skip to main |
skip to sidebar
When You Love..
main ( YEWOOK COUPLE)
mengapa harus terjadi????????? bisakah aku memiliki kenangan bersamanya..
=======
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Wookie
menatap wajahnya dicermin, tersenyum senang mengingat semalam dia telah resmi
menjadi istri dari Kim Jong Woon namja yang diam-diam ia cintai sejak pertama
kali bertemu. Pertemuanya dengan Jong woon atau akrab dipanggilnya dengan
Yesung adalah saat dia kelas 1 SMP keduanya satu kelas, tidak ada yang special
dari mereka jangankan berteman bersapa saja bisa dihitung dengan jari. Keduanya
melangsungkan pernikahan karna perjodohan, kedua orang tua Wookie meninggal
saat selesai merencanakan pernikahan Wookie dengan Yesung. Kedua orang tua
Yesung dan Wookie saling berahabat lama hingga saat mengetahui anak mereka
telah dewasa ahirnya mereka memaksa agar anak mereka saling bersatu. Wookie
sempat menolak namun saat dia tau bahwa namja yang akan menjadi suaminya adalah
Yesung dengan sekejap penolakannya berubah menjadi sebuah harapan besar,harapan
bahwa Yesung tidak menolak perjodohan itu.
“
aigoo…istri Yesung yeppoh! Kajja kita sarapan, Yesung dan appa sudah menunggu
dibawah..”
“ ne,
eoma..”
Wookie
membalas senyuman dari yeoja paruh baya yang mendekatinya dan menuntunnya ke
meja makan, di meja makan terlihat dua orang namja tengah sibuk dengan urusan
masing-masing. Mr.Kim dengan Kopi dan Korannya dan Yesung dengan rotinya. Namja
tampan bermata sipit itu sama sekali tidak bergeming saat Wookie duduk
disampingnya, ya beginilah..Yesung memang tidak suka bicara ataupun mengatakan
hal yang tidak penting.
“ Sungi-e
kau mau sarapan apa? Biar Wookie yang mengambilkan..”
“ aku tidak
pernah sarapan..”
Ucapan
dingin itu membuat Mrs.Kim menatap Wookie penuh penyesalan, Mrs.Kim tau Yesung
memang selalu dingin pada siapapun sejak kecil, bahkan sekarang sering ia merasa
kalau Yesung anaknya telah beradaptasi diKurub utara. Namun dia masih bersyukur
karna Yesung bukanlah tipe anak yang pemberontak atau senang menolak, bahkan
Yesung tidak menolak saat ia dijodohkan dengan Wookie yang meski satu kelas
namun Yesung tidak mengetahuinya. Ya yang ia tidak sukai atau tidak bisa
memprotes anaknya adalah saat dimana berhubungan dengan sikap, Yesung tidak
akan perduli dengan ceramah panjang lebar orang lain ataupun tanggapan orang
lain mengenai dirinya. Bagi namja tampan itu sikapnya adalah dunianya, yang
bisa merubah adalah dirinya.
“ appa pastikan
tidak ada yang mengetahui pernikahan kalian, jadi kalian bisa bertindak bebas
disekolah..tapi Yesung, kau jaga istrimu dengan baik!kau dengar ne?”
Yesung hanya
bisa mengangkat bahu, sarapan pagi ini terasa begitu ramai karna Wookie memang
banyak berbicara.
Wookie mengikuti langkah Yesung yang terlihat sangat cepat, hingga memasuki
sebuah kelas. Kelas X SMA Sapphire Blue. Sekolah dengan latar belakang
orang-orang mampu dengan apapun yang mereka miliki. Yesung namja dengan suara
barithon yang nyaris tidak pernah terdengar suaranya karna Yesng lebih menyukai
duduk diam, Wookie duduk di bangku pojok jauh dari Yesung yang sama-sama
dibelakang namun berseberangan dengan 3 buah meja yang berbeda.
‘ aku telah
menjadi istri dari namja itu..aigo~~ mimpi apa aku kenariiiin..’
“ YAAAA
WOOOKIEEE!!!!!”
Wookie kaget
dan terjengkang mendengar teriakan Donghae, yeoja imut itu meringis mencoba
bangun dari duduknya.
“ aiss
Donghae ada apa sih?..sakit tau!..”
“ kekeke..habis
dari tadi aku panggil kau tidak menyahut, eh iya besok kita main yukz..aku
sudah mengajak Hyukie oppa..kita main bersama..”
“ tidak
mau!! Kalau bersama dia kau akan melupakan chingumu yang manis ini..TT..”
Donghae
terkekeh dan duduk disamping Wookie, Wookie mendenguskan nafasnya melihat senyum dari Donghae.
Donghae terus memaksa Wookie untuk ikut bersamanya tanpa lelah, namun Wookie
malah memandangi Yesung yang tengah asik dengan duanianya sendiri. Ya yesung
sedang mendengarkan music dari i-pondnya dan tersenyum simpul yang nyaris tak
terlihat oleh siapapun dan beruntung bagi Wookie dia bisa merasakan senyum itu
menjalar keseluruh tubuhnya, Donghae yang bingung mengalihkan pandangannya sama
dengan pandangan Wookie dia mengerutkan keningnya.
“ kenapa kau
suka sekali dengan namja itu sih???? Tidak ada yang menarik..”
“ tapi aku
mencintainya Hae,..”
“ ah!
Baiklah bagaimana kalau aku akan ajak dia besok kau akan ikutkan?? “
“
eh..Chankaman!!”
Suara Wookie
hanya dianggap angin lalu oleh Donghae yang sekarang sedang melangkahkan
kakinya kearah bangku Yesung, merasa ada yang tengah menatapnya dan berdiri
disampingnya Yesung membuka matanya dan membenarkan kacamatanya, Donghae
menarik nafas ddalam-dalam.
“ Yesung
besok Minggu aku tunggu kau ditaman ini kau harus datang! “
Yesung
menatap Donghae bingung,
“ ah..kau harus
bantu akuuu..Wookie tidak mau datang kalau hanya kami bertiga..lagian ku
mohoooon..ini permintaan pertamaku sebagai teman sekelasmu..pleaseeeeee..”
Yesung
seperti berfikir dan bersiap menolak tapi..
“..rencananya
kami akan membuat kejutan ultah buat Wookie, pleaseeeeeeeee….”
‘ sepertinya
aku memang tidak diijinkan menolak..’
Ahirnya
Yesung mengangguk dan memasukan kertas yang diberikan Donghae kesakunya.
Donghae tersenyum senang dan berlari memeluk Wookie, membuat yeoja imut dalam
bekapannya tertatih untuk bernafas,
namun sekali lagi perbuatan Donghae pada Wookie membuat Wookie bisa
melihat senyum sekilas dari namja yang benar-benar sangat ia cintai.
Minggu pun tiba, Mr. dan Mrs. Kim bingung melihat dua anak dan menantunya
sarapan dengan pakaian rapi,
“ kalian mau
kemana? Apa ada acara disekolah?? “
“ ani, aku
dan Yesung akan jalan-jalan bersama Donghae dan Hyukie oppa..tidak apakan eoma
kami tidak bisa membantu eoma..”
“ jinca????
Yesung????? Ah syukurlah, gwacana Wookie-ah. Eoma senang eum anggap saja bulan
madu, karna Yesung menolak hadiah dari kami jadi bersenang-senanglah..”
Wookie
mengangguk, di mobil Yesung hanya diam.
“ Yesung,
mian ya karna telah mengganggumu..”
“ gwacana,
akupun bosan dirumah..anggap saja ini hadiah ulang tahun untukmmu..”
Yesung tetap
menjawab pertanyaan dari Wookie dengan dingin, Wookie menatap Yesung dengan
tatapan bingung namun seketika itu senyumnya merekah. Air
matanya mengalir indah dipipi cubbynya.
“
go-gomawo..”
“ uljima..”
Setelah
menepikan mobilnya Yesung mengusap air mata Wookie, membuat bunga dihati Wookie
semakin bermekaran.
“ saengil
chukkahamnida..”
“
gomawo..gomawo Yesung..”
Setelah lama
ahirnya Yesung menyetir mobilnya menuju tempat janjiannya bersama dengan
Donghae, Donghae tersenyums senang saat melihat Yesung dan Wookie datang.
Hyukie menatap namja didepannya dengan tatapan bingung, Yesung sama sekali
tidak memperhatikan tingkah Hyukie dia hanya cuek.
“ Donghae-ah
kita naik itu yuk..sepertinya kereeen..”
“ kajja
Wookie!!!”
“ anio!! Aku
tidak mau!! Kalian saja..”
Hyukie dan
Donghae mengajak Wookie menaiki waahana Rollercoaster, Wookie menggeleng
kuat-kuat saat Eunhae menarik tangannya. Yesung yang melihat kepanikan Wookie
mendekat dan melepas pegangan tangan Eunhae dari Wookie.
“ dia akan
naik komedi putar bersamaku..jadi kalian lanjutkan saja..kami akan menunggu
kalian, kita bertemu diparkiran eum dua jam lagi..”
Yesung menarik
tangan Wookie menjauh dari Eunhae, Eunhae tersenyum. Eunhyuk atau Hyukie
tersenyum pada Donghae.
“ benarkan??
Namja itu hanya tidak mau tau..bukan membenci atau berhati dingin..”
“ benar
oppa..keke..aku mengaku kalah..kajja..”
“ jadi naik
itu??”
“ eh,
enggaklah..aku takut..lebih baik naik yang lain saja..”
Putus
Donghae menarik tangan namja kurus bergummy smile yang cukup menawan dan selalu
membuatnya harus menekan detak jantungnya saat bersamanya. Eunhyuk tersenyum
mengikuti langkah yeoja berambut sebahu didepannya.
Yesung
mengajak Wookie menaiki komedi putar dan menikmati indahnya matahari sore,
Wookie tersenyum memandang Yesung.
“ tidakkah
kau bosan memandangiku terus??”
“ eh,
mian..”
Wookie
mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain namun pandangannya terus tertuju
pada sosok Yesung.
“ bagiku kau
yang terindah…”
Guman Wookie
lemah,
‘ apa yang
kau lihat dariku? Bahkan aku tidak pernah memanggil namamu..melakukan hal yang
kiranya kau suka..ckck bodoh! ‘
Yesung
kembali memasang wajah dinginnya.
Tiba dirumah Mr. dan Mrs. Kim mengadakan pesta perayaan ulangtahun untuk
Wookie, Yesung langsung pergi kekamarnya. Langkah Yesung berhenti saat ingin
berbalik mengambil phonselnya yang tertinggal mendengar pertanyaan Mr. Kim,
“ apa yang
kalian lakukan tadi? Apa Yesung memberi hadiah indah unttukmu???”
“ melakukan
hal romantic??”
“
ah..aniya..dengan Yesung ikut jalan –jalan dengan Wookie itu saja sudah cukup
sebagai hadiah untuk Wookie..”
Mrs. Kim
memeluk Wookie kedalam pelukannya,
“ mianhe
karna eoma tidak bisa membuat Yesung mencintaimu..mianhe karna eoma tidak bisa
berbuat apa-apa..”
“ aiss eoma
bicara apa si?? Aku memang menyukai Yesung, dan menerima perjodohan ini karna
itu Yesung tapi, jika nanti Yesung benar-benar tidak mencintai Wookie, Wookie
tidak apa…hanya disamping Yesung Wookie sudah bahagia, meski aku egois pada
Yesung namun Wookie akan berusaha! Lagian kami masih belum dewasa..”
“ Wookie,
kau seperti eomamu nak..”
“ jinca??”
Mr. Kim
mengangguk, dan mengusap pelan rambut Wookie, Yesung kembali kekamarnya.
Didalam kamar Yesung menatap sebuah foto, seorang yeoja dan namja kecil yang
imut. Yesung tersenyum keduanya sama-sama mengenakan pakaian rumah sakit namun
terdapat pancaran kebahagiaan diantaranya.
“ noona,
sekarang bagaimana denganmu? Apa kau akan kembali? Noona, aku masih bertahan
dalam kesendirian..kau tau aku, aku ingin mengahiri semuanya sekarang
juga..sebelum ada yang terluka..”
Yesung
meraih obat didalam kotak hitam miliknya. Sengaja ia menuangkan lebih,
dilihatinya butiran obat di tangannya..
‘yesung-ah mari berusaha hingga
ahir!!! Kau janjikan setelah ini akan hidup baik..aku pasti akan kembali..mari
kita berjanji untuk sembuh..’
Suara lembut
itu mengurungkan niat Yesung, cepat-cepat ditepisnya pikiran untuk bunuh diri.
Yesung meminum obat dalam kadarnya dan mulai berbaring.
“ aku akan
sembuh noona, pasti! Kau juga kan?”
Tak lama
mata sipit itu pun terpejam.
Hari terus berganti hingga masa SMA berahir tidak satupun chingu Yesung dan
Wookie mengetahui pernikahan Yesung dan Wookie. Dan tidak ada hal yang romantic
yang pernah mereka lakukan, kini keduanya telah memasuki jenjang kuliah, ya
Wookie dan Yesung memasuki jurusan yang berbeda Wookie masuk fakultas seni
sedangkan Yesung masuk universitas kedokteran dan kini memasuki tahun keduanya,
Donghae
berjalan mendekati Wookie yang sedang menyeruput jus alpucat nya dikantin,
Eunhyuk mengikutinya dari belakang dan duduk didepan Wookie.
“ Woookieee
nanti kau bisa gemuk kalau makan jus alpucad mulu!! “
“ aiss,
biarlah..aku juga pingin gemuk..keke..”
Eunhyuk
merebut jus milik Wookie membuat Donghae mendengus kesal, saat itu Yesung dan
salah seorang berjalan kearah mereka, seseorang dengan rambut ikal coklat dan
wajah tirus dan lebih tinggi namun terlihat sangat dewasa.
“ Anyeong,
Eunhyuk-ah..senang sekali bertemu denganmu dikantin.. Yesung-e ini dongsaeng
iparku, kalian pasti kenal..”
“ cih, aku
tidak senang kau bersama noonaku..”
Namja itu
tersenyum mengusap rambut Eunhyuk yang langsung ditepisnya,
“ oppa kajja
duduk..kita makan siang bersama..”
Ajak
Donghae, Eunhyuk mendengus kesal.
“ cho
Kyuhyun imnida,..”
“ jangan
kegenitan! “
Kyuhyun
hanya terkekeh mendengar cibiran namja berambut blonde didepannya, Yesung hanya
meminum estehnya dengan damai, membiarkan Wookie Donghae dan eunhyuk membuat
keributan.
“ noona??
Kau kemari?? Kau kan seharusnya ada dirumah..kau baru pulang..”
“ hehe, aku
ingin melihat suamiku dan dongsaengku..”
‘SUARA
ITU??’
Yesung
terpaku mendengar suara dari belakangnya, seseorang mendekat yang langsung
disambut oleh Eunhyuk dan Kyuhyun.
“ chagy,
kenapa tidak istirahat?? Kau ingin aku cepat mati karna mencemaskanmu?? “
“ aiss
kyuhyun, kau lupa imagemu..hehe..”
Kyuhyun
hanya tersenyum, memeluk yeoja yang kini tengah ada dalam dekapannya.
“
annyeong..kalian pasti chingu hyukie ya?? Leeteuk imnida, bangeupsumida..”
“ ini noona
ku, Hae, Wook dan Yesung ini noonaku Leeteuk..noona ini teman-temanku, yang
sedang memegang jus alpucad itu Wookie, Kim ryeowook. Yang sedang tersenyum itu
Donghae, lee donghae dan ini Yesung, Kim jongWoon…”
Mata bening
yang berbinar itu tercekat mendengar sebuah nama yang Eunhyuk sebutkan.
Cepat-cepat Teuki menarik namja yang kini tengah mematung dengan cangkir
ditangannya.
“ Woonie??
Jinca itu kau?? “
Kini Yesung
dan Teuki telah berhadapan, Yesung menatap mata bening yang amat ia rindukan,
mata dari seseorang yang ia sayangi dan menjadi alasannya untuk hidup. Mata
yang kini berkaca-kaca menatapnya.
“
Woonie..jinca?? “
“ noona,
neorago?? “
Teukie
mengangguk memeluk namja mungil didepannya, ada isak tangis terpancar di mata
bening Teukie, dia tersenyum bahagia bisa memeluk namja dipelukannya. Wookie
dan yang lainnya hanya bisa menatap adegan itu shock, Teukie mengusap air
matanya. Setelah Yesung melepas pelukannya..
“ uljima
noona,..”
“ Yesung,
kajja! Ada banyak sekali yang ingin ku katakana..ah chagya..aku akan pergi
dengan Yesung dulu..anyeong..”
Donghae
menatap Wookie yang langsung pergi dari hadapannya, saat ingin berlari
mengejarnya Eunhyuk menarik dan menggeleng.
Wookie berjalan perlahan menjauhi teman-temannya. Kejadian saat Yesung menangis
dan memeluk noona Eunhyuk membuatnya kaget, bagaimanapun Wookie tidak pernah
melihat Yesung berkontak dengan yeoja atau orang lain hingga begitu, bahkan
dengan eoma dan appanya pun Wookie tidak pernah melihatnya. Yang membuat hati
Wookie sakit adalah expresi penuh kerinduan dari wajah Yesung expresi yang
membuat hati Wookie serassa ingin menjerit.
Yesung
mengikuti langkah Teukie ke taman disekitar kampus, tempat yang cukup sepi.
Teukie melepas tangannya dari Yesung dan tersenyum menatap namja yang kini
lebih tinggi darinya sedikit,
“ kau
bertahan? “
Ucap
keduanya bersamaan. Kemudian saling memeluk dengan penuh kasih sayang. Wookie
yang tidak sengaja melihat dari kejauhan membuat air matanya telah ia tahan
sedari tadi membasahi pipi mungilnya,
“ aku senang
bertemu denganmu Woonie, kau tau? Selama di LA aku terus berpikir dengan janji
kita, janji agar kita nanti akan bertemu lagi..maka dari itu saat Kyuhyun
memberitahu kalau aku sudah mendingan aku memaksanya membawaku pulang, dan
ahirnya dia membawaku pulang..”
“ Prof. cho?
“
“ ne, dia
sekarang suamiku hehe..dia sungguh gila saat mengatakan dia ingin memilikiku
yang tidak lama lagi akan meninggalkannya, bahkan dia tidak segan-segan
melakukan apapun yang aku minta..dia mengatakan pdaku bahwa akupun harus
merasakan bahagia sebelum semua berahir, dan dia meminta ijin menikmati
kebahagianku bersamanya..bagaimana denganmu? “
Yesung
terdiam, cukup lama mereka terdiam tidak menyadari Wookie yang memperhatikannya dari atap
gedung, ya atap gedung adalah tempat favorit Wookie jika ada masalah, Wookie
menatap keduanya dengan tatapan miris.
“ tidak ada
yang berubah dariku noona, aku selalu menjauhi semua orang yang ingin mendekat
padaku..aku tidak mau orang tau, aku juga tidak ingin kalau nantinya ada yang
terluka begitu dalam karna kenangan yang tercipta denganku..”
“ Woonie kau
egois..”
“ inilah
aku..”
Teukie
meraih kepala Yesung dan memeluknya.
“ kau tidak
berubah..”
“ ne, ah
noona lebih baik kau pulang..tidak baik kau berada diluar ruangan terlalu
lama..”
“ ne, kau
juga..eum Woonie berapa lama lagi?? “
Yesung
mendesah dengan senyum yang sengaja ia buat,
“ tidak
lebih dari 12 bulan..”
“
Woonie..kau harus berjuang..kita berjuang bersama..”
“ kau?”
“ molla,
yang jelas aku berharap hingga anak dalam kandunganku bisa hidup tanpa aku..ah
sudah nbyeee Woonie..semangat ya!! “
Yesung
menatap langkah Teukie dengan tatapan sendu.
‘noona kau
kini bahagia? Ah, semoga apa yang kau harap bisa terkabul..’
Nafas Yesung
mulai memburu panas ditubuhnya kini meningkat membuat Wookie yang sedari tadi
melihatnya kalang kabut berlari mnuruni tangga. Setelah sampai dibawah
cepat-cepat dia mendekati Yesung,
“ Yesung??
Gwacanayo??”
“ eh,
ne..gwacana..aghh! bisa antar aku pulang..kau bisa nyetirkan??”
Wookie
mengangguk, dengan cepat Wookie membawa Yesung pulang. Sore itu terasa sangat
menegangkan untuk Wookie karna tidak ada siapapun dirumahnya. Sekuat tenaga
Wookie membantu Yesung yang mulai tidak sadarkan diri berbaring dikamarnya.
Setelah lama Wookie menngambil kompres dan mulai mengkompres kepala Yesung. Setelah badan Yesung sedikit mendingin Wookie mengamati
kamar Yesung, kamar bercat hijau. Sudah hampir empat tahun Wookie dan Yesung
menikah namun tidak pernah sekalipun Wookie memasuki kamar Yesung sebelum ini,
kamar Yesung cukup luas dengan satu rak buku kedokteran dan buku-buku yang
tertata rapi, Wookie melepas kacamata Yesung agar tidak mengganggu tidur
Yesung. Mata Wookie terpesona pada sosok Yesung yang tengah memejamkan matanya
dengan damai, wajah polos dari suaminya namja yang sangat ia cinta. Perahan
tanngan Wookie menelusuri wajah Yesung, Wookie sedikit terkekeh saat Yesung
merasa terganggu dan tangan mungil Yesung berusaha mengusir tangan Wookie.
“ eugh..”
Mata indah
itu terjaga dan kini menatap Wookie, tangan Wookie tergegam erat oleh tangan
Yesung. Jantung Wookie bergetar kencang.
“ mian,
a..aku hanya ingin kau makan..”
“ ne, aku
bangun..”
Cepat-cepat
Yesung melepaskan tangannya, Wookie meraih semangkuk bubur dan menyuapi Yesung
pelan. Yesung terdiam,
“ apa yang
kau harap dariku? “
“ maksudmu?
“
Wookie
menatap lekat Yesung, namun Yesung menolak untuk menatap mata Wookie. Wookie
mencari sebuah tanda untuk memberitahu bahwa namja didepannya sedang terlelap,
namun dengan pasti Wookie tau Yesung masih terjaga dan kini tengah menghindari
kontak mata darinya.
“ hari ini
aku merasakan dua perasaan dalam hidupku, bahagia dan sedih. Aku senang saat
mengetahui yeoja yang ku cintai kembali dan memelukku namun aku pun sedih saat
menyadari banyak hal yang membuat kami tidak akan pernah bersama..”
“ apa
tentang Teukie eoni?? “
Yesung
menatap mata Wookie, mengangguk.
“ ya,
sekarang apa yang kau inginkan?”
“ ceritakan
padaku bagaimana perasaan mu! Jadikan aku teman dalam hidupmu..gwacana kau
tidak mencintaiku, gwacana kalau hanya aku yang harus mencintaimu tapi jebal
anggap aku ada..”
Ucap Wookie
lirih, lama Yesung terdiam.
“ aku,
mungkin aku mencintai Teukie noona. Hanya dia yang mampu membuatku
bertahan..hingga saat ini hanya dia yang selalu ada didalam hatiku…entah cinta
atau hanya perasaan nyaman dia satu-satunya yang tau aku, kami bertemu saat aku
masih disekolah dasar..kami teman main hingga karna suatu hal dia pergi
meninggalkanku sendirian dengan janji untuk tetap bertemu, dan hari ini kami
bertemu melepas rindu. .dia mengatakan kalau dia bahagia saat ini… aku
senang,..”
“ lalu?
Kenapa kau bilang kau sedih? Apa karna Kyuhyun oppa??”
“ bisa
dibilang begitu..tapi ada hal lain yang tidak ingin aku katakan padamu..mian..”
Wookie
mengangguk ,dia duduk meraih tangan Yesung dan tersenyum.
“ Yesung,
mungkin sakit dihatiku sekarang tidak akan sebanding dengan sakit hatimu..namun
sesama sakit hati mari kita berjuang untuk sembuh! Obatku adalah melihat
senyummu..dan kau mungkin senyum ku tidak seperti Teukie eoni tapi semoga bisa
membantu mengobati lukamu..ne..?”
Yesung
menatap dalam wajah Wookie tersirat rasa sakit yag terpendam namun diusir
dengan sebuah senyum tulus dari mata dan bibir nya.
“ gomawo..”
“ kajja
berjuang..”
Keduanya
tersenyum tulus, keduanya mulai bercerita tentang kejadian kejadian tentang
perasaan mereka, Wookie antusias mendengarkan kisah Yesung namun Yesung hanya
menggeleng dan meminta agar Wookie menceritakan kisahnya. Wookie mulai
menceritakan bagaimana awal mula kisah cintanya pada Yesung dengan malu-malu .
Mrs dan Mr. kim yang baru saja pulang bingung mendengar seseorang tengah
tertawa dikamar Yesung. Keduanya mengintip dibalik pintu mendapati Wookie
tengah mempoutkan bibirnya diiringi tawa rendah Yesung.
“
haha..sampai segitunya kau mengejarku?? “
“ ne! itu
saja ide yang muncul dari otak briliantku belum dari otak Hyukie oppa dan
Donghae..aku masih pikir-pikir jika mendengar saran mereka..”
Tawa Yesung
menghiasi malam, Mr. dan Mrs. Kim tersenyum dan menutup pintu, keduanya masuk
kekamarnya dnegan sebuah senyum yang sangat sangat indah.
“ yeobo, kau
dengar? Kau lihat kan?? “
“ ne
chagy,..”
==== NEXT...
0 komentar:
Posting Komentar