekali datang namun saat mengingat kalian menganggap kami meninggal hati kecil kami menciut dan di saat itu gege mengatakan jika perasaan kalian sama dengan perasaannya pada Tao, meski kalian tidak mengetahui jika kalian memiliki baby dia meyakinkanku—“

“ Kevin, mianhe-mianhe..biar apapun yang terjadi aku tetap mencintaimu—“
“ hiks..”
Eli memeluk Kevin erat sambil sesekali mencium puncak kepalanya. Ia tidak pernah berfikir jika apa yang selama ini menjadi pikiran dan mimpinya adalah kenyataan, firasat yang mengatakan bahwa kekasihnya itu masih hidup adalah benar. Eli menoleh pada seorang anak kecil yang tersenyum mengintip di pintu dapur, kembali Eli mencium Kevin seakan tidak ingin melepaskan namja manis yang menjadi mommy dari anaknya.  Tiba-tiba ia mengajak Kevin berdiri.
“ eoma! Titip anakku dulu!!”
“ eoh??”
Eli tidak memperdulikan teriakan tidak mengerti dari Wookie dan terus berjalan membawa Kevin yang kaget pergi dengan mobilnya. Kevin terus mengikuti langkah Eli yang memutari seluruh mall yang ada di wilayah seoul, hingga Eli melihat bagaimana wajah lelah yang tergambar jelas di wajah cantik Kevin kemudian ia menyuruh Kevin menunggu di sebuah restoran.
Setelah memutari beberapa took Eli kembali kehadapan Kevin yang masih setia menunggu, Kevin memberiikan juice yang ia pesan pada Eli.
“ ulurkan tanganmu!”
“ mau apa??”
Tidak menunggu Kevin untuk mendengarkan interuksi yang Eli berikan Eli menarik tangan kiri Kevin dan menyematkan sebuah cincin putih di jari manis namja yang menatapnya tidak percaya.
“ Kevin-ah, ani- Sunghyun-ah maukah kau menjadi pendamping hidupku? Ijinkan aku menjadi namja yang selalu melihatmu saat pertama kali aku bangun dari tidurku, ijinkan aku menjadi seseorang yang selalu kau butuhkan dalam hidupmu untuk berbagi suka dan dukamu, ijinkan aku menjadi appa dari anak-anakmu..ijinkan aku mencintaimu dengan segennap hatiku.. Would you marry me?”
“ hikss—Eli-“
Isakan dan anggukan dari Kevin membuat senyum di wajah Eli mengembang.
Di sebuah gereja disaksikan beberapa saksi Kriss tersenyum mencium Tao. Ya  secara instan Kriss menikahi Tao hingga kini ia dan Tao tengah duduk di pinggiran sungai Han, keduanya Nampak menikmati kediaman mereka membiarkan tubuh mereka melepaskan rindu. Kriss mencium puncak kepala Youngmin yang berada dalam pangkuannya.
gege—apakah Tao sedang bermimpi? Apa mimpi Tao tidak terlalu indah?”
Ucap Tao yang persis seperti bisikan di telinga Kriss.
Kriss tersenyum menusap kasar rambut Tao yang menggelitik di pundaknya.
“ justru aku yang harusnya berbicara seperti itu, apa aku bermimpi hingga aku memiliki seorang baby seperti Youngmin, apa aku bermimpi kau mau memaafkanku dan menikah denganku..semua bagai mimpi Tao-er..jika pun ini mimpi aku tidak ingin terbangun tanpa dirimu dan anakku..aku mencintai kalian—“
Tao terisak dipundak Kriss.
“ mianhe Tao-er, mianhe karna telah lama meninggalkanmu menanggung penderitaan atas perbuatanku sendiri..mianhe—“
“ Wo ai ni,Kriss-ge!”
“ gomawo, Chagy—“
Pipi Tao merona saat mendapat ciuman bibir oleh Kriss, sedangkan namja yang telah menciumnya terkekeh pelan mencium kening Tao.
“ Tao-er, palli kita pulang—aku akan minta ijin keluarga Kim untuk membawamu tinggal bersamaku..”
“ ttapi—Kevin? Bagaimana dia—“
“ kekkeke—dia sudah bukan tanggung jawabku. Baru kalau Eli tidak lagi mencintai dongsaengku, Kevin akan tinggal dan menjadi tanggung jawabku lagi..tidak apa kan?”
“ hehe-Eli sangat mencintai Kevin—“
Kriss berdiri membopong Youngmin dan mengulurkan tangannya membantu Tao.
“ sepertinya tidak akan lebih dari cintaku padamu—“
“ aiss, gege! Kau membuatku malu!”
Genggaman tangan Kriss mengerat saat memasuki rumah putih yang kini terasa ramai karna teriakan dan pekikkan dari Wookie. Aj tersenyum melihat kedua anaknya bermain senang dengan Angel dan itu membuat Wookie memekik kegirangan melihat keimutan mereka.
Suho tersenyum membantu Xiumin memberieskan pakaian-pakaian untuk Chullie yang sudah ia ijinkan untuk pulang. Yesung menepuk pundak Hankyung mengangguk untuk memberiikannya selamat.
“ Wookie pasti akan sangat senang mendapati noona sudah membaik dan lagi Xiumin masih hidup..”
“ gomawo—“
“ kajja, Teukie dan  Kangin sudah sampai di rumahku. Kata Wookie suasana rumah sedang sangat ramai mengingat Kevin dan Kriss juga kembali—huff siap-siap hajatan besar..”
Hankyung hanya mengangguk sambil membawa tas milik Chullie, sekilas ia melihat bagaimana Chullie tersenyum tulus pada cucunya. Tidak jarang Chullie akan memekik girang dan menarik Chen saat melihat tingkah imut Xiuchen bagaimana istrinya menyama-nyamakan Xiuchen dan Chen dengan berbagai angle.
Lay menutup phonselnya dan segera mencari anaknya.
“ Kim Yi Myun!!! Palliwa—kau di mana nak??”
“ aku disini eomaaaaa!!!”
Seorang namja dengan gigi yang tanggal mendekat sambil membawa sebuah boneka robot. Lay tersenyum dan berjongkok menyamakan tingginya pada namja bernama Kim Yi Myun, dia adalah anak angkat Lay dan Suho. Sebelum menikah saat Lay mencoba menyelamatkan seorang korban kecelakaan yang konsisinya tengah memeluk seorang bayi berumur 2 tahunan ,membuatnya menjadi orang tua angkat dari bayi yang di tinggal keluarganya sendirian,tidak ada keluarga yang bisa di hubungi untuk menanyakan tentang bayi yang ia selamatkan hingga ia meminta ijin pada Suho untuk mengadopsi dan mengasuh bayi itu. Seiring dengan berjalannya waktu Bayi tersebut tumbuh sehat dengan Suho dan Lay yang menjadi keluarganya. Lay merasa beruntung mendapati namja imut itu berada di tengah keluarganya, mendapati bahwa ia seorang namja Lay merasa beruntung. Kehidupan Lay terasa di atas awan saat ia di nyatakan hamil 3 tahun yang lalu membuat kesempurnaan kehidupan rumah tangganya dan Suho, namun seperti yang selalu Suho ucapkan saat Lay mengenang masa 3 tahun yang lalu saat dimana kondisi bayinya berada dalam keadaan kritis di perutnya ‘Tuhan selalu punya rencana untuk umatnya’ anak yang dinantikannya tiidak bisa diselamatkan dan harus diangkat tanpa ia bisa menghirup udara di dunia.
“ eoma, nanti dongsaeng YiMyun namja atau yeoja??”
Ucapan namja berumur 7 tahun itu membuat Lay tersenyum. Sambil mengganti pakaian Yimyun, Lay memamerkan senyum menggoda namja yang sudah ia anggap sebagai anak kandungnya.
“ eumm—kalau yeoja Yimyun mau apa? Apa Yimyun bisa menjaganya??”
“ tentu!! Aku akan menjaganya! Dia pasti akan aku kenalkan pada teman-temanku dan tidak ada yang boleh menyentuhnya kecuali aku..”
Lay sedikit tertawa saat mendapati ucapan dari Yimyun.
Yimyun tersenyum senang saat Lay mengangguk untuknya yang ingin membuka pintu.
“ eomaaaa!!!! Halmoni!”
“ wuaaah..jagoan halmoni sudah besar! Eum, kau tambah tampan mau kemana hem??”
Kibum langsung menggendong Yimyun kedalam pelukannya.
“ molla, eoma sudah bersiap-siap..”
“ mommy??”
Lay yang sudah berberes dengan pakaiannya muncul menatap Kibum kaget. Namja itu melepas tasnya dan membantu Kibum membawa koper, wajah Lay mengerut saat mendapati Kibum tidak sendirian. Ia mengangguk pada Siwon yang tersenyum mengikuti Kibum.
“—aku sudah pernah bercerita bahwa aku memiliki seorang menantukan? Dia menantuku, Lay! Kau kenal dia kan??”
Lay mengangguk setelah menyuguhkan minuman.
“ Zhang Yi Xhing, imnida..”
“ Choi Siwon-“
Kibum tersenyum mencari-cari seseorang yang juga amat ia rindukan.
“ Myunie sedang mengantarkan Chullie ajumma ke tempat Yesung ajussi—“
“ Mwo?? Eoni sudah sembuh?? Dia di ijinkan—“
“ sepertinya, mungkin karna Xiumin kembali”
Kibum menatap menantunya tidak percaya.
“ Xiumin? Maksudnya Xiumin hidup lagi??”
“ aniya—selama ini dia belum meninggal, aku juga akan kesana melihat sejelas-jelasnya apa yang dikatakan Myunie..”
“ kajjja kita kesana!”
Minho dan Taemin bergidig melihat bagaimana anaknya berlarian berkejaran dengan Xiuchen dan Youngmin. Suasana rumah keluarga Kim terasa seperti suasana mall penuh dengan anak-anak dan orang-orang yang ingin mendengarkan kisah Kriss dan lain-lain.
Semua berkumpul setelah makan malam besar yang Wookie dan Teukie adakan.
“ jjadi penjelasan kenapa kalian masih hidup adalah karna keteledoran Kevinie hyung??”
Tanya Kai, tidak percaya dengan apa yang Kriss dan Xiumin ceritakan.
“ mungkin kalau Kevin tidak meninggalkan tiket dan passport kita di bagasi, kitapun akan sama tinggal nama..”
Tambah Xiumin.
Kyungsoo memeluk Xiumin dan Kevin bersamaan, semuanya mengangguk tersenyum dan bersyukur saat mereka bisa dipertemukan lagi dengan ketiga namja yang sempat mereka katakan meninggal.
Suho tersenyum mendengar suara mobil milik Lay.
“ eoniiii! Eoniieee!!”
Suara teriakan Kibum menginterupsi Chullie dan Wookie yang sedang bermain dengan cucu-cucu mereka.
“ Kibum!! Bummieeee—“
Keduanya berlarian memeluk Kibum. Beberapa lama mereka bercengkramah dan tersenyum melihat keadaan masing-masing. Kriss yang sedari tadi membantu Tao membuat makanan mengerutkan keningnya saat melihat Siwon berdiri di belakang seorang yeoja yang memunggunginya.
“ Siwon-ssi??”
Siwon menoleh sedikit terkejut saat melihat bosnya berada dihadapannya mengenakan celmek, Kibum yang merasa mendengar suara familiar dengan telinganya menoleh.
“ Wufan-ssi??”
Kibum dan Siwon sama-sama bingung dengan bagaimana dunia begitu kecil karna harus bertemu lagi dengan namja yang menjadi boss mereka di rumah yang seharusnya menjadi tempat bersenang-senang.
“ Kriss! Kau tau dimana kau meletakkan pakaian Chullie ajumma??—eh mommy? Kapan kau datang?”
“ chagy? Kalian saling kenal? OMO! “
Siwon dan Kriss menatap Kibum yang terlihat kaget, Kyuhyun memincingkan matanya menatap Siwon.
“ Ya! Choi Siwon bukannya kau kerja di perusahaan Wu itu kan?? Berarti kau bekerja di bawah Kriss dong?”
Kibum menepuk jidatnya sambil tertawa.
“ jinca! Aku lupa kalau Kriss adalah chingu Myunie dan selama ini aku bekerja dengan orang yang kalian anggap meninggal?? Berarti anak yang sering kau bawa ke kantor??”
“ Xiuchen dan Angel”
“ –kau tidak sadar jika keponakanmu ada di dekat kita??”
Tanya Siwon.
“ jinca aku melupakannya—“
Semuanya tertawa dan menceritakan apa yang terjadi, silih berganti mencertakan hidup mereka dan tersenyum bersama orang yang dicintai hingga malam menjelang dan pagi berganti menjadi sebuah hari dengan senyuman.

>>>END<<<