Pages

Rabu, 26 Desember 2012

When You Love..

 When You Love..

main ( YEWOOK COUPLE)


mengapa harus terjadi????????? bisakah aku memiliki kenangan bersamanya..

  =======
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

 

 

          Wookie menatap wajahnya dicermin, tersenyum senang mengingat semalam dia telah resmi menjadi istri dari Kim Jong Woon namja yang diam-diam ia cintai sejak pertama kali bertemu. Pertemuanya dengan Jong woon atau akrab dipanggilnya dengan Yesung adalah saat dia kelas 1 SMP keduanya satu kelas, tidak ada yang special dari mereka jangankan berteman bersapa saja bisa dihitung dengan jari. Keduanya melangsungkan pernikahan karna perjodohan, kedua orang tua Wookie meninggal saat selesai merencanakan pernikahan Wookie dengan Yesung. Kedua orang tua Yesung dan Wookie saling berahabat lama hingga saat mengetahui anak mereka telah dewasa ahirnya mereka memaksa agar anak mereka saling bersatu. Wookie sempat menolak namun saat dia tau bahwa namja yang akan menjadi suaminya adalah Yesung dengan sekejap penolakannya berubah menjadi sebuah harapan besar,harapan bahwa Yesung tidak menolak perjodohan itu.

“ aigoo…istri Yesung yeppoh! Kajja kita sarapan, Yesung dan appa sudah menunggu dibawah..”

“ ne, eoma..”

Wookie membalas senyuman dari yeoja paruh baya yang mendekatinya dan menuntunnya ke meja makan, di meja makan terlihat dua orang namja tengah sibuk dengan urusan masing-masing. Mr.Kim dengan Kopi dan Korannya dan Yesung dengan rotinya. Namja tampan bermata sipit itu sama sekali tidak bergeming saat Wookie duduk disampingnya, ya beginilah..Yesung memang tidak suka bicara ataupun mengatakan hal yang tidak penting.

“ Sungi-e kau mau sarapan apa? Biar Wookie yang mengambilkan..”

“ aku tidak pernah sarapan..”

Ucapan dingin itu membuat Mrs.Kim menatap Wookie penuh penyesalan, Mrs.Kim tau Yesung memang selalu dingin pada siapapun sejak kecil, bahkan sekarang sering ia merasa kalau Yesung anaknya telah beradaptasi diKurub utara. Namun dia masih bersyukur karna Yesung bukanlah tipe anak yang pemberontak atau senang menolak, bahkan Yesung tidak menolak saat ia dijodohkan dengan Wookie yang meski satu kelas namun Yesung tidak mengetahuinya. Ya yang ia tidak sukai atau tidak bisa memprotes anaknya adalah saat dimana berhubungan dengan sikap, Yesung tidak akan perduli dengan ceramah panjang lebar orang lain ataupun tanggapan orang lain mengenai dirinya. Bagi namja tampan itu sikapnya adalah dunianya, yang bisa merubah adalah dirinya.

“ appa pastikan tidak ada yang mengetahui pernikahan kalian, jadi kalian bisa bertindak bebas disekolah..tapi Yesung, kau jaga istrimu dengan baik!kau dengar ne?”

Yesung hanya bisa mengangkat bahu, sarapan pagi ini terasa begitu ramai karna Wookie memang banyak berbicara.
Wookie mengikuti langkah Yesung yang terlihat sangat cepat, hingga memasuki sebuah kelas. Kelas X SMA Sapphire Blue. Sekolah dengan latar belakang orang-orang mampu dengan apapun yang mereka miliki. Yesung namja dengan suara barithon yang nyaris tidak pernah terdengar suaranya karna Yesng lebih menyukai duduk diam, Wookie duduk di bangku pojok jauh dari Yesung yang sama-sama dibelakang namun berseberangan dengan 3 buah meja yang berbeda.

‘ aku telah menjadi istri dari namja itu..aigo~~ mimpi apa aku kenariiiin..’

“ YAAAA WOOOKIEEE!!!!!”

Wookie kaget dan terjengkang mendengar teriakan Donghae, yeoja imut itu meringis mencoba bangun dari duduknya.

“ aiss Donghae ada apa sih?..sakit tau!..”

“ kekeke..habis dari tadi aku panggil kau tidak menyahut, eh iya besok kita main yukz..aku sudah mengajak Hyukie oppa..kita main bersama..”

“ tidak mau!! Kalau bersama dia kau akan melupakan chingumu yang manis ini..TT..”

Donghae terkekeh dan duduk disamping Wookie, Wookie mendenguskan nafasnya melihat senyum dari Donghae. Donghae terus memaksa Wookie untuk ikut bersamanya tanpa lelah, namun Wookie malah memandangi Yesung yang tengah asik dengan duanianya sendiri. Ya yesung sedang mendengarkan music dari i-pondnya dan tersenyum simpul yang nyaris tak terlihat oleh siapapun dan beruntung bagi Wookie dia bisa merasakan senyum itu menjalar keseluruh tubuhnya, Donghae yang bingung mengalihkan pandangannya sama dengan pandangan Wookie dia mengerutkan keningnya.

“ kenapa kau suka sekali dengan namja itu sih???? Tidak ada yang menarik..”

“ tapi aku mencintainya Hae,..”

“ ah! Baiklah bagaimana kalau aku akan ajak dia besok kau akan ikutkan?? “

“ eh..Chankaman!!”

Suara Wookie hanya dianggap angin lalu oleh Donghae yang sekarang sedang melangkahkan kakinya kearah bangku Yesung, merasa ada yang tengah menatapnya dan berdiri disampingnya Yesung membuka matanya dan membenarkan kacamatanya, Donghae menarik nafas ddalam-dalam.

“ Yesung besok Minggu aku tunggu kau ditaman ini kau harus datang! “

Yesung menatap Donghae bingung,

“ ah..kau harus bantu akuuu..Wookie tidak mau datang kalau hanya kami bertiga..lagian ku mohoooon..ini permintaan pertamaku sebagai teman sekelasmu..pleaseeeeee..”

Yesung seperti berfikir dan bersiap menolak tapi..

“..rencananya kami akan membuat kejutan ultah buat Wookie, pleaseeeeeeeee….”

‘ sepertinya aku memang tidak diijinkan menolak..’

Ahirnya Yesung mengangguk dan memasukan kertas yang diberikan Donghae kesakunya. Donghae tersenyum senang dan berlari memeluk Wookie, membuat yeoja imut dalam bekapannya tertatih untuk bernafas,  namun sekali lagi perbuatan Donghae pada Wookie membuat Wookie bisa melihat senyum sekilas dari namja yang benar-benar sangat ia cintai.
Minggu pun tiba, Mr. dan Mrs. Kim bingung melihat dua anak dan menantunya sarapan dengan pakaian rapi,

“ kalian mau kemana? Apa ada acara disekolah?? “

“ ani, aku dan Yesung akan jalan-jalan bersama Donghae dan Hyukie oppa..tidak apakan eoma kami tidak bisa membantu eoma..”

“ jinca???? Yesung????? Ah syukurlah, gwacana Wookie-ah. Eoma senang eum anggap saja bulan madu, karna Yesung menolak hadiah dari kami jadi bersenang-senanglah..”

Wookie mengangguk, di mobil Yesung hanya diam.

“ Yesung, mian ya karna telah mengganggumu..”

“ gwacana, akupun bosan dirumah..anggap saja ini hadiah ulang tahun untukmmu..”

Yesung tetap menjawab pertanyaan dari Wookie dengan dingin, Wookie menatap Yesung dengan tatapan bingung namun seketika itu senyumnya merekah. Air matanya mengalir indah dipipi cubbynya.

“ go-gomawo..”

“ uljima..”

Setelah menepikan mobilnya Yesung mengusap air mata Wookie, membuat bunga dihati Wookie semakin bermekaran.

“ saengil chukkahamnida..”

“ gomawo..gomawo Yesung..”

Setelah lama ahirnya Yesung menyetir mobilnya menuju tempat janjiannya bersama dengan Donghae, Donghae tersenyums senang saat melihat Yesung dan Wookie datang. Hyukie menatap namja didepannya dengan tatapan bingung, Yesung sama sekali tidak memperhatikan tingkah Hyukie dia hanya cuek.

“ Donghae-ah kita naik itu yuk..sepertinya kereeen..”

“ kajja Wookie!!!”

“ anio!! Aku tidak mau!! Kalian saja..”

Hyukie dan Donghae mengajak Wookie menaiki waahana Rollercoaster, Wookie menggeleng kuat-kuat saat Eunhae menarik tangannya. Yesung yang melihat kepanikan Wookie mendekat dan melepas pegangan tangan Eunhae dari Wookie.

“ dia akan naik komedi putar bersamaku..jadi kalian lanjutkan saja..kami akan menunggu kalian, kita bertemu diparkiran eum dua jam lagi..”

Yesung menarik tangan Wookie menjauh dari Eunhae, Eunhae tersenyum. Eunhyuk atau Hyukie tersenyum pada Donghae.

“ benarkan?? Namja itu hanya tidak mau tau..bukan membenci atau berhati dingin..”

“ benar oppa..keke..aku mengaku kalah..kajja..”

“ jadi naik itu??”

“ eh, enggaklah..aku takut..lebih baik naik yang lain saja..”

Putus Donghae menarik tangan namja kurus bergummy smile yang cukup menawan dan selalu membuatnya harus menekan detak jantungnya saat bersamanya. Eunhyuk tersenyum mengikuti langkah yeoja berambut sebahu didepannya.

Yesung mengajak Wookie menaiki komedi putar dan menikmati indahnya matahari sore, Wookie tersenyum memandang Yesung.

“ tidakkah kau bosan memandangiku terus??”

“ eh, mian..”

Wookie mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain namun pandangannya terus tertuju pada sosok Yesung.

“ bagiku kau yang terindah…”

Guman Wookie lemah,

‘ apa yang kau lihat dariku? Bahkan aku tidak pernah memanggil namamu..melakukan hal yang kiranya kau suka..ckck bodoh! ‘

Yesung kembali memasang wajah dinginnya.
Tiba dirumah Mr. dan Mrs. Kim mengadakan pesta perayaan ulangtahun untuk Wookie, Yesung langsung pergi kekamarnya. Langkah Yesung berhenti saat ingin berbalik mengambil phonselnya yang tertinggal mendengar pertanyaan Mr. Kim,

“ apa yang kalian lakukan tadi? Apa Yesung memberi hadiah indah unttukmu???”

“ melakukan hal romantic??”

“ ah..aniya..dengan Yesung ikut jalan –jalan dengan Wookie itu saja sudah cukup sebagai hadiah untuk Wookie..”

Mrs. Kim memeluk Wookie kedalam pelukannya,

“ mianhe karna eoma tidak bisa membuat Yesung mencintaimu..mianhe karna eoma tidak bisa berbuat apa-apa..”

“ aiss eoma bicara apa si?? Aku memang menyukai Yesung, dan menerima perjodohan ini karna itu Yesung tapi, jika nanti Yesung benar-benar tidak mencintai Wookie, Wookie tidak apa…hanya disamping Yesung Wookie sudah bahagia, meski aku egois pada Yesung namun Wookie akan berusaha! Lagian kami masih belum dewasa..”

“ Wookie, kau seperti eomamu nak..”

“ jinca??”

Mr. Kim mengangguk, dan mengusap pelan rambut Wookie, Yesung kembali kekamarnya. Didalam kamar Yesung menatap sebuah foto, seorang yeoja dan namja kecil yang imut. Yesung tersenyum keduanya sama-sama mengenakan pakaian rumah sakit namun terdapat pancaran kebahagiaan diantaranya.

“ noona, sekarang bagaimana denganmu? Apa kau akan kembali? Noona, aku masih bertahan dalam kesendirian..kau tau aku, aku ingin mengahiri semuanya sekarang juga..sebelum ada yang terluka..”

Yesung meraih obat didalam kotak hitam miliknya. Sengaja ia menuangkan lebih, dilihatinya butiran obat di tangannya..

‘yesung-ah mari berusaha hingga ahir!!! Kau janjikan setelah ini akan hidup baik..aku pasti akan kembali..mari kita berjanji untuk sembuh..’

Suara lembut itu mengurungkan niat Yesung, cepat-cepat ditepisnya pikiran untuk bunuh diri. Yesung meminum obat dalam kadarnya dan mulai berbaring.

“ aku akan sembuh noona, pasti! Kau juga kan?”

Tak lama mata sipit itu pun terpejam.
Hari terus berganti hingga masa SMA berahir tidak satupun chingu Yesung dan Wookie mengetahui pernikahan Yesung dan Wookie. Dan tidak ada hal yang romantic yang pernah mereka lakukan, kini keduanya telah memasuki jenjang kuliah, ya Wookie dan Yesung memasuki jurusan yang berbeda Wookie masuk fakultas seni sedangkan Yesung masuk universitas kedokteran dan kini memasuki tahun keduanya,

Donghae berjalan mendekati Wookie yang sedang menyeruput jus alpucat nya dikantin, Eunhyuk mengikutinya dari belakang dan duduk didepan Wookie.

“ Woookieee nanti kau bisa gemuk kalau makan jus alpucad mulu!! “

“ aiss, biarlah..aku juga pingin gemuk..keke..”

Eunhyuk merebut jus milik Wookie membuat Donghae mendengus kesal, saat itu Yesung dan salah seorang berjalan kearah mereka, seseorang dengan rambut ikal coklat dan wajah tirus dan lebih tinggi namun terlihat sangat dewasa.

“ Anyeong, Eunhyuk-ah..senang sekali bertemu denganmu dikantin.. Yesung-e ini dongsaeng iparku, kalian pasti kenal..”

“ cih, aku tidak senang kau bersama noonaku..”

Namja itu tersenyum mengusap rambut Eunhyuk yang langsung ditepisnya,

“ oppa kajja duduk..kita makan siang bersama..”

Ajak Donghae, Eunhyuk mendengus kesal.

“ cho Kyuhyun imnida,..”

“ jangan kegenitan! “

Kyuhyun hanya terkekeh mendengar cibiran namja berambut blonde didepannya, Yesung hanya meminum estehnya dengan damai, membiarkan Wookie Donghae dan eunhyuk membuat keributan.

“ noona?? Kau kemari?? Kau kan seharusnya ada dirumah..kau baru pulang..”

“ hehe, aku ingin melihat suamiku dan dongsaengku..”

‘SUARA ITU??’

Yesung terpaku mendengar suara dari belakangnya, seseorang mendekat yang langsung disambut oleh Eunhyuk dan Kyuhyun.

“ chagy, kenapa tidak istirahat?? Kau ingin aku cepat mati karna mencemaskanmu?? “

“ aiss kyuhyun, kau lupa imagemu..hehe..”

Kyuhyun hanya tersenyum, memeluk yeoja yang kini tengah ada dalam dekapannya.

“ annyeong..kalian pasti chingu hyukie ya?? Leeteuk imnida, bangeupsumida..”

“ ini noona ku, Hae, Wook dan Yesung ini noonaku Leeteuk..noona ini teman-temanku, yang sedang memegang jus alpucad itu Wookie, Kim ryeowook. Yang sedang tersenyum itu Donghae, lee donghae dan ini Yesung, Kim jongWoon…”

Mata bening yang berbinar itu tercekat mendengar sebuah nama yang Eunhyuk sebutkan. Cepat-cepat Teuki menarik namja yang kini tengah mematung dengan cangkir ditangannya.

“ Woonie?? Jinca itu kau?? “

Kini Yesung dan Teuki telah berhadapan, Yesung menatap mata bening yang amat ia rindukan, mata dari seseorang yang ia sayangi dan menjadi alasannya untuk hidup. Mata yang kini berkaca-kaca menatapnya.

“ Woonie..jinca?? “

“ noona, neorago?? “

Teukie mengangguk memeluk namja mungil didepannya, ada isak tangis terpancar di mata bening Teukie, dia tersenyum bahagia bisa memeluk namja dipelukannya. Wookie dan yang lainnya hanya bisa menatap adegan itu shock, Teukie mengusap air matanya. Setelah Yesung melepas pelukannya..

“ uljima noona,..”

“ Yesung, kajja! Ada banyak sekali yang ingin ku katakana..ah chagya..aku akan pergi dengan Yesung dulu..anyeong..”

Donghae menatap Wookie yang langsung pergi dari hadapannya, saat ingin berlari mengejarnya Eunhyuk menarik dan menggeleng.
Wookie berjalan perlahan menjauhi teman-temannya. Kejadian saat Yesung menangis dan memeluk noona Eunhyuk membuatnya kaget, bagaimanapun Wookie tidak pernah melihat Yesung berkontak dengan yeoja atau orang lain hingga begitu, bahkan dengan eoma dan appanya pun Wookie tidak pernah melihatnya. Yang membuat hati Wookie sakit adalah expresi penuh kerinduan dari wajah Yesung expresi yang membuat hati Wookie serassa ingin menjerit.

Yesung mengikuti langkah Teukie ke taman disekitar kampus, tempat yang cukup sepi. Teukie melepas tangannya dari Yesung dan tersenyum menatap namja yang kini lebih tinggi darinya sedikit,

“ kau bertahan? “

Ucap keduanya bersamaan. Kemudian saling memeluk dengan penuh kasih sayang. Wookie yang tidak sengaja melihat dari kejauhan membuat air matanya telah ia tahan sedari tadi membasahi pipi mungilnya,

“ aku senang bertemu denganmu Woonie, kau tau? Selama di LA aku terus berpikir dengan janji kita, janji agar kita nanti akan bertemu lagi..maka dari itu saat Kyuhyun memberitahu kalau aku sudah mendingan aku memaksanya membawaku pulang, dan ahirnya dia membawaku pulang..”

“ Prof. cho? “

“ ne, dia sekarang suamiku hehe..dia sungguh gila saat mengatakan dia ingin memilikiku yang tidak lama lagi akan meninggalkannya, bahkan dia tidak segan-segan melakukan apapun yang aku minta..dia mengatakan pdaku bahwa akupun harus merasakan bahagia sebelum semua berahir, dan dia meminta ijin menikmati kebahagianku bersamanya..bagaimana denganmu? “

Yesung terdiam, cukup lama mereka terdiam tidak menyadari  Wookie yang memperhatikannya dari atap gedung, ya atap gedung adalah tempat favorit Wookie jika ada masalah, Wookie menatap keduanya dengan tatapan miris.

“ tidak ada yang berubah dariku noona, aku selalu menjauhi semua orang yang ingin mendekat padaku..aku tidak mau orang tau, aku juga tidak ingin kalau nantinya ada yang terluka begitu dalam karna kenangan yang tercipta denganku..”

“ Woonie kau egois..”

“ inilah aku..”

Teukie meraih kepala Yesung dan memeluknya.

“ kau tidak berubah..”

“ ne, ah noona lebih baik kau pulang..tidak baik kau berada diluar ruangan terlalu lama..”

“ ne, kau juga..eum Woonie berapa lama lagi?? “

Yesung mendesah dengan senyum yang sengaja ia buat,

“ tidak lebih dari 12 bulan..”

“ Woonie..kau harus berjuang..kita berjuang bersama..”

“ kau?”

“ molla, yang jelas aku berharap hingga anak dalam kandunganku bisa hidup tanpa aku..ah sudah nbyeee Woonie..semangat ya!! “

Yesung menatap langkah Teukie dengan tatapan sendu.

‘noona kau kini bahagia? Ah, semoga apa yang kau harap bisa terkabul..’

Nafas Yesung mulai memburu panas ditubuhnya kini meningkat membuat Wookie yang sedari tadi melihatnya kalang kabut berlari mnuruni tangga. Setelah sampai dibawah cepat-cepat dia mendekati Yesung,

“ Yesung?? Gwacanayo??”

“ eh, ne..gwacana..aghh! bisa antar aku pulang..kau bisa nyetirkan??”

Wookie mengangguk, dengan cepat Wookie membawa Yesung pulang. Sore itu terasa sangat menegangkan untuk Wookie karna tidak ada siapapun dirumahnya. Sekuat tenaga Wookie membantu Yesung yang mulai tidak sadarkan diri berbaring dikamarnya. Setelah lama Wookie menngambil kompres dan mulai mengkompres kepala  Yesung. Setelah badan  Yesung sedikit mendingin Wookie mengamati kamar Yesung, kamar bercat hijau. Sudah hampir empat tahun Wookie dan Yesung menikah namun tidak pernah sekalipun Wookie memasuki kamar Yesung sebelum ini, kamar Yesung cukup luas dengan satu rak buku kedokteran dan buku-buku yang tertata rapi, Wookie melepas kacamata Yesung agar tidak mengganggu tidur Yesung. Mata Wookie terpesona pada sosok Yesung yang tengah memejamkan matanya dengan damai, wajah polos dari suaminya namja yang sangat ia cinta. Perahan tanngan Wookie menelusuri wajah Yesung, Wookie sedikit terkekeh saat Yesung merasa terganggu dan tangan mungil Yesung berusaha mengusir tangan Wookie.

“ eugh..”

Mata indah itu terjaga dan kini menatap Wookie, tangan Wookie tergegam erat oleh tangan Yesung. Jantung Wookie bergetar kencang.

“ mian, a..aku hanya ingin kau makan..”

“ ne, aku bangun..”

Cepat-cepat Yesung melepaskan tangannya, Wookie meraih semangkuk bubur dan menyuapi Yesung pelan.  Yesung terdiam,

“ apa yang kau harap dariku? “

“ maksudmu? “

Wookie menatap lekat Yesung, namun Yesung menolak untuk menatap mata Wookie. Wookie mencari sebuah tanda untuk memberitahu bahwa namja didepannya sedang terlelap, namun dengan pasti Wookie tau Yesung masih terjaga dan kini tengah menghindari kontak mata darinya.

“ hari ini aku merasakan dua perasaan dalam hidupku, bahagia dan sedih. Aku senang saat mengetahui yeoja yang ku cintai kembali dan memelukku namun aku pun sedih saat menyadari banyak hal yang membuat kami tidak akan pernah bersama..”

“ apa tentang Teukie eoni?? “

Yesung menatap mata Wookie, mengangguk.

“ ya, sekarang apa yang kau inginkan?”

“ ceritakan padaku bagaimana perasaan mu! Jadikan aku teman dalam hidupmu..gwacana kau tidak mencintaiku, gwacana kalau hanya aku yang harus mencintaimu tapi jebal anggap aku ada..”

Ucap Wookie lirih, lama Yesung terdiam.

“ aku, mungkin aku mencintai Teukie noona. Hanya dia yang mampu membuatku bertahan..hingga saat ini hanya dia yang selalu ada didalam hatiku…entah cinta atau hanya perasaan nyaman dia satu-satunya yang tau aku, kami bertemu saat aku masih disekolah dasar..kami teman main hingga karna suatu hal dia pergi meninggalkanku sendirian dengan janji untuk tetap bertemu, dan hari ini kami bertemu melepas rindu. .dia mengatakan kalau dia bahagia saat ini… aku senang,..”

“ lalu? Kenapa kau bilang kau sedih? Apa karna Kyuhyun oppa??”

“ bisa dibilang begitu..tapi ada hal lain yang tidak ingin aku katakan padamu..mian..”

Wookie mengangguk ,dia duduk meraih tangan Yesung dan tersenyum.

“ Yesung, mungkin sakit dihatiku sekarang tidak akan sebanding dengan sakit hatimu..namun sesama sakit hati mari kita berjuang untuk sembuh! Obatku adalah melihat senyummu..dan kau mungkin senyum ku tidak seperti Teukie eoni tapi semoga bisa membantu mengobati lukamu..ne..?”

Yesung menatap dalam wajah Wookie tersirat rasa sakit yag terpendam namun diusir dengan sebuah senyum tulus dari mata dan bibir nya.

“ gomawo..”

“ kajja berjuang..”

Keduanya tersenyum tulus, keduanya mulai bercerita tentang kejadian kejadian tentang perasaan mereka, Wookie antusias mendengarkan kisah Yesung namun Yesung hanya menggeleng dan meminta agar Wookie menceritakan kisahnya. Wookie mulai menceritakan bagaimana awal mula kisah cintanya pada Yesung dengan malu-malu .
Mrs dan Mr. kim yang baru saja pulang bingung mendengar seseorang tengah tertawa dikamar Yesung. Keduanya mengintip dibalik pintu mendapati Wookie tengah mempoutkan bibirnya diiringi tawa rendah Yesung.

“ haha..sampai segitunya kau mengejarku?? “

“ ne! itu saja ide yang muncul dari otak briliantku belum dari otak Hyukie oppa dan Donghae..aku masih pikir-pikir jika mendengar saran mereka..”

Tawa Yesung menghiasi malam, Mr. dan Mrs. Kim tersenyum dan menutup pintu, keduanya masuk kekamarnya dnegan sebuah senyum yang sangat sangat indah.

“ yeobo, kau dengar? Kau lihat kan?? “

“ ne chagy,..”

 

==== NEXT...

0 komentar:

Posting Komentar